Beberapa proses di lakukan sebelum Charlie benar-benar bisa pergi.
Alan bisa melihat dia di dorong oleh ayahnya menggunakan kursi roda,
"Keadaannya sangat baik, namun.. sepertinya dia tidak ingat apapun, beberapa kali aku memberikan test padanya, bahkan dia tak ingat namanya sendiri" ujar dokter joe pada Alan.
Mengingat itu membuat Alan sedikit sedih sebenarnya, namun mendapati Charlie sudah bangun saja, itu sebuah keberuntungan.
Keluarga Charlie akhirnya pergi meninggalkan rumah sakit itu, bertepatan dengan babe yang baru saja memarkirkan motornya di depan sana,
Dengan cepat dia berlari menuju ruangan dimana Charlie di rawat, namun ruangan itu sudah kosong.
"Charlie.."
Panggil babeAlan yang ada disana berbalik saat babe membuka pintu dengan terburu-buru.
"Dia sudah pergi"
Jawab Alan"Apa maksudmu?"
"Keluarganya memutuskan untuk membawa Charlie ke bangsaen, mereka sudah menyiapkan perawatan untuknya disana"
Seketika babe langsung memasang wajah Sedih
"Kenapa... Kenapa mereka tidak membertahuku?"Alan memijat pelipisnya sekilas
" Kakeknya menitipkan surat untukmu"Alan memberikan secarik kertas pada babe, lalu dia menepuk pundak babe sekilas dan pergi dari ruangan itu.
Babe manatap kertas itu dengan ragu, namun dia mencoba memberanikan diri untuk melihatnya, Bagaimanapun dia tetap ingin tahu keadaan kekasihnya.
"terima kasih karena sudah membantuku menjaga charlie, kini dia sudah sadar dan keadaannya baik-baik saja, sekarang aku akan melakukan bagianku untuk merawatnya. tolonng jaga dirimu dan hiduplah dengan baik, dan tolong jangan mencari charlie, biarkan dia hidup dengan kehidupan barunya , aku ingin kita saling melupakan seolah kita memang tidak pernah bertemu, maafkan aku, aku rasa ini memang jalan terbaik yang bisa kita lakukan.
selamat tinggal"
setelah membaca surat itu tangan babe melemas hingga hampir menjatuhkan kertas itu, tatapannya kosong menatap tempat tidur yang terlihat sudah rapi tanpa penghuni, perasaannya berkecamuk terus membelenggunya sejak dia sampai disana.
"pada akhirnya... takdir mengatakan pada kami untuk berpisah, meskipun aku tidak bisa merelakannya, namun aku yakin ini keputusan tepat,
semua kembali ke tempatnya, hanya saja kini aku dan dia bisa menjalani kehidupan normal, tanpa mimpi buruk yang selalu mendatangiku lagi dan aku harap dia juga begitu, rasa sakit dan ketakutan yang biasanya selalu mengikuti kemanapun aku pergi, kini hilang bagai di telan malam yang akhirnya usai ,
mengetahui dirinya hidup dan membaik, itu sudah cukup. aku akan di anggap serakah jika meminta dia terus berada di sampingku ketika aku sudah hampir merenggut nyawanya.
charlie..
terima kasih sudah meminjamkan pundakmu untukku bersandar, terima kasih sudah membuatku tak kesepian lagi, terima kasih sudah menguatkanku sehingga aku bisa di titik ini. seandainya ada kata yang lebih baik, aku ingin mengatakannya, namun hanya satu kata itu yang aku tahu untuk saat ini"Satu tetes air mata berhasil jatuh seiring hatinya terus bicara.
***
2 minggu kemudian.
"bagus, melangkah perlahan, ya seperti itu.. bagus sekali" ujar dokter terapis yang saat ini sedang membantu charlie berjalan
beberapa menit kemudian ,
charlie sudah duduk di kursi rodanya seraya menatap deburan ombak di atas balkon rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
put your head on my shoulder
Fantasyrasa lelahku terkadang membawaku pada masa lalu yang tidak pernah ingin aku lihat lagi. kekecewaan, penghianatan, dan rasa bersalah yang tiada habisnya membuatku tak ingin berada dl kehidupan ini. hingga aku bertemu dengannya. seseorang yang tiada l...