Bab 13

541 69 10
                                    

Jungkook dan Yeonjun berjalan beriringan keluar dari kantin menuju parkiran tempat motor Yeonjun terparkir. Yeonjun akan pergi ke rumah Eunji sedangkan Jungkook akan ikut Yeonjun sampai mini market depan kampus. Jungkook perlu membeli beberapa peralatan mandi yang habis. Saat hampir sampai parkiran, Yeonjun tiba-tiba memegang perutnya, merasa nyeri luar biasa.

Jungkook yang melihat Yeonjun memegang perutnya sambil meringis langsung memegang pundaknya karena Yeonjun nyaris terjatuh saat itu.

“Jun, kamu kenapa? Jangan bercanda Jun.” Jungkook panik, dia merangkul pundak Yeonjun erat-erat karena takut Yeonjun benar-benar akan terjatuh.

“JK, perutku sakit sekali.” Yeonjun menjerit kesakitan. Jungkook yang panik mencoba memapah Yeonjun agar duduk di lantai dekat parkiran tapi Yeonjun menolak karena benar-benar tidak kuat menahan rasa sakitnya.

“Naik ke punggungku, kita ke klinik universitas.” Jungkook berdiri di depan Yeonjun, meminta Yeonjun agar naik ke punggungnya. Dia harus membawa Yeonjun ke klinik universitas agar mendapat pertolongan pertama.

Begitu Yeonjun naik ke punggungnya, Jungkook lari melintasi lorong demi lorong kelas. Membuat keributan dengan langkah kakinya yang kuat dan keras.

“Dokter, tolongin teman saya. Perutnya kesakitan.” Jungkook merebahkan Yeonjun di atas ranjang periksa. Dokter jaga yang mendengar Jungkook berteriak langsung mendatangi tempat periksa.

“Kenapa dengan temanmu?” tanya dokter Park ke Jungkook sambil memeriksa keadaan Yeonjun.

“Tiba-tiba dia kesakitan sambil memegang perutnya.” Jungkook menjawab dokter Park sambil mengatur nafasnya yang masih ngos-ngosan.

Dokter Park memeriksa kondisi Yeonjun yang meringis sambil memegangi perutnya. Melihat keadaan dan gejala yang ada di Yeonjun, dokter Park menduga kalau Yeonjun kena usus buntu.

“Kemungkinan dia usus buntu. Kita perlu membawanya ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Untuk sementara saya beri obat pereda nyeri dulu. Kalau bisa kamu coba hubungi keluarganya. Nanti kita bawa pasien dari sini pakai ambulan menuju rumah sakit.”

Jungkook yang mendengar perkataan dokter Park langsung menghampiri Yeonjun. Berkata lirih dan pelan-pelan agar Yeonjun mendengarnya.

“Aku harus menghubungi keluargamu Jun. Siapa yang bisa kuhubungi?” Yeonjun memberikan ponselnya ke Jungkook, membuka kunci ponsel pakai sidik jari dan meminta Jungkook melakukan panggilan cepat di angka 1. Jungkook melakukan apa yang diarahkan Yeonjun. Dia memencet tombol angka 1 untuk panggilan cepat.

“Hallo adikku sayang, tumben telepon hyung. Ada apa?”

“Maafkan aku hyung, ini aku teman Yeonjun. Kamu bisa ke rumah sakit dekat kampus bangtan? Yeonjun kesakitan, saat ini masih di klinik kampus untuk pertolongan pertama. Kami akan membawanya ke klinik dekat kampus sekarang.” Jungkook menjelaskan sambil melihat ke arah Yeonjun yang sedang diberi obat anti nyeri.

“Aku kesana sekarang.”

Jungkook mematikan sambungan telepon dan memasukkan ponsel Yeonjun ke dalam tas Yeonjun yang sedang digendongnya.

“Ambulan sudah ada di depan. Kita berangkat ke rumah sakit sekarang. Kamu ikut ya.” Dokter Park berkata sambil melihat ke arah Jungkook yang dijawabi Jungkook dengan anggukan kepala.
.
.
Yeonjun sudah masuk ruang UGD dan sedang ditangani oleh dokter rumah sakit. Jungkook duduk menunggu di kursi depan UGD. Tak berselang lama, seseorang terdengar berlari ke arah UGD membuat Jungkook mengalihkan pandangannya dari ponsel.

“Jin hyung? Sedang apa di sini?” Jungkook kaget melihat kedatangan Jin di depan ruang UGD.

“Jungkook-ah, aku mencari adikku. Tadi temannya menelepon kalau Yeonjun dibawa ke rumah sakit karena kesakitan.” Jin menjawab Jungkook sambil mengatur nafasnya karena habis berlari.

Love is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang