EXTRA PART 67 : FIRST KISS ALANA

887 38 7
                                    

JANGAN LUPA RAMAIKAN PART TERAKHIRNYA YA GUYS🙏😊

"Aku akan menjadi milikmu, Dan kau menjadi milikku. . · I will be yours, and you be mine."

                                          ~⚛⚛~

Beberapa hari pun telah berlalu, hingga kini Darren berhasil menguasai pekerjaannya satu persatu hingga selesai. Bahkan pria itu mampu mempelajari semuanya dalam beberapa hari. sebab, pria itu begitu gencar dalam bekerja biarpun sulit sekalipun. Hingga kini, Louis pun berjalan menghampirinya yang tengah fokus menatap layar laptop yang ada di pangkuannya.

"Bagaimana?" tanya Darren tanpa mengalihkan pandangannya. Karna saat ini, mereka berada di ruang santai yang ada di mansion.

"Semuanya sudah saya atur, tuan! Bahkan peresmian perusahaan milikmu telah di tentukan bulan depan di Roma," jelas Louis membuat Darren menganggukkan kepalanya puas. sebab, Louis lah orang yang dia perintahkan beberapa hari ini untuk mengurus perusahaan yang ada di Roma untuknya. Bahkan dia juga telah membeli mansion di sana untuk ia tempati. Itu sebabnya, Louis tidak terlihat beberapa hari ini di karenakan sibuk mengurus bisnis bersih milik Darren.

"Kalau begitu, minggu ini kamu siapkan jadwal penerbangan kita ke Indonesia!" perintah Darren langsung di angguki oleh Louis, meskipun sebenarnya Louis tidak setuju jika pemimpin mereka akan menjalankan misi tersebut tanpa adanya dirinya. Karna dirinya masih tidak yakin jika ada orang lain yang rela mengorbankan nyawanya untuk pemimpin mereka selain dia sendiri, tentunya.

"Ada apa?" tanya Darren mengalihkan pandangannya kearah Louis yang terlihat sedikit tidak senang.

"Maaf tuan, tapi tidak bisahkah kau ajak diriku untuk ikut bersama denganmu?" ujar Louis membuat Darren tersenyum. Karna Louis terlalu mengkhawatirkannya.

"Nyawa istriku jauh lebih berharga dari pada nyawaku, Louis! Karna itu aku memerintahkan mu untuk selalu menjaganya. Sebab, aku mampu melindungi diriku sendiri, jadi kau tenang saja!" jelas Darren menyakitkan Louis, hingga membuat pria itu paham.

"Duduklah Louis, temani aku di sini sambil menunggu istriku membawakan minuman," lanjut Darren memerintah Louis untuk duduk di sofa,"Dan jangan pernah jadi orang asing jika di dapanku, mengerti!"

"Tapi tuan-"

"Aku akan tegaskan sekali lagi, kamu adalah adik laki-laki ku, jadi jangan bersikap formal di hadapanku!" tegas Darren berhasil membuat Louis mengangguk kemudian memilih untuk duduk di sofa singgel. Hingga tidak berserang lama, zahra pun tiba di sana dengan membawa nampan berisi dua gelas coffee beserta cemilan untuk mereka.

Setelah menaruh nampan tersebut di meja, kini tubuhnya di tarik oleh suaminya untuk mendekat,"Terimakasih, sayang," kata Darren menyuruh istrinya untuk duduk di dekatnya kemudian mengecup pipi istrinya dengan singkat biarpun masih di lapisi oleh cadarnya, hingga membuat Louis tersenyum biarpun samar-samar. Entah mengapa, dia begitu bahagia melihat pria itu telah menemukan kebahagiaannya bersama istrinya.

Menyadari tatapan Louis, zahra pun memilih angkat bicara,"Louis, lain kali carilah pasangan agar bisa menemani mu," ujar zahra kepadanya. Karna bagaimana pun juga Louis hampir memasuki umur 29 tahun beberapa bulan lagi.

Mendengar hal itu tentu membuat Louis tersenyum tipis,"Tapi saya tidak menyukai wanita, nyonya," jawab Louis berhasil membuat zahra dan juga Darren sontak menatapnya.

"M-Maksud ku bukan yang seperti itu," koreksi Louis dengan cepat menghindari kesalah pahaman sembari menggaruk tengkuknya binggung.

Di sisi lain, lebih tepatnya di dalam kamar Alana, gadis itu terlihat tengah sibuk merias dirinya sendiri. sebab, malam ini Alvaro berencana untuk mengajaknya dinner berhubung dinner mereka pernah gagal beberapa kali. Apalagi kemarin pria itu telah kembali ke korea untuk mengantarkan gadis kecil yang ia bawa ke negara asalnya. Dan sekarang pria itu ingin menepati janjinya.

Garis takdir Azahra (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang