fwb

257 32 8
                                    

Charlie sampai di rumah babe, beberapa menit menunggu pintu terbuka  akhirnya pemilik rumah muncul,

Charlie langsung tersenyum seraya menunjukkan beberapa kantong makanan di tangannya.

"hai sayangg!"ujarnya senang

Babe menatap charlie sejenak
"konyol"
gumamnya seraya membuka lebar pintunya mempersilahkan Charlie masuk.

Charlie masuk dengan senyum manis
"Phi kau sudah makan?"tanyanya

"Belum "

"Bagus, kau bisa menghabiskan semua ini"
Charlie meletakkan semua makanan nya di meja

"Kau pikir aku kuda?"

"Hah?"

"Aku tidak makan semua itu, kau juga harus makan"

Charlie tersenyum lalu mengangguk setuju.

merekapun duduk berhadapan seraya memakan makanannya

"bagaimana dengan lukamu?"tanya charie di tengah suapannya

"membaik"

"setelah makan aku akan mengoleskan salep disana"

"tidak perlu, lukanya tidak separah itu"

"ohh aku sudah mellihatnya jadi kau tidak bisa menyangkalnya"

babe hanya membuang nafas pasrah saat dia kalah berdebat.

20 menit kemudian,

charlie sudah menunggu babe di kamar untuk mengobati lukanya, namun babe tak kunjung keluar dari kamar mandi membuat Charlie khawatir.

"phiii.. apa belum selesai?"tanyanya

Di kamar mandi.
babe menatap dirinya si cermin,

"bersikap biasa saja, tidak perlu gugup, hahh... kita sudah melakukan lebih dari itu semalam oke!"gumam babe

"phi! kau tidak apa-apa?"tanya charlie kembali memastikan

babe membuang nafas lalu mulai membuka pintu.

"kenapa kau cerewet sekali"ujarnya

Charlie hanaya tersenyum bodoh
"maaf, aku mengkhawatirkanmu"

babe menggelengkan kepalanya 
"aku sudah melakukannya , jadi tidak perlu di olesi lagi" ujar babe seraya duduk di sisi kasur

"oh?obatnya ada padaku, bagaimana kau megobatinya?"tanya charlie seraya menunjukkan obat di tangannya

babe menggigit bibirnya, sepertinya dia sudah kehabisan ide untuk membuat charlie tidak melakukan itu.

hingga itu alasan yang sanagat bodoh untuk menghindar

charlie mengerti dengan rasa malu yang babe rasakan saat ini, diapun ikut duduk di samping babe dan memegang tangannya.

"baiklah, aku tidak akan memaksa, tapi pastikan kau mengoleskannya, ini akan meringankan nyeri nya" ucap charlie seraya memberikan obat olesnya ke tangan babe

mendapatkan perhatian seperti itu membuat babe bersemu,
"terima kasih sudah mengerti" jawab babe

charlie mengangguk sebagai jawaban.

"euh sebenarnya.. ada yang ingin aku tanyakan" ucap charlie mengalihkan pandangannya

"apa?"

"hubungan kita, di sebuat apa?"tanya charlie seraya kembali menatap mata babe

bebe mengerutkan keningnya
"kau ingin menyebutnya apa?"babe malah balik bertanya

"pa..."

"teman tapi mesra, itu tidak buruk"sergah babe

put your head on my shoulderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang