first

203 34 6
                                    


Babe mendorong Charlie untuk menjauh darinya, tentu dengan dengan ekpresi yang sedikit gugup

"A..apa yang sedang kau lakukan disini?"tanya babe

"Oh.. kebetulan, aku sedang di rumah temanku"

"Kau menginap?"

"Ehee tidak, aku sedang membantunya mengerjakan tugasnya, oh bener cemilannya "

"Kalau begitu kau harus kembali"

"Tidak, aku akan mengantarmu"

"Tidak perlu , aku bukan anak kecil, kau bisa kembali ke rumah temanmu"
Babe lalu berjalan melewati Charlie.

"Aku takut orang tadi kembali menemuimu"ujar Charlie mengikuti

"Tidak masalah,aku sudah biasa"

"Tapi sepertinya dia tidak tahu tentang tangan kananmu"

Babe langsung berhenti, dia lalu menengok ke arah Charlie.
"Kalau begitu Sepertinya kau memang tahu sesuatu tentang tangan kananku"
Ucapnya

Charlie hanya tersenyum lalu tiba-tiba dia melambaikan tangannya pada seseorang di belakang babe.

"P'pete!!"

Babe langsung berbalik untuk melihat orang yang Charlie panggil.

Pete yang sedang berlari di ujung sana lalu berhenti.

Charlie berlari kecil menghampirinya
"Phi...kau sedang olahraga?"tanya Charlie

"Hm, ada apa?"

"Bisakah kau membantuku?"

"Apa?"

"Antarkan ini ke apartemen blanca east di ujung gedung sana"
Charlie memberikan kopi dan makanan ringannya ke tangan Pete

"Ke..kenapa aku?"

"Aku sedang ada urusan mendadak, ini milik way , nomor kamarnya 607, bisakan?"

"Hah.. ta..tapi.."

"Terimakasih phi"
Ucap Charlie menepuk pundak Pete Sekilas

lalu kembali berlari kecil menghampiri babe lagi

Charlie meraih tangan babe lalu menariknya pergi darisana.

Pete yang di tinggalkan hanya menatap bingung dan kesal bersamaan.

Diapun membuang nafas seraya menatap semua makanan yang dia pegang,

Tak ada pilihan lain, dia kembali berlari dan mulai pergi ke tempat yang Charlie pinta.

***

Charlie membuka pintu apartemen nya dan langsung menyalakan lampunya.

"Masuklah "
Ujarnya pada babe

Babe yang sedikit ragu mulai melangkah,

"Kau tinggal sendiri?"tanya babe

"Hm.. sejak aku masuk universitas aku memutuskan hidup sendiri"

"Sebelumnya kau tinggal dengan siapa?"

"Tentu saja tinggal dengan ayahku"

"Ohhh.."

"Duduklah phi, kau ingin minum apa?"

"Hm apa saja"

Charlie tersenyum sekilas lalu berjalan ke arah dapur dan mengambilkan dua jus jeruk ke hadapan babe.

Babe sudah duduk di sofa abu-abu yang di depannya terdapat tv dan berbagai pernak pernik peralatan main game.

Kemudian babe mulai meminum minumannya,

put your head on my shoulderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang