Jin kembali ke kamarnya setelah 5 menit meninggalkan Jungkook. Dia melihat Jungkook masih di posisinya sedang duduk di atas ranjang.
“Ada apa hyung?” Jungkook yang melihat kedatangan Jin, langsung bertanya karena takut terjadi sesuatu tadi.
“Tidak ada apa-apa Jungkook-ah. Tadi Yoongi hyung hanya berniat mengingatkanku, sudah jam 11 malam pasti gerbang asrama sudah terkunci. Dan ini, ponsel kamu tertinggal di ruangan depan. Tae sempat menghubungimu beberapa kali, mungkin dia khawatir karena kamu belum pulang. Cobalah hubungi dia, siapa tahu dia menunggumu.” Jin memberikan ponsel Jungkook dan duduk di sampingnya.
Jungkook menghubungi Taehyung, mengaktifkan mode speaker agar Jin bisa mendengarnya juga dan pada deringan kedua Taehyung langsung menjawab panggilan teleponnya. Sepertinya Taehyung benar-benar menunggunya. Rasa bersalah Jungkook bertambah besar.
“Hallo Tae, kau belum tidur?”
“Aku menunggumu JK. Kau di mana, kenapa belum pulang jam segini?”
“Maaf Tae, aku lupa mengabarimu. Aku pergi ke rumah temanku untuk mengembalikan buku tugas untuk besok, saat mau pulang tiba-tiba hujan deras. Aku diminta menginap di sini karena sudah larut malam. Maafkan aku ya tidak mengabarimu lebih awal. Kau pasti khawatir.”
“Tidak apa-apa JK. Aku memang khawatir tapi kalau kau sudah mengabariku jadi aku bisa tenang. Jadi kau akan kembali besok pagi?”
“Iya Tae. Sebelum jam kuliah dimulai aku sudah kembali.”
“Baiklah kalau begitu. Selamat istirahat JK.”
“Selamat malam Tae.”
Jungkook mematikan sambungan teleponnya dan mengutak-atik ponselnya sebentar sebelum akhirnya ponsel itu diambil paksa oleh Jin dan dia letakkan di meja samping ranjang.
“Minumlah dulu. Aku akan mengambilkanmu baju ganti untuk tidur malam ini di sini.” Jin menyodorkan gelas minum yang tadi sempat dia ambil saat keluar kamar ke Jungkook dan dia berdiri menuju lemari pakaian, mengambil dua stel piyama untuk dirinya sendiri dan Jungkook.
Jin mengambil gelas minum yang masih di tangan Jungkook dan meminum sisa airnya sampai habis. “Kamu mau ganti baju di kamar mandi atau di sini?” Jin bertanya setelah meletakkan gelasnya di meja samping ranjang berjejeran dengan ponsel Jungkook.
“Aku ke kamar mandi saja.” Jungkook beranjak berdiri dari ranjang dan mengambil salah satu piyama yang Jin letakkan di sampingnya.
.
.
Yoongi masih di ruang TV setelah Jin kembali masuk ke dalam kamar. Dia sempat memperhatikan penampilan Jin dengan rambut acak-acakan dan bibir bengkak. Yoongi bisa menebak apa yang mereka perbuat di dalam kamar hanya dengan melihat penampilan Jin tadi.Yoongi tidak masalah Jin akan melakukan apa dan dengan siapa di kamarnya. Yang Yoongi pikirkan adalah bagaimana dengan Taehyung. Mereka berdua sudah seperti adik kandung baginya. Dia tidak mau salah satu dari mereka terluka atau saling menyakiti. Ditambah lagi status Jungkook yang adalah teman sekamar Taehyung dan juga adik dari Jimin, laki-laki yang sedang memporak-porandakan hati dan hidupnya.
“Kenapa harus Jungkook yang bisa mengalihkan dunia Jin dari Tae?” batin Yoongi.
Yoongi berpikir perkara perasaannya ke Jimin saja belum selesai tapi sekarang Jin malah menambah beban pikirannya dengan jatuh cinta ke Jungkook. Yoongi akan berbicara dengan Jin mengenai hal ini saat waktunya tepat. Dia beranjak dari duduknya dan menuju ke kamarnya yang berada di samping kamar Jin. Saat membuka pintu kamar dia berdoa semoga tidak mendengar suara-suara aneh nanti yang bisa mengganggu tidur nyenyaknya.
.
.
Jungkook keluar dari kamar mandi dengan piyama Jin yang melekat pas di tubuhnya. Ukuran badannya dan Jin memang tidak berbeda jauh jadi Jungkook merasa nyaman memakai pakaian Jin.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love is You
RomanceJin dilema, antara mempertahankan hubungan yang sedang dijalani atau mengejar seseorang yang perlahan masuk dan menetap dihatinya. #jinkook #topjin #bottomkook