Bab 7

516 76 2
                                    

Akhirnya MV nya Jin hyung rilis juga
Selamat streaming ugal-ugalan yeorobun

Happy reading
Maaf cuma up sedikit dulu


Jin dan Jungkook berjalan menuju tempat duduk di taman belakang gedung pesta sambil memegang gelas wine di tangan masing-masing.

“Hyung, boleh aku bertanya?” Jungkook memulai percakapan setelah mereka terdiam beberapa saat.

“Tanyakanlah.”

“Bagaimana rasanya mempunyai hubungan dengan seorang laki-laki, padahal kita juga laki-laki?” Jin meminum sedikit winenya sebelum menjawab pertanyaan Jungkook.

“Bagiku rasanya sama saja seperti saat kamu bersama seorang gadis.”

“Berarti hyung pernah menyukai seorang gadis?”

“Pernah.”

“Aku belum pernah jatuh cinta ke seorang gadis ataupun lelaki. Mungkin karena aku seorang yang introvert dan berpikir kalau aku ke Seoul untuk belajar jadi aku tidak pernah berpikir untuk melakukan kencan atau menjalin hubungan dengan seseorang.”

“Untuk itu kamu bertanya padaku?”

“Iya hyung.”

“Lalu kamu sendiri, sepertinya lebih suka dengan lelaki atau perempuan?” Jin bertanya ke Jungkook yang dijawab Jungkook dengan gelengan kepala pertanda tidak tahu.

“Tapi hyung, aku tidak mengira kalau seseorang yang Tae maksud kekasihnya adalah seorang lelaki. Tae baru minggu lalu cerita kalau dia jadian dengan seseorang yang dicintainya selama 4 tahun ini. Sebenarnya tidak hanya Tae yang aku lihat punya hubungan dengan sesama, ada beberapa temanku juga seperti itu. Bahkan yang lebih parah, ada salah satu temanku yang memacari 2 orang sekaligus tapi dua-duanya berbeda kelamin.” Jungkook terkekeh mengingat temannya saat semester dua.

“Kamu ingin mencoba mencari tahu?”

“Bagaimana caranya hyung?”

“Aku sendiri tidak tahu bagaimana caranya. Mungkin bisa diawali dari ciuman?” Jin bertanya ragu ke Jungkook.

“Bolehkah?”

“Tentu saja boleh. Kau bisa mengetahuinya setelah kau berciuman, apa yang kau rasakan setelahnya.” Jin juga ragu dengan pernyataannya karena dia sendiri pendekatan dengan Tae tidak dengan berciuman dulu. Tapi menurut Jin kalau langsung mencoba berciuman maka hasilnya akan langsung jelas. Apa merasa jijik atau malah nyaman.

“Hyung mau mencobanya denganku?” Jungkook bertanya ke Jin dengan muka yang sedikit meringis. Dia takut Jin menolaknya.

“Aku yang memberi saran tapi kamu juga ingin saran itu dijalankan denganku?”

“Karena aku tidak tahu harus mencobanya dengan siapa. Karena tidak mungkin aku mencobanya dengan Jimin hyung atau Tae.”

“Mungkin dengan temanmu yang lain. Gak harus laki-laki, perempuan juga boleh karena kan baru mau mencoba mencari tahu.”

“Kalau hyung tidak mau juga tidak apa-apa.” Jungkook memasang wajah memelas. Jin yang melihatnya merasa tidak enak.

“Kamu mau mencobanya kapan?”

“Sekarang.”

“Baiklah, kita ke kamarku saja. Jangan mencobanya di sini.”

“Okey.”
.
.
Jimin celingukan mencari keberadaan Jungkook. Tadi setelah Yoongi keluar dari bilik toilet, Jimin tidak langsung keluar karena jantungnya masih berdebar hebat. Dia menenangkan dirinya dahulu. Setelah hampir 10 menit di bilik toilet, Jimin keluar dari sana dan tidak menemukan Jungkook ditempat dia tadi meninggalkannya. Saat itulah Jimin melihat kehadiran Yoongi dengan appanya sedang duduk di meja tamu.

Yoongi yang melihat kehadiran Jimin langsung melambaikan tangannya, meminta Jimin mendekat. Jimin tidak bisa berkutik jadi dia melangkah mendekati tempat duduk Yoongi dan appanya.

“Ada apa Yoongi sajang-nim memintaku kesini?”

“Jimin-ssi, kau pasti mengenalnya kan?” Yoongi menunjuk appanya saat bertanya ke Jimin.

Jimin terdiam, dia bingung harus menjawab apa. Setiap karyawan pasti mengenal Min Oh Seong hoejang-nim karena dia adalah pemimpin perusahaan.

“Appa, dia adalah Park Jimin. Salah satu karyawan pemasaran kita di Min Group Seoul. Dia merupakan teman Namjoon setelah pindah ke Busan.” Jimin kaget. Darimana Yoongi tahu kalau dia karyawannya.

“Oh, ini yang Jung Hoseok maksud?” Oh Seong bertanya ke Yoongi mengenai kebenaran Jimin yang identitasnya dicari tahu oleh Hoseok , sekretaris Yoongi.

“Hobi-ah mengatakannya ke appa?” Yoongi kesal, kenapa Hoseok harus memberitahu appanya tentang tugas yang diberi Yoongi ke Hoseok untuk mencari tahu identitas Jimin.

“Dia tidak akan mengelak kalau appa bertanya apapun padanya.” Oh Seong berkata sambil tertawa dan Yoongi hanya mencebik.

Jimin yang mendengar pembicaraan Yoongi dan appanya, menjadi tahu kalau Yoongi mencari tahu identitasnya lewat Hoseok-ssi. Dia sudah ketahuan. Dia pikir Jin yang memberitahu Yoongi tapi ternyata bukan.

“Jimin, kau duduklah di sini. Temani aku sampai orang tua ini pergi.” Oh Seong mencebik, anaknya keterlaluan sekali. Dia mengusirnya secara halus. Tapi Oh Seong akan tetap di sini bersama Yoongi, mencoba membaca situasi karena dia curiga ada sesuatu tentang Yoongi dan Jimin. Keinginan Yoongi tidak bisa ditolak Jimin. Tapi Jimin berpikir harus bisa pergi dari sana.

“Maaf Yoongi sajang-nim, aku harus mencari Jungkook dulu.” Jimin mencoba menghindar dengan alasan mencari Jungkook.

“Jungkook bersama Jin. Tadi mereka bilang mau jalan-jalan disekitar hotel karena merasa sesak di sini.” Yoongi tidak akan begitu saja melepaskan Jimin.

Jimin yang sudah tidak bisa mengelak akhirnya menuruti perintah Yoongi untuk duduk di sampingnya. Oh Seong memperhatikan saat kursi yang diduduki Jimin ditarik mendekat oleh Yoongi. Oh Seong berpendapat kalau Yoongi sepertinya sedang jatuh cinta.
.
.
Jin dan Jungkook sampai di kamar tempat Jin dan Yoongi menginap. Jin mempersilahkan Jungkook duduk di sofa sedangkan dirinya berjalan ke arah lemari es, mengambil minuman dingin untuknya dan Jungkook.

“Minumlah dulu JK. Siapa tahu kepalamu jadi dingin dan berubah pikiran.” Jin terkekeh saat mengatakannya sedangkan Jungkook hanya tersenyum kecil.

“Aku hanya penasaran dan ingin mencari tahu sebenarnya kemana orientasi seksualku terarah.”

“Iya aku tahu. Minumlah dulu.”

Jin dan Jungkook meminum airnya. Mereka lalu terdiam bingung harus bagaimana.

“JK, kita hanya mencoba mencari tahu, jadi kalau nanti kamu sudah mengetahuinya, tolong beritahu aku. Nanti kalau kita bertemu setelah ini, kita harus bersikap biasa saja karena aku tidak mau Tae berpikir yang macam-macam.”

“Iya hyung, aku tahu. Tae sangat beruntung karena dicintai olehmu. Maaf membuatmu kesulitan karenaku.”

“Tidak apa-apa JK tapi hanya satu kali ini aku membantumu. Jika hasil akhirnya kamu masih belum tahu kemana arah orientasimu, maka aku tidak bisa membantumu lagi. Kamu harus mencaritahu dengan orang lain." Jungkook hanya mengangguk mendengar perkataan Jin.

Mereka kembali terdiam beberapa saat. Lalu Jin mengambil inisiatif. Dia mendekati Jungkook lalu memegang tangannya. Jungkook melirik Jin sekilas.

“Aku akan menciummu JK.” Jin bertanya karena sebenarnya dia sangat gugup. Padahal dulu waktu pertama kali dia dan Taehyung berciuman, Jin tidak segugup ini.

“Kenapa jantungku berdebar?” Batin Jin heran dengan perasaannya. Sedangkan Jungkook yang terlihat diam saja sebenarnya juga sangat tegang.

Pelan-pelan Jin memegang pipi Jungkook dengan kedua tangan lalu mendekatkan wajah Jungkook ke arahnya.

“Jin hyung akan menciumku.” Batin Jungkook saat wajah mereka sudah dekat.

-tbc-

Love is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang