strange

181 27 1
                                    


Hari ini babe dan yin sedang duduk berhadapan di bangku taman kampus,

Terlihat babe sangat serius dalam menjelaskan pelajaran nya pada yin yang akan mengangguk mengerti,

"Apa kau mengerti?"tanya babe di akhir kalimatnya

"Hm aku mengerti"

"Bagus, sekarang, aku ingin kau menerjemahkan beberapa pertanyaan ke dalam bahasa inggris, aku sudah menuliskan semua pertanyaannya " ujar babe seraya memberikan selembar kertas yang ada di tasnya kepada yin

Yin tersenyum mengangguk menerima kertas itu.
"Baiklah, aku akan melakukannya" jawab tin seraya mulai menulis

Babe ikut fokus dengan bukunya.

***

Setelah selesai dengan les nya.
Babe berjalan di koridor kampus untuk pergi ke kelas selanjutnya.

Karena kelas akan di mulai sekitar 30 menit lagi, babe memutuskan untuk menggunakan waktu itu untuk tidur sejenak di perpustakaan.

Setelah sampai di perpustakaan dia mengambil beberapa buku dan duduk di meja ujung ruangan.

Babe mulai menindihkan kepalanya di tumpukan buku itu dan mulai memejamkan matanya.

Pergerakan yang tak luput dari mata seseorang itu mulai diam,

Charlie akhirnya mendekati babe dan duduk di samping nya, dia tersenyum simpul seraya menyentuh anal rambut babe yang menjuntai.

"Bolehkah aku ikut tidur?"gumam Charlie seraya menyentuh tangan babe yang terletak di meja

Dan menjadikan tangan lainnya sebagai bantal

Charlie tidur berhadapan dengan babe dan mulai memejamkan matanya.

Charlie tertidur nyenyak seraya sesekali tersenyum, sepertinya di sedang bermimpi indah.

Namun di beberapa menit terakhir, tiba-tiba ekpresinya mulai berubah, tangan yang menggenggam tangan babe mulai menyekal erat,

Dahinya mengkerut dengan ekpresi tegang terlihat dari sudut matanya yang resah,

~
~

Dalam mimpi Charlie,

Ssrttt brugg!!!

Seseorang yang menabrak orang lain di dalam mobil itu keluar dari mobil setelah mobilnya menabrak pembatas dinding.

Dia menatap orang yang tergeletak di jalan sana dengan tatapan nalar dan penuh penyesalan,

"Tidak!! Tidak! Aku tidak melakukan nya dengan sengaja, tidak!!"teriak sin

Sin langsung melangkah pergi tak karuan dari sana meskipun kakinya terasa bergetar hebat,

Hingga sesekali dia akan terjatuh seiring langkahnya kian menjauh.

Beberapa menit diapun sampai di sebuah gedung apartemen, dia berjalan cepat masuk kesana dan segera mengetuk pintu rumah temannya dengan cepat.

Sin mulai mengakui semuanya dengan ketakutan, dia menatap babe dengan tatapan menyesal ,

Air matanya ikut menjadi saksi dari perasaan nya .

Hingga sin mulai berlari lagi untuk pergi darisana.

Dia sampai di ujung atap gedung dan menatap dasar gedung dengan tatapan pasrah,

"Sin! Apa yang kau lakukan? kembali!!"teriak babe

Sin tidak ingin dia di benci oleh siapapun karena kelakuannya,

Dia pikir jika dia terus hidup dengan rasa bersalah , itu sama saja dengan mati perlahan.

put your head on my shoulderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang