-
-
-
-
-
-
-
Hari ini cuaca begitu terik, membuat para siswa dan siswi KAIHS merasa malas untuk mengikuti pelajaran olahraga. Pak botak menatap garang para anak didiknya yang berteduh dipinggir lapangan, mereka baru saja selesai pemanasan.
"Kalian ini, baru pemanasan saja udah 3L! Beda sama saya dulu waktu SMA, masih bugar dan kuat"
Guru kepala botak itu mulai mengomel membuat para muridnya merasa jengah. Memang semenjak pergantian pemilik sekolah mereka tidak bisa melawan aturan dan bertindak semaunya walaupun mereka merupakan anak donatur. Bahkan para donatur saja tidak berani menyinggung pemilik KAIHS karena jelas mereka akan dibuat malu oleh gadis itu, mulut nya cukup pedas.
Begitu pula dengan para tokoh penting lain nya, mereka juga harus mengikuti aturan disana. Padahal menurut alur nya, sekolah itu tetap menjadi sekolah yang membebaskan anak-anak konglomerat namun kini justru berbanding balik. Kyra tidak ingin merusak alurnya, tapi tidak ada salahnya meluruskan awal dari banyaknya tragedi nantinya.
"Tapi pak, kita keliling lapangan seluas ini 5 kali loh. Istirahat bentar pak" Usul salah satu siswi yang mengibas wajah dengan tangan nya, pak botak akhirnya membiarkan mereka beristirahat sejenak. Jika ada yang pingsan, itu akan menimbulkan masalah untuk nya.
Anyway, ini para tokoh penting nya sekelas ya 👍
"Bang, maksudnya 3L itu apa? " Tanya ana si protagonis bertanya pada abang angkat nya, Disana juga ada protagonis pria dan antek-anteknya.
"Maksudnya LEMAH LETIH LETOY! kayak lo, ups" Sahut sonia, gadis itu leluasa meninggikan suaranya karena pak botak memiliki urusan dan meninggalkan mereka sebentar.
Teriakan dari gadis itu membuat mereka menjadi pusat perhatian, beberapa dari mereka menunggu pertunjukan apa yang akan terjadi selanjutnya dan ada juga yang merasa jengah contohnya para inti the death yang duduk cukup jauh dari mereka.
"Drama mulu, napa ga ikut eskul teater dah " Celetuk rangga seraya memperhatikan para tokoh utama disana.
"Tau tuh, bikin sepet aja"
Kembali ke sisi protagonis...
Marvel sontak berdiri didepan ana, seolah melindungi adik angkatnya itu dari sonia. Wajahnya merah menunjukkan bahwa pemuda itu sangat marah sekarang, ana bersorak dalam hati.
"Jaga omongan lo, sonia! "
"Lah? Emangnya omongan gua kenapa? Ga lagi dalam bahaya tuh, pake acara dijagain. Lawak lo bang? " Sahut sonia lantang, hal itu memancing emosi brayen dan antek-anteknya.
"Makin kurang aja tuh mulut" Sahut dion salah satu dari mereka.
"Ah masa? Kayak mulut lo sopan aja, ngaca sana" Raut wajah gadis itu tampak angkuh, senyuman nya seakan merendahkan mereka.
"Lo-"
"Apa? Lo mau bilang gua pembawa sial lagi? Ngurusin idup orang aja, hidup lo noh udah bener belom?"
Tangan ana mengepal, situasi apa ini? Kenapa ini tidak berjalan sesuai perkataan orang itu? Kenapa sonia menjadi lebih berani sekarang? Sialan, dirinya harus bertindak lebih cepat.
"Kak nia, ga boleh gitu. Nanti papa sama mama marah loh, kak"
Sonia menatap gadis yang merupakan adik angkat nya itu, dirinya tidak akan pernah mengakui nya.
"Yaelah, gini aja cepu. Ntar marah, mukul, trus ngancem. Gua heran deh, kenapa lo yang notebeen nya perebutan tunangan orang ga dimarahin juga? Atau jangan-jangan... Lo udah gituan ya sama salah satu orang disini? Makanya lo dibela terus? "
"Sonia!! Cukup! " Bentak brayen mendorong gadis itu cukup kuat, sonia terhuyung namun berhasil menopang tubuhnya.
Gadis itu terkekeh miris.
"Apa? Fakta ya?"
Wajah brayen tampak begitu merah, pemuda itu merasa sangat ingin memukul gadis didepan nya ini.
"Canda~ mana mungkin orang sepolos dan selugu itu bisa gituan, kan? Semoga aja sih, haha"
Seseorang yang sendari tadi memperhatikan mereka dari lantai atas pun tampak tersenyum remeh, ah dasar tokoh fiksi! KAIHS ya? Ini ga ada didalam cerita, apa ada perasuk juga?
⋇⋆✦⋆⋇
"Mommy!! Lucas suka ini" Bocah itu menuju mommynya sambil menunjukkan donat dengan topping matcha diatasnya.
"Wah, sama dong. Mommy juga suka matcha, Lucas mau coba matcha latte mommy? " Tawar kyra di angguki Lucas, bocah itu mencoba minuman milik kyra.
"Em... Enak, kita harus stok dirumah ya mommy. Lucas mau, tapi buatan mommy" Pinta nya di angguki kyra.
Sepasang ibu-anak itu tengah quality time di sebuah cafe yang baru-baru ini naik daun, mereka sejak tadi menjadi pusat perhatian. Beberapa dari mereka merasa tidak percaya jika gadis itu sudah memiliki anak, apalagi para pemuda dengan seragam SMA itu. Mereka jelas tidak percaya, awalnya mereka mengira mereka adalah kakak beradik.
"Oh iya, mommy. Lucas mimpi loh, tadi malam"
"Apa? "
"Lucas mimpi mommy gendong Lucas, tapi anehnya lucas masih bayi. Kayak baru lahir gitu, padahal kan Lucas udah gede ya mommy"
Kyra terdiam, namun segera tersenyum tipis.
"Ya, nama nya juga mimpi sayang. Kamu kecapean itu, ngeyel sih dibilangin"
Bocah itu tertawa dan kyra benar-benar menikmati momen saat bersama anak nya ini, sebentar lagi dirinya akan pergi dari sini. Jadi tidak ada salahnya menghabiskan lebih banyak waktu untuk bocah itu, ya kan?
"Mommy, kalo mommy pergi bawa Lucas ya? "
Celetuk Lucas tiba-tiba membuat kyra hampir tersedak, gadis itu menatap anaknya heran.
"Kok kamu bisa mikir kalo mommy bakal pergi? "
"Em? Kan Lucas bilang aja loh"
Kyra menatap dalam bocah itu.
"Iya, mommy bakal bawa kamu kok"
Kalo bisa:)
⋇⋆✦⋆⋇
Haloo readers!!
Mon maap ye kelamaan up nya, HP author rusak ges😭
Btw malam ini up lagi kok, janlup vote, follow, sama komen!!!
Tandain typo nya ege😾
See u😁

KAMU SEDANG MEMBACA
kyra and sistem
ФэнтезиWARNING‼️ - Typo bertebaran ✅ - chapter Masih lengkap ✅ - penulisan masih kurang ✅ Ini cerita pertama yang aku buat, mohon kerjasama nya dan baca info pentingnya dulu sebelum baca! Mohon maaf jika ada kata-kata yang menyinggung dan apa bila ada kes...