friend

134 31 2
                                    

Charlie melepaskan pelukannya dan menatap babe yang terlihat menangis. dia lalu mengusap air mata yang terjatuh itu sambil tersenyum

"kenapa menangis?"tanyanya

"kau ingin aku tertawa?"

"tentu saja, semua sudah baik-baik saja, jadi tidak perlu khawatir"

babe mengusap pipnya kasar.
"aku tahu"jawabnya ketus

charlie tersenyum lagi
"kau menggemaskan dengan hidung memerah"

"jangan menggodaku, sebaiknya kita keluar, orang akan curiga jika kita terlalu lama di dalam sini" ujar babe seraya memegang knop pintu bersiap membuka pintu

namun charlie dengan sigap langsung menahannya
"memangnya kenapa jika mereka curiga, biarkan saja!"

"charlie"

"phi.. aku bilang aku butuh energi!"

"kau sudah mendapatkannya tadi, kau memelukku"

"itu tidak cukup"

babe menyipitkan matanya menatap charlie
"jangan bilang kalau kau ingin..."

charlie langsung mengangguk.

babe menggeleng dan langsung membuka pintu dan keluar darisana

"p'babe... ayolah sekali saja" charlie mengikuti dari belakang

"tidak!"

"tapi aku menginginkannya!"

"kau seorang pasien , bagaimana bisa kau menginginkan itu?"jawab babe seraya membereskan tempat tidur charlie

"apa salahnya?phi..ayolah.." charlie terus merengek sambil memeluk babe

"kau terluka charlie, istirahatlah"

"satu ronde boleh kan?"

"charlie jangan keras kepala!" babe mencoba melepasakan tangan charlie

"p'babe..."
charlie malah memperat melingkarkan tangannya di perut babe

"lepaskan charlie, kau harus istirahat" 

"satu putaran saja"

"tidak.."

"ayolah babe.."

"charlie lep.."

brug!

karena babe terus berusaha melepaskan tangan erat charlie, merekapun akhirnya terjatuh ke tempat tidur dengan posisi charlie menindih babe

"charlie, minggir"babe kembali mendorong tubuh charlie

"satu kali, na..." ujar charlie tetap menahan tubuhnya

babe  akhirnya hanya bisa membuang nafas pasrah dan  menatap  charlie .

perlahan  charlie mulai mendekatkan wajahnya ke wajah babe hingga bibir mereka menyatu.

sekilas ciuam itu berlangsung hingga mata mereka kambali saling menatap lebih dalam,

kali ini babe tampak mulai mengulurkan tangannya untuk meraih tengkuk Charlie dan meremas rambutnya lembut,

beberapa saat babe mulai menarik kepala charlie hingga bibir mereka kembali bertemu ,

kecupan demi kecupan mesra mulai terdengar di ruangan itu, lidah yang bertaut saling menukar rasa kini mulai menyebar di indra perasa mereka,

hati yang berdebar ikut terdengar semakin kencang seiring tubuh mareka terus saling berhimpitan.

hingga sesuatu yang lain tampak ikut bangun dan tentu itu bisa babe rasakan.

put your head on my shoulderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang