PART 49 : PELUANG UNTUK MATI!

755 42 6
                                    

JANGAN LUPA RAMAIKAN CERITA MEREKA GUYS🙏

"Terkadang cinta juga harus rela melepaskan."

"Aku mungkin begitu mencintainya, tapi hanya dengan cinta, aku tidak bisa membuatnya untuk tetap bertahan di sisiku."

                                   ~Darren kendrick~

                                              ~⚛⚛~

Di kantor polisi.

Zahra berjalan ke arah kantor polisi dengan perasaan gugup, karna hari ini ia akan bertemu langsung dengan sang suami, pria yang ia rindukan sejak semalam. Sangking gugupnya, ia bahkan tidak sadar jika ada seorang pria yang selalu mengawasi pergerakannya.

Sesampainya di sana, zahra segera memberitahukan keinginannya datang kemari,"Maaf pak, hari ini saya ingin mengunjungi suami saya."

"Kalau boleh tau, siapa nama suami ibu?" tanya petugas di sana.

"Darren kendrick, pria yang kalian tangkap kemarin karna kasus pembunuhan," jelas zahra.

Pria itu pun segera mengecek di komputer, apakah pria itu boleh di temui atau tidak, hingga polisi itu pun beralih menatapnya,"Baiklah, ibu bisa nunggu di ruang tunggu, biar saya suruh orang untuk membawa suami ibu."

Zahra pun membalasnya dengan angukan kepala,"Baiklah."

Setelah itu, salah satu polisi pun di tugaskan untuk membawa Darren, akan tetapi langkahnya tiba-tiba di hentikan oleh detektif yang kemarin sempat mengintrograsi. Yaitu pak malik.

"Kamu mau kemana?" tanya malik kepada posisi itu.

"Istri dari pria yang kemarin anda introgasi saat ini ingin bertemu dengan suaminya, pak." jawab polisi tersebut berhasil membuat malik menarik kedua sudut bibirnya.

"Jadi perempuan itu datang kemari?" ujarnya seraya berfikir.

"Betul pak."

"Kalau begitu, sampaikan kepada istrinya jika suaminya tidak ingin bertemu!" jelas malik berhasil membuat polisi itu bingung.

"Tapi pak?"

"Lakukan saja perintah saya!" titah malik hingga membuat polisi itu pun menurut.

"Baiklah pak, akan saya sampaikan," ucap polisi itu memilih untuk kembali ke tempat semula. Karna pada dasarnya ia hanyalah polisi biasa, tidak memiliki jabatan sepertinya.

Zahra pun beranjak ketika melihat polisi itu telah kembali tanpa membawa suaminya,"Di mana suami saya?"

"Maaf bu, tapi suami ibu menolak bertemu dengan istrinya."

Deg!

Zahra terkejut mendengar perkataannya, bagaimana bisa Darren menolak kehadirannya dan tidak ingin bertemu dengannya. Sebuah lelucon macam apa itu.

"Apa bapak yakin suami saya mengatakannya seperti itu?" tanya zahra memastikannya sekali lagi. Pasalnya ia masih tidak percaya jika pria itu menolak kehadirannya.

"Iyah bu."

Mendengar hal itu, tubuhnya tiba-tiba lemas, entah mengapa semangatnya kini telah hilang setelah mendengar jawabannya. Bahkan rasa rindu miliknya perlahan memudar akibat penolakannya.

Zahra pun hanya bisa pasrah. Lagi pula ia tidak tau alasan pria itu menolak kehadirannya.

"Baiklah, kalau begitu saya nitip makanan ini untuknya, dan katakan kepadanya, aku membuatnya penuh dengan cinta untuknya," ujar zahra seraya menyerahkan makanan yang ia bawa kepada polisi tersebut, hingga polisi itu pun segera menerimanya.

Garis takdir Azahra (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang