beberapa hari berlalu.
babe mulai terbiasa dengan kegiatan barunya menemani pacarnya di rumah sakit.
tentu saja berkat dukungan sahabat dan keluarganya, hingga babe bisa lebih kuat melanjutkan hidupnya.
meskipun terkadang dia masih saja menangis saat menatap chalie terbaring tak bergeming di kasur pasien dengan tubuh yang di tempeli alat alat medis yang babe sendiri tidak tahu namanya.
setiap hari setelah babe selesai bekerja, dia akan datang menjenguk chalie, membacakan beberapa cerita atau sekedar mengeluh padanya.
terkadang dia juga akan menyeka tubuh charlie dan memotong kukunya.
semua babe lakukan dengan harapan charlie bisa bangun dari tidurnya.
tak terasa waktu sudah memakan 1 bulan lamanya.
Saat ini babe sedang menatap charlie di tempat tidurnya, tak lama seseorang datang menyadarkannya.
"kau tidak lelah? pulanglah, hari ini aku yang akan menemaninya" ujar ayah charlie
babe tersenyum simpul
"tidak apa-apa paman, aku baik-baik saja, aku.. tidak ingin melewatkan satu detikpun melihatnya, karena semakin lama aku semakin yakin dia akan membuka matanya"ayah charlie membuang nafas lalu duduk di sofa yang ada disana,
"ini adalah waktu terlama charlie bisa tidur se-nyenyak ini"mendengar itu babe langsung menunduk.
"semua orang pasti akan menganggap dia aneh karena dia akan ketakutan saat tidur, mana ada orang yang phobia tidur,haha.. benarkan?"
ayah charlie menatap wajah anaknya.
"jika aku harus mengatakannya, tidur seperti ini adalah impiannya sejak lama"babe meremas ujung bajunya, menahan rasa yang membelenggu hatinya saat ini.
"meskipun tentu saja. aku harap mata berbinar itu kembali bisa aku lihat"lanjut ayah charlie bicara
babe menunduk semakin dalam, lalu satu tetes air matanya kembali jatuh
"maaf""berhentilah menyalahkan dirimu, dia akan baik-baik saja" ucap ayah charlie seraya tersenyum dan menepuk tangan babe sekilas
3 bulan kemudian.
"Apa kau sangat sibuk?"tanya Alan pada babe di sebrang telpon sana
"Yah.. kau tahu seniorku sepertinya ingin menyiksaku dengan memberikan semua kasus kecil padaku"jawab babe seraya berjalan dengan tangan yang sibuk menata beberapa dokumen
"Yah itu bagus, jangan lupakan sesi theraphy mu Minggu ini, dokter joe ingin kau datang"
"Aku sudah bilang tidak butuh terapi lagi, aku sudah cukup lelah dengan bekerja"
"Itu adalah sistem pelampiasan yang baik, tapi akan buruk untuk tubuhmu, kau masih harus melakukannya beberapa kali lagi babe, patuhlah!"
"Hhhhhh... Baiklah baik, aku akan datang! Ngomong ngomong bagaimana keadaan Charlie?"
Babe sedikit menelankan jalannyaAlan saat ini sedang berjalan ke ruangan ICU,
"Yah... Dia masih seperti biasa"jawabnya saat melihat Charlie di balik kaca besar ituBabe membuang nafas
"Hm baiklah, setelah selesai aku akan segera ke rumah sakit""Hm tentu"
Alan menutup telponnya, dia lalu berjalan masuk ke dalam dan memeriksa semua tanda vital Charlie.
"Apa ada perkembangan?"tanyanya pada salah satu perawat yang menjaganya
Perawat itu menggeleng
"Dia masih sama"jawabnya
KAMU SEDANG MEMBACA
put your head on my shoulder
Fantasyrasa lelahku terkadang membawaku pada masa lalu yang tidak pernah ingin aku lihat lagi. kekecewaan, penghianatan, dan rasa bersalah yang tiada habisnya membuatku tak ingin berada dl kehidupan ini. hingga aku bertemu dengannya. seseorang yang tiada l...