Garis takdir Azahra (END)

PART 64 : ALANA & LOUIS

TOLONG DONG GUYS VOTENYA DI RATAIN SETIAP PARTNYA, SOALNYA KALAU PUBLISNYA CEPET VOTE SUKA BERKURANG, KARNA ITU AKU LEBIH SUKA PUBLISNYA LAMA🙏😊

"Hidupku berubah setelah bertemu dengannya."

                                         ~⚛⚛~

Pagi ini, Darren dan juga zahra memutuskan untuk turun ke lantai bawah, yang di mana semua orang tengah melakukan sarapan. Apalagi hari ini zahra berencana akan melakukan pemeriksaan yang akan di temani langsung oleh sang suami. Karna keduanya ingin memastikan jika kondisi calon anaknya baik-baik saja setelah pertempuran mereka kemarin. Itu sebabnya, keduanya sudah turun untuk sarapan pagi. Dan untung saja, zahra memang sudah terbiasa mengunakan baju yang tertutup, jadi semua orang tidak akan tau sebuas apa suaminya yang telah meninggalkan banyak kecupan cinta di tubuh sang istri. Entah apa yang akan dipikirkan oleh semua orang jika melihat kebuasan dari suaminya.

Tinggalkan masalah itu, kemudian beralih ke meja makan,"Aku kira tuan Darren akan betah di dalam kamar selamanya," celetuk Luke sedikit menggodanya. Apalagi pagi ketemu pagi, apa tidak jamuran mereka berada di dalam kamar terus. Pikirnya.

Perkataan Luke pun langsung di setujui oleh Darren,"Tadinya aku berencana seperti itu, tapi mengingat kami punya calon anak, jadi aku urungkan niatku," sahut Darren terdengar santai, hingga langsung mendapat cubitan di perut dari sang istri sambil mendelik kearahnya.

"Berhentilah mengoceh, sebaiknya kita makan," balas zahra hingga membuat Alana meliriknya, karna penasaran.

"Apa kau tidak kenapa-kenapa setelah suamimu mengurung mu di kamar?" bisik Alana sedikit khawatir, karna sejak kemarin zahra tidak kunjung kluar dari kamar. Entah apa yang di lakukan oleh pasutri yang satu ini.

Mendengar hal itu, tentu membuat zahra tersenyum,"Aku baik-baik saja, Alana. Dan selama aku bersama dengannya, aku akan aman," jawab zahra kembali berbisik hingga membuat Louis risih karna dialah orang yang duduk di samping Alana. Lain halnya dengan Darren yang memilih untuk biasa saja. Biarpun bisikan itu terdengar sampai di telinganya.

Louis pun berdehem agar kedua wanita itu tidak kembali membuat ulah seperti Mengobrol di meja makan. Mendengar deheman Louis pun tentu membuat Alana kesal kemudian tangannya meremas kuat paha milik Louis hingga membuat pria itu melotot dengan sempurna. Bukan apa-apa, tapi itu adalah area terlarang miliknya, dan baru kali ini ada wanita seberani Alana yang tidak takut akan manusia gila seperti Louis.

Lain halnya dengan Alana yang terlihat kesal karna mendengar deheman Louis, yang menurutnya sangat mengganggu. Pasalnya dirinya belum menanyakan kepada zahra, mengenai apa yang zahra lakukan di dalam kamar sampai betah tidak mau keluar untuk makan siang dan juga makan malam.

Hingga kini beralih ke Cristian yang memilih untuk beranjak dari sana dan langsung di ikuti oleh Luke, menantu setianya,"Hari ini aku punya pertemuan bersama klien, jadi jangan menungguku," ujar Cristian memilih untuk berlalu dari sana bersama dengan Luke, hingga membuat Luna menghembuskan nafasnya kasar. Entah mengapa sifat pria itu tidak pernah berubah. Setidaknya mencium keningnya atau apa. Ini sama sekali tidak ada romantis-romantisnya.

Sama halnya dengan Cristal yang memiliki perasaan takut setelah kejadian di klub malam waktu itu. Ia takut Luke kembali berulah, dan meniduri banyak jalang. Bahkan ini kali pertamanya seorang cristal memiliki perasaan seperti ini semenjak menikah bersama dengan Luke. Pria yang terlihat begitu patuh akan printah cristian dan juga Darren, tapi terlihat begitu kasar jika berhadapan langsung dengannya. Pria itu bahkan tidak segan-segan main tangan jika dirinya tidak menurut kepadanya.

Setelah itu, pandangan Darren pun langsung teralihkan kearah Louis,"Bagaimana keadaan markas selama kami pergi?"

"Markas dalam keadaan aman tuan, hanya saja-"