PART 53 : PERTENGKARAN KECIL

950 50 7
                                    

JANGAN LUPA RAMAIKAN PART INI GUYS🙏😊
JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE JUGA🙏😊

"Tidak perlu menjelaskan banyak hal, karna jika dia mencintaimu, pasti dia akan mudah mengerti tanpa butuh penjelasan apapun."

                               ~Darren kendrick

                                          ~⚛⚛~

Di pagi hari, Darren memilih keluar dari kamarnya untuk menuju kearah meja makan, akan tetapi langkahnya tiba-tiba berhenti ketika melihat zahra, Alana, berserta kedua abang mereka berniat ingin menuruni anak tangga. Melihat itu tentu saja membuat Darren mengurungkan niatnya, hingga ia mempersilahkan mereka semua untuk turun lebih dulu. Hal itu tentu saja membuat arkan menolaknya.

"Kau jauh lebih tua, uncle. Karna itu kau turunlah lebih dulu." ujar arkan hingga di balas angukan oleh Darren.

Baru saja ingin melangkah, tiba-tiba suara seseorang berhasil menghentikannya,"Sepertinya kau melupakan kedua sentaja mu, karna itu aku menghampiri mu."

Melihat itu, Darren pun tersenyum,"Maaf karna aku telah merepotkan mu lagi, dokter Renita."

"Tidak masalah tuan. Lagi pula ini sudah menjadi tugasku untuk merawatmu." sahut renita, entah mengapa zahra merasa jika kata-kata dokter itu seakan begitu mengharapkan pria itu.

Sudahlah zahra, kenapa sekarang kau berlebihan sekali, bukankah hal seperti itu wajar, kenapa kau yang kesal? Rutuk zahra dalam hati.

Setelah melihat kepergian dari dokter Renita, Darren pun memilih berlalu dari sana tanpa menoleh lagi kearah istrinya.

"Sepertinya kau punya rival zahra." bisik Alana, mengompori.

"Rival siapa?"

Alana menepuk keningnya,"Sebenarnya kau hidup di jaman apa sampai rival saja kau tidak tau." keluh Alana tidak habis pikir.

"Bukankah rival itu semacam musuh?" tebak arhan langsung di balas angukan olehnya.

"Sebaiknya kita bergegas ke meja makan karna sudah di tunggu!" ajak arkan menyuruh mereka untuk segera menuju ke meja makan.

Sesampainya di sana, zahra tidak sengaja melihat ada satu pelayan yang terus memperhatikan suaminya. Karna pagi ini, Darren terlihat begitu segar, tidak seperti hari sebelumnya. Tidak hanya itu, kebugaran Daren pagi ini berhasil membuat salah satu pelayan di sama tidak bisa berhenti memandangnya. Karna ketampanan dari Darren meningkat 99% ketika terlihat segar seperti ini.

"Kau terlihat sehat pagi ini." tegur cristian ketika melihat ada salah satu pelayan yang terus memperhatikan pimpinan dari klan black horse.

"Keadaanku sudah jauh lebih baik sekarang, dan juga kebetulan hari ini ada pekerjaan mendadak." sahut Darren.

"Pekerjaan apa?"

Darren melihat jika di meja makan sudah penuh dengan semua orang,"Kau tidak akan menyuruh ku untuk mengatakannya di sini, bukan?" terka Darren.

"Katakan saja, lagi pula semua orang sudah tau mengenai pekerjaan kita. Dan membunuh hal yang biasa!" jelas cristian berhasil membuat Darren pasrah.

"Malam ini pelanggan kita memesan barang yang cukup mahal!" balas Darren membuat cristian mengerutkan keningnya.

"Kau bisa menyuruh orang lain?"

"Masalahnya dia ingin aku sendiri yang mengantarnya." balas Darren.

"Apa dia seorang wanita?" tebak Luke berhasil membuat zahra tersedak.

"Zahra pelan-pelan." Alana menepuk belakang punggungnya.

"Maaf." ucap zahra merasa bersalah.

Kembali ke Darren, tentu saja dia menatap Luke tajam, karna seharusnya Luke tidak bertanya soal itu di hadapan semua orang,"Tanpa aku lasih tau pun, seharusnya kau sudah tau, Luke!" Ujar Darren hingga di balas angukan kepala dari Luke.

Garis takdir Azahra (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang