time has run out

338 39 1
                                    


Matahari pagi tampak sudah menyapa sepasang sejoli yang masih asyik bergelut dengan mimpinya.

Angin sepoi-sepoi yang masuk ke setiap sela jendela tampak ikut menyapa cahaya yang mulai menghangatkan apa saja yang di laluinya.

Babe orang yang wajahnya tersorot mentari itu mulai mengerjapkan matanya,

Mencoba membiasakan cahaya masuk ke retinanya yang masih terasa berat untuk dia buka,

Beberapa detik, babe akhirnya berhasil membuka matanya , wajah seseorang menjadi awal penglihatan nya kali ini

Babe tersenyum saat melihat itu, dia lalu menyentuh pipi Charlie dengan tangan kanannya,

"Selamat pagi"
Ucapnya

Cup~
Satu kecupan dia layangkan di bibir Charlie

Tak ada tanggapan,
"Kau pasti sangat kelelahan sampai tidak bergeming"gumamnya seraya sedikit bangun dari posisinya

Tangannya masih mengelus pipi Charlie meski matanya mulai melihat ke setiap sudut ruangan itu,

Hingga dia melihat pantulan dirinya di cermin, awalnya babe tidak menyadarinya,

Namun saat dia kembali menatap cermin, ada yang aneh.

Saat ini posisi tangan kanannya masih menyentuh Charlie, namun matanya sama sekali tak berubah warna,

"Apa yang terjadi? "Gumamnya seraya bangkit dan mendekati cermin

Dia melihat matanya lebih dekat, namun tak ada yang aneh yang biasa dia temukan

Babe kembali mendekati Charlie dan menyentuhnya lagi,
"Charlie... Bangunlah, sepertinya ada yang aneh, aku tidak melihat mataku berubah lagi"

Tak ada tanggapan lain.
Charlie juga tidak bergerak.

Babe mengerutkan keningnya, dia lalu mencangkup wajah Charlie
"Charlie! Hey... Bangunlah!"

Tetap tak ada respon , babe mulai cemas , otaknya mulai berpikir buruk

Namun dia masih berusaha untuk tenang
"Charlie... Charlie... Jangan bercanda! Hey!"

Kali ini Babe menepuk nepuk pipi Charlie sedikit keras, Namun tak ada reaksi.

Babe mulai menelan ludahnya, pikirannya mulai tak karuan dan perasaannya mulai ketakutan

"Charlie... "
Suara babe seperti tertahan

Dia lalu memeluk dada Charlie untuk memastikan detak jantung kekasihnya itu masih terdengar.

Beberapa kali babe terus melakukan hal yang sama sampai akhirnya dia masih bisa mendengar detak itu meskipun sangat tipis.

"Charlie! Charlie! Jangan menakutiku! Hey! Bangunlah! Charlie hiks..hiks .. kau bercanda kan!"
Babe sudah mulai panik

Dia terus menggoyang goyangkan tubuh Charlie, namun tubuh itu tampak seperti tak bernyawa , sama sekali tak merasa terganggu

"Hiks...kenapa... Charlie! Hiks.. kenapa... Apa... Hiks Charlie! Hiks apa yang terjadi? Kenapa kau tidak merespon ku hiks Charlie!! Charlie!!"

Kata-kata babe tampak terdengar parau, Ketakutan babe terlihat semakin besar,

apakah semua yang dia pikirkan saat ini benar benar nyata?

"Charlie!!"
Teriak babe lagi

"Tidak mungkin, Tidak!! Charlie hiks hiks hiks Charlie apa yang terjadi hiks hiks Charlie!! Bangun!!"

Babe membawa kepala Charlie dalam pangkuannya
"Charlie aku mohon jangan seperti ini! Aku mohon jangan hiks hiks hiks hiks jangan lakukan ini hiks hiks Charlie!! Charlie... Hiks hiks Tidak mungkin,  Charlieeee!!"

put your head on my shoulderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang