38

503 46 6
                                    

"Mhm." Suarah lenguhan Jeongin menyadarkan bangchan yang hampir saja kehilangan kendali.

Dirinya menatap wajah mantan kekasihnya yang sudah memerah dan juga tatapan sayu. Ingatkan Chan ada seungmin yang lebih membutuhkannya saat ini. Ingatkan Chan bahwa ini salah. Ada calon anakmu yang sedang berjuang bersama Ibunya di balik jeruji penjara.

"Maafkan aku." Ucap chan tepat ketika dirinya akan beranjak pergi Jeongin menahan lengannya.

"Biarkan aku mengobati luka kakak saat ini." Ucap Jeongin yang menarik chan pergi.

"Ahh kak chan ya disana."

Kedua lelaki yang sudah tak memiliki hubungan tengan beradu diatas ranjang. Jeongin membawa chan ke apartement nya bersama changbin. Katakan Jeongin sudah gila. Dirinya kini hanya memerlukan kepuasan untuk tubuhnya.

"Aku akan keluar sayang shtt." Desah chan kini menghentak kuat untuk menggempur lubang Jeongin.

"Ahhh pelanh kakh aaahhhhh."

Keduanya mencapai puncaknya bersamaan. Peluh membasahi tubuh keduanya membuat yang lebih tua menatap wajah pemuda di depannya dan mengecup bibirnya.

"Terimakasih untuk semua ini."

Setelah chan mengatakan itu kini keduanya terlelap tanpa melepas tautan tubuh mereka.

"Kak chan."

Seungmin terbangun dari tidurnya. Jantungnya berdetak kencang dan keningnya berkeringat. Kenapa dia bisa bermimpi seperti itu. Apakah suaminya sedang melakukan hal menjijikan di belakangnya?

Penjaga yang mendengar teriakan seungmin segera menghampirinya.

"Apa yang terjadi pada anda?"

"Kak chan dimana?"

"Tuan Chan sedang berada di ruangannya. Apa saya perlu memanggilnya?"

Seungmin hanya mengangguk. Dia ingin segera melihat suaminya. Dirinya terus meyakinkan bahwa Chan tidak akan melakukan itu dengan mantan kekasihnya.

"Tenangkan dirimu seungmin, jeongin sudah milik changbin." Pemuda Puppy itu mencoba menenangkan dirinya. Dia tidak boleh terlalu stres saat ini, ada calon anaknya yang sedang ia kandung.

Bangchan bergegas menghampiri seungmin. Sesampainya di depan ruangan, istrinya bangchan sedikit merasa khawatir melihat wajah seungmin yang pucat dan berkeringat. Bangchan membuka pintu ruangan yang di tempati isrinya. Sengaja pintu itu tidak pernah di kunci karena seungmin tidak akan pernah memiliki keinginan untuk kabur.

"Sayang." Panggil bangchan.

Pemuda itu menatap suaminya dengan senyuman yang banchan tak tau arti dari senyuman itu. Seungmin berdiri dan mendaratkan dirinya dan memeluk tubuh kekar suaminya.

"Hei kenapa?" Tanya bangchan yang sedikit terkejut dengan perlakuan seungmin yang mendadak.

"Temani aku tidur, aku sangat takut."

"Aku mimpi kakak kembali dengan dia." Ucap seungmin yang masih setia memeluk tubuh suaminya.

Chan terkekeh geli. Ini yang dia rindukan dari seungmin nya. Sifat manja dan kekanak-kanakan dari istrinya yang ia nantikan.

"Kenapa bisa gitu? Aku sangat mencintai mu dan dia hanya masa lalu ku sayang." Ucap chan mencoba meyakinkan seungmin.

"Bisa jadi kakak kembali dengan kondisi ku yang seperti ini."

A Big Secret  [Hyunlix] '𝗘𝗻𝗱'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang