Waktu menunjukkan pukul 10 malam saat terdengar suara pintu kamar diketuk dari luar. Taehyung yang baru akan memejamkan matanya, kembali terbangun untuk melihat siapa yang malam-malam bertamu.
Dari layar monitor, Taehyung melihat seseorang yang dua hari ini dirindukannya. Segera dia membuka pintu dan menghambur memeluk sang kekasih.
“Aku merindukanmu hyung.” Taehyung memeluk leher Jin erat.
Jin terkekeh, dia balas memeluk pinggang Taehyung. “Aku juga merindukanmu sayang. Tapi bisakah kita masuk dulu? Tidak enak kalau ada yang melihat, ini juga sudah larut.” Jin berbisik di telinga Taehyung sambil kakinya melangkah ke dalam. Taehyung melangkah mundur dengan muka terbenam di leher Jin.
Jin menutup pintu dengan kakinya. Melangkah lebih ke dalam sampai kaki Taehyung menyentuh ujung ranjangnya. Jin melepaskan pelukannya, memandang Taehyung sekilas lalu mencium bibir Taehyung.
Taehyung menyambut ciuman Jin dengan senang hati. Biasanya kalau bukan Taehyung yang menciumnya duluan, maka Jin akan menciumnya tapi atas permintaan Taehyung. Kali ini Jin berinisiatif menciumnya dulu, berarti ada kemajuan dalam hubungan mereka.
"Beri aku nafas hyung.” Taehyung kehabisan nafas, Jin benar-benar melumat bibirnya bergantian yang atas dan bawah.
Jin tidak sadar kalau sudah mencium Taehyung habis-habisan. Dipandangnya muka memerah Taehyung yang sedang bernafas dengan cepat, bibirnya bengkak, matanya terpejam. Jin benar-benar menciumnya dengan brutal seperti tidak ada hari esok.
“Sayang, kau tidak apa-apa? Maaf kalau aku berlebihan.” Jin khawatir karena Taehyung hanya diam saja, Taehyung menggelengkan kepalanya. Dia membuka matanya lalu memandang Jin dengan sayang.
“Tidak apa-apa hyung. Aku suka kalau hyung memulai duluan. Tapi ciuman hyung tadi tidak seperti biasanya. Apa ada masalah?” Taehyung bertanya karena tidak biasanya Jin menciumnya sebrutal tadi. Jin hanya akan menempelkan bibirnya atau melumatnya lembut. Tapi tadi, Jin seperti akan memakan bibir Taehyung.
"Aku hanya merindukanmu. Hampir dua hari kita tidak bertemu jadi aku tadi berlebihan." Jin mengingat adegan dia dan Jungkook di kamar hotel saat tengah mencium Taehyung tadi. Jin segera memeluk tubuh Taehyung. Mendorongnya sampai Taehyung berbaring di ranjang dengan Jin di atasnya menopang dengan tangan agar badannya tidak menindih Taehyung. Jin mencoba menghilangkan bayang-bayang Jungkook dengan merebahkan dirinya di kasur bersama Taehyung.
"Sayang, bolehkah aku menginap di sini?” Jin berkata sambil berbaring miring membawa Taehyung ke pelukannya.
“Tentu saja boleh hyung. Aku senang ada yang menemaniku malam ini. Jungkook belum kembali, dia memberitahuku kalau akan kembali minggu malam.” Jin kembali mengingat adegan di kamar hotel begitu Taehyung menyebut nama Jungkook. Sepertinya ada yang salah dengan perasaannya.
Taehyung memeluk Jin dengan erat. Jin hanya terdiam dan itu membuat Taehyung bertanya-tanya. “Kamu kenapa hyung? Kenapa diam saja dari tadi?”
"Mungkin karena aku lelah setelah menyetir dari Busan ke Seoul. Walaupun hanya separuh jalan tapi tetap saja pergi hanya berdua dengan Yoongi hyung bakal terasa membosankan karena dia tidak banyak bicara. Kamu tahu sendiri kan Yoongi hyung tidak akan bicara kalau tidak diajak bicara.” Jin terkekeh saat mengatakannya. Yoongi lebih banyak diam jika tidak diajak bicara. Itulah kenapa jika Yoongi mengajak Jin pergi maka Jin akan membawa seseorang lagi untuk menemani, apalagi jika jaraknya jauh.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love is You
RomanceJin dilema, antara mempertahankan hubungan yang sedang dijalani atau mengejar seseorang yang perlahan masuk dan menetap dihatinya. #jinkook #topjin #bottomkook