Wendy tidak bisa menahan dirinya untuk berapa waktu lagi, pasalnya sudah sejak tadi dan waktu terus berjalan tetapi Bapak Ahli kunci yang sengaja ia panggil belum juga bisa menyelesaikan tugasnya untuk menyelamatkan kawan seperjuangannya yang berada di dalam.
"Pak masih lama gak? aduh ini kalau ada yang liat kita diamuk massa pak" Kata Wendy gak sabar, nampak risau tergambar jelas di wajahnya.
"Bentar mbak, ini juga saya lagi usaha. Lagian kenapa sih tiba-tiba ada di rumah kosong begini. Heran saya sama anak zaman sekarang, kelakuannya ada aja"
"Yeh jangankan bapak, saya juga heran sama kelakuan temen saya sendiri. Udah pak buruan, deg-degan saya nih" Perintah Wendy.
Si bapaknya kembali berkutat pada tugasnya membuka pintu, Wendy pun juga kembali memastikan keadaan aman bagi mereka karena jujur saja sekarang ketakutannya hanya satu digrebek warga.
tak!
"Mbak udah bisa kebuka nih!!" seru si Bapak.
Mendengar itu Wendy yang tadinya berjarak dengan si bapak sebab ia mesti memastikan kondisi sekitar di dekat gerbang, lantas bergegas menghampiri bapak berserta pintu tersebut.
"Akhirnya ... lega juga saya! Misi pak biar saya yang buka"
Dengan antusias Wendy memegang kenop pintu yang kemudian ia ingin dorong, namun tanpa sadar pergerakan pintu juga dilakukan dari arah berlawanan.
Meski mulanya kesal akibat kelakuan temannya yang di luar nalar, tetap saja kini Wendy ingin menyambut Seulgi dengan sumringah karena sudah berhasil melalui semua ke-hectic'an pada pagi hari itu.
"Woy Seu— SETAN!!"
Gak jadi sudah Wendy sumringah.
Pintu yang tanpa sadar bergerak dari arah berlawanan membuat Wendy yang tadinya ingin menyambut Seulgi malah disuguhi rupa manusia pucat pasi dengan tatapan kosong tapi tajam yang sukses membuatnya terkejut seketika.
"Sumpah pagi-pagi gue liat SETAN?!!"
Melihat kondisi jadi chaos perkara kagetnya Wendy, Seulgi memunculkan diri dari balik si sosok pucat pasi berusaha menetralkan temannya itu yang sekarang malah ngumpet dibelakang bapak-bapak yang Seulgi sendiri tidak kenal.
"Weh ini gue Seulgi, malu-maluin aja lo!!" Ujar Seulgi.
Mendengar suara Seulgi Wendy memberanikan dirinya, namun ketika mereka bertemu tatap gadis berambut pendek ini masih melihat si sosok pucat pasi tapi bedanya ada Seulgi disamping sosok itu bahkan tengah merengkuhnya.
"Setan anjir!" ucap Wendy.
"Cantik begini masa setan!"
Gelud lah sudah mereka melalui kata-katanya.
"Lo didalem pesugihan?!"
"Bukan nyari wangsit! Alah udahlah ceritanya nanti dulu, sekarang gimana caranya kita harus pergi dari sini tanpa ada yang lihat dia"
Bola mata Seulgi melirik kepada wanita yang dipanggil Wendy adalah setan, meski bingung pada akhirnya Wendy tau mungkin ada suatu hal yang gak harus diceritakan sekarang juga.
"Bentar-bentar ini tuh sebenernya ada apa sih?"
Seulgi dan Wendy kompak menoleh mendapati si bapak ahli kunci yang nampaknya bingung dengan keadaan mereka ini.
"Gak ada apa-apa pak, saya gak aneh aneh kok. Keliatan kan muka saya anak baik begini, tapi intinya makasih ya pak. berkat bapak saya dan dia selamat. Bapak tenang aja temen saya yang kaya ini bakal balas jasa bapak lebih banyak dari yang biasanya bapak terima"

KAMU SEDANG MEMBACA
IRENE | Seulrene
Fanfic"Kalau bukan karena rasa penasaran gue yang tinggi, mungkin sampai kapanpun rahasia rumah besar itu nggak akan terbongkar" - Seulgi. ..... Fanfict lokal seulgi - irene • gxg • homophobic dni!