destiny

81 19 3
                                    


Charlie terdiam menatap deburan ombak di hadapannya.

Memikirkan bagaimana kondisi babe sejak beberapa hari lalu, itu sedikit membuat dia khawatir.

Pasalnya, babe sepertinya benar benar melupakan beberapa hal sampai membuat semua temannya ikit bingungan.

Dan sepertinya itu bukan efek alkohol seperti yang Charlie kira.

Di tengah lamunannya seseorang datang dan menyentuh pundaknya.

Kakek Charlie berjalan di bantu tongkat di tangan kanannya,

"Apa yang kau pikirkan nak?"tanyanya

Charlie menengok melihat sang kakek
"Hm beberapa hal"jawab Charlie

"Apa kau sudah menemukan hal yang membuat ingatannya terganggu?"

Charlie menggeleng
"Belum"

Charlie menghela nafas lalu menatap sang kakek
"Kau pasti tahu sesuatu kenapa semua ini terjadi? benarkan?"

Sang kakek membuang nafas panjang lalu menatap lautan
"Aku sudah memperingatkan mu sejak awal, kau seharusnya menyadari itu"

"Saat itu kau mengatakan padaku bahwa aku yang akan menderita aku yang tidak akan bisa kembali, kau tidak mengatakan kalau dia juga akan mendapatkan efeknya seperti ini"

"Kalau begitu ini di luar dari jangkauanku, aku tidak mengira bahwa pelepasan dari kemampuannya akan membuat dia kehilangan ingatan nya"

"Jadi maksudmu selama kemampuannya masih belum benar-benar pergi, ingatannya akan terus terganggu seperti itu?"

"Hhhhh yah... Itu mungkin bisa terjadi "

"Lalu apa yang harus aku lakukan?"

Kakek Charlie menatap Charlie dengan tatapan tak yakin
"Kita hentikan sampai di sini Charlie, Aku tidak ingin kehilanganmu"

Charlie mengerutkan dahinya
"Itu artinya ada cara agar kita bisa memperbaiki ingatannya lagi?"

"Charlie.."

"Katakan kakek! Ada cara bukan?"
Tanya Charlie sedikit tak sabaran

Sang kakek tak menatap Charlie, dia malah memalingkan wajahnya.

"Kakek!"
Charlie memegang tangan kakeknya

"Tolong katakan, apa yang harus aku lakukan?"

Sang kakek berjalan perlahan berbalik pergi sebelum Charlie kembali menahan tangannya.

"Kakek... Aku mohon , bantu aku! Katakan apa yang harus aku lakukan? Aku tidak ingin p'babe menjadi orang yang terus merasa kebingungan "

"Kalau begitu kau mungkin harus berkorban sampai akhir "ucap sang kakek seraya menatap mata Charlie

Charlie terdiam mendengar itu. Dia menelan ludahnya mencoba menerjemahkan maksud kata akhir yang kakeknya katakan.

"Sungguh Charlie aku sangat merasa bersalah karena menyuruhmu untuk mencari seseorang yang memiliki kemampuan itu sekarang, aku pikir jika kalian bersama itu akan membuat kalian saling melengkapi dan membantu, namun ternyata kalian malah seperti magnet negatif dan positif dimana saling menarik kemampuan dengan mengorbankan salah satunya, itu buruk Charlie"

"Hal buruk apa yang akan aku hadapi itu tidak penting, namun yang jelas aku tidak ingin dia terluka, setidaknya memang harus ada yang berhasil dalam prediksi mu , benarkan kakek?"

"Charlie...."

"Jika kami berpisah sekarang, itu sama-sama tidak akan berakhir, dia akan terus hidup dalam kebingungan, begitu juga denganku , aku akan terus merasakan kesakitan karena kemampuan ini mulai menyatu dengan tubuhku, tapi jika aku mencoba untuk menghabiskan semua sisa kemampuannya, mungkin dia akan kembali ke kehidupan normalnya dan aku .. aku .. akan merasa tenang"
Ucap Charlie dengan nada yang semakin kecil di akhir

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 11 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

put your head on my shoulderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang