pretend 🔞

286 33 18
                                    


Keesokan harinya.
Charlie dan babe sudah duduk berhadapan sambil memakan sarapan mereka.

"Maafkan aku, tentang kemarin" ucap babe tiba-tiba

"Kenapa kau membahasnya lagi, tidak apa-apa, lagipula alasanmu juga masuk akal , apalagi itu untuk membantu sahabatku"jawab Charlie

Babe tersenyum simpul
"Hm, kau tenang saja aku akan segera bicara pada yin dan mengumumkan pada semua orang tentang hubungan kita"

Mendengar hal itu seketika membuat charlie terdiam sesaat.
"euhh aku rasa, jangan dulu melakukan itu"

Babe mengerutkan keningnya bingung
"Kenapa?"

"Aku... Tidak mau mempermalukan yin di depan semua orang, p'babe bisakah kau membantunya lebih lama, mungkin sampai orang tuanya kembali ke Amerika "

"Hah? Bukankah kau tidak suka aku menjadi pacar nya?"

"Aku pikir kalian memang benar-benar pacaran, tapi ternyata itu hanya pura-pura , tidak apa-apa "

"Cih... Lalu siapa yang terus berlari dan tak ingin mendengar penjelasan ku?"

"Ehehe... aku marah karena ku pikir kau orang yang suka menggantung perasaan orang lain tanpa kejelasan, maafkan aku "

Babe menyilangkan tangannya menatap Charlie dengan mata menyipit

"Jadi kau marah padaku tapi tidak pada sahabatmu ?"

"Tentu saja aku marah, hanya saja... sebenarnya yin memang menyukaimu sejak pertama bertemu, dia selalu menceritakan tentang tekad untuk mendapatkanmu, aku tidak mau menghancurkan harapannya"

Babe membuang muka seraya menghela nafas.
"Jadi kau ingin aku tetap menjadi pacarnya ?"

Charlie menatap babe dengan mata berharap, kemudian tangannya meraih tangan kanan babe
"Untuk saat ini, tolong lakukan itu"

Babe menarik tangannya kesal
"Aku tidak habis pikir padamu Charlie, dia sudah membuat kita bertengkar, tapi kau masih saja baik padanya, aku punya perasaan tidak enak padanya, aku rasa sifatnya tidak sepolos wajahnya "

"P'babe jangan berkata seperti itu tentang nya, yin anak yang baik, dia bukan orang seperti yang kau katakan"

"Hhhhh... Terus saja bela dia"
Babe beranjak dari duduknya

"Kau mau kemana?"tanya Charlie

"Aku harus bekerja "jawab babe seraya meraih hp nya di meja

"Aku akan mengantarmu"

"Tidak perlu "

mendapat respon singkat dari pacarnya membuat charlie harus sedikit mengeluarkan wajah memohonnya.

"P'babe.."
Charlie memeluk babe

"Lepaskan Charlie, kau membuatku kesal"

"Baiklah baik, maafkan aku, bagaimanapun aku mungkin akan membuat dia sakit hati karena pacar palsunya adalah pacarku, kau bisa bayangkan bagaimana dia akan membenciku setelah ini, bisakah kau mengerti,hm?"

"..."

"P'babe..."

Babe melepaskan tangan Charlie
"Terserah kau saja! "

dia terdiam sesaat
"Dengan satu syarat, jika aku ingin bertemu, kau harus sigap datang dengan cepat! Aku tidak mau menunggu"

Charlie melebarkan senyumnya
"Ya... Tentu saja, aku akan datang secepat kilat"

Babe mendelikkan matanya lalu tersenyum menyungging

"Ayo pergi"

"Hm"

put your head on my shoulderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang