-
-
-
-
-
-
1 minggu setelah kejadian hilangnya kyra, semua kembali menjalani aktivitas masing-masing. Gadis itu tidak memikirkan alur cerita, tidak pula memikirkan pekerjaan nya yang menumpuk. Semua dokumen diserahkan pada varenzo, membuat pria itu kewalahan.
Inti the death dan para assasint miliknya mengatakan jika akan mencari para penculik itu dan menghukum dalang dibalik kejadian itu. Kyra tidak memusingkan hal itu. Lagi pula semua kejadian yang menimpa nya diluar nalar, siapa yang bisa mengungkapkan nya?
Malam ini suasana maison tampak ramai, mereka merayakan hari ulang tahun kyra untuk yang ke 20 tahun nya. Inti the death pun ikut hadir meramaikan acara sederhana ini.
Setelah serangkaian acara dan akhirnya mereka mulai acara bakar bakar ikan dan ayam dibelakang maison, semua tampak bahagia. Namun tidak untuk gadis pemilik acara ini.
Kyra menatap langit seraya menikmati angin malam, gadis itu tengah berpikir tentang beberapa kesimpulan yang mungkin bisa menjawab semua nya.
Dikehidupan yang sekarang, semua yang benar-benar mirip dengan kehidupan nya yang sebelumnya. Mulai dari wajah para tokoh yang didekatnya, kecelakaan lucas yang mirip dengan kejadian di masalalu nya, dan mimpi yang bisa jadi berupa ingatan yang terlupakan.
Mengenai ucapan malayana, tentang fatamorgana. Gadis itu juga menyimpulkan jika kehidupan nya yang sekarang adalah palsu, tapi jelas ia bisa merasakan semua sentuhan dan rasa sakit yang ia dapatkan.
Kyra menatap telapak tangannya yang masih diperban, kenapa? Karena 2 hari yang lalu gadis itu melukai tangannya sendiri untuk memastikan bahwa semua adalah kepalsuan, namun rasa sakit itu benar-benar bisa dirasakan. Semuanya nyata.
Seseorang menyodorkan piring berisi ayam yang telah dibakar, mata mereka berpandangan cukup lama.
"Buat aku? "
Sabiru mengangguk dan kyra menerima piring itu seraya tersenyum tipis
"makasih" Ucapnya dibalas anggukan dari sabiru.
"Mikirin apa tadi? Ga baik ngelamun malam-malam"
Kyra terkekeh pelan.
"Apa ya? Aku juga ga tau sih"
Keduanya menatap langit malam yang dihiasi bintang, namun sabiru beralih menatap wajah gadis cantik disebelah nya.
"Biru"
"Hm? "
"Kalau aku bilang semua ini palsu, gimana? "
Sabiru mengalihkan pandangan nya, tangan besarnya menggenggam tangan kecil gadis itu. Hangat.
"Apa ini masih terasa palsu, ra? "
Kyra menggeleng pelan, bodoh. Tentu saja dia dapat merasakan hal ini, semuanya memang nyata. Lalu apa yang dimaksud Malayana dengan fatamorgana?
"Kamu tau fatamorgana? " Sabiru menggangguk.
"Ilusi yang memikat seseorang yang melihat nya"
"Benar, itu fatamorgana"
Hening, keduanya kembali menikmati pemandangan langit dengan pikiran masing-masing.
"Biru"
"Kenapa, ra? "
"Kamu mirip, sangat mirip dengan seseorang "
Sabiru menatap gadis disebelah nya dengan tatapan dalam, hatinya merasa gelisah seolah-olah kelanjutan ucapan dari gadis itu membuat diri nya akan sakit nantinya.
"Seseorang? Apa dia orang yang kamu sayangi, ra? "
Kyra mengangguk, hati pemuda itu tambah gusar.
"Kamu mencintai dia? "
Gadis itu kembali mengangguk membuat sabiru semakin menatap kyra dengan netra gelisah dan takut.
"Kamu benar, biru. Dia pria yang ku sayangi dan sangat ku cintai"
"Kalian sangat mirip, wajah, postur tubuh, kepribadian, tatapan. Semua nya hampir tidak memiliki perbedaan, hanya nama dan umur yang tidak sama"
"Ka-kalau boleh tau, siapa? "
"Dia, reygantara. Umurnya 23 tahun, tunangan ku"
Tanpa mereka sadari, inti the death, varenzo dan lucas memilih pergi dari 10 menit yang lalu setelah tau kedua nya membutuhkan ruang untuk berbicara.
Dada sabiru seakan sesak, pemuda itu merapatkan bibir nya. Sudut matanya berair, lalu beranjak berlutut didepan gadis itu. Gadis yang dicintai nya mengaku telah bertunangan, hal itu membuat dirinya tidak bisa lagi menahan perasaan nya.
"Ra, rara... "
Kyra terkejut disaat sabiru berlutut didepannya, pemuda itu menatapnya dengan tatapan terluka. Entah mengapa rasanya kyra menjadi orang jahat disini, tangan nya di genggam oleh sabiru.
"Ra, apa aku ga ada kesempatan? Setidaknya, biarkan aku merasakan cinta mu"
Sabiru menatap kyra, sudut mata pemuda itu mulai menitikan air mata. Gadis itu reflek menangkup wajah sabiru dan menghapus jejak air mata itu.
"Biru, jangan nangis"
Air mata pemuda itu justru semakin mengalir deras, kyra menghela napas pelan. Pada akhirnya, sabiru mengungkapkan perasaan nya.
"Rara... Sakit ra, disini sakit"
Sabiru membawa tangan kyra yang menangkup wajah nya menuju dada nya, sumber dari rasa sesak yang ia rasakan. Kemudian meletakkan kepalanya dipaha gadis itu, kyra mengelus kepala pemuda itu.
Bahkan, kebiasaan cengeng nya sangat mirip dengan mu, Rey.
⋇⋆✦⋆⋇
-
-
-
-
-
-
-
Ini kayaknya wattpad aku eror deh, dari tadi draftnya ilang semua bjir😔
Anyway udh double up nih, janlup vote yaww🌚
See u👋😸
KAMU SEDANG MEMBACA
kyra and sistem
Fantasybagaimana jika seorang gadis yang selalu ingin memiliki anak tanpa melahirkan harus meninggal sebelum mewujudkan impian nya? terlebih lagi, bukannya menuju akhirat diri nya justru terdampar didalam sebuah novel fiksi yang dibencinya!! 'fuck, gua ba...