Seulgi merengut ketika suara tersebut mengagetkan dirinya, segera ia berbalik menghadap sumber suara yang ternyata berasal dari Wendy si teman kosnya.
"Wen, Lo ngapain disini?" tanya Seulgi.
"Lah harusnya gue yang tanya kenapa lo bisa ada disini kocak?!! gue udah chat, call juga, sampe samperin lo ke-kamar tapi tetep aja gak ketemu"
"Kok lo bisa tau gue disini?"
"Ya karena lo bandel banget, gue udah pernah bilang jangan kesini dan bener kan ternyata lo malah disini. udah gila ya?"
Dengan sadar Seulgi mengiyakan ucapan terakhir Wendy.
"Udah Wen, gue keknya beneran gila. sini deh lihat—" Seulgi menarik Wendy mendekat seraya membungkukkan tubuh gadis yang sedikit lebih pendek darinya untuk dapat melihat objek didalam teleskopnya.
"Wen lihat sesuatu ga??" tanya Seulgi penasaran.
Belum juga mendengar jawaban dari Wendy, gadis itu menegapkan tubuhnya kembali dan kali ini memberi tinjuan kecil di lengan Seulgi.
"Aduh Wen, kok gue dipukul?"
"Ya lo beneran udah gila, lo ngintip rumah orang buat apaan? lo beneran masih penasaran sama hal yang lo ceritain, hah?"
Seulgi menganggukkan kepalanya.
"Gue udah bilang jangan ikut campur terlalu jauh, kenapa lo beneran bandel banget sih? lo sampe sakit mikirin hal yang seharusnya bukan ranah lo, kata gue stop gi"
"Tapi Wen—"
"Gak ada tapi-tapi, sekarang bawa teleskop lo itu kita turun SEKARANG" Wendy beneran udah gak habis pikir sama temannya yang satu ini.
Mau gak mau Seulgi harus nurut aja deh sambil membopong teleskopnya, ia kemudian berjalan lunglai tak lupa sedikit menolehkan kepalanya ke-belakang berniat memastikan kembali.
Si cantik itu masih disana, meski samar tapi ia yakin bahwa Si cantik terus memandang kearahnya.
"Wendy ..." panggil Seulgi disela-sela perjalanan mereka menuju ke kamar.
"Apaan?!" sahut gadis berambut pendek itu.
Mulanya Seulgi ragu, tapi sebenarnya ia cukup penasaran. maka ketika beberapa langkah lagi mereka berdua sampai di kamar Seulgi, akhirnya gadis bermata monolid itu memberanikan diri bertanya.
"Pas gue nyuruh lo lihat teleskop, lo ngeliat apa disana?"
" Ya gak lihat apa-apa, lo ngintip rumah kosong pake teleskop buat apa njir? Yang ada juga lo lihat setan"
'emang udah liat' jawab seulgi dalam hati.
"Tapi serius lo ga lihat apa-apa?" tanya Seulgi lagi.
"Cuma ruangan kosong ke-tolong lampu kecil doang, itu kalau gaada lampu juga lo gak bisa liat apa-apa"
Ya memang benar apa yang Wendy ucap, pada dasarnya hanya sebuah jendela yang menampilkan sebuah ruangan hanya saja yang Seulgi lihat justru dibalik jendela itulah Si cantik berada. Dan lagi kenapa pula Wendy tidak melihatnya.
"Seulgi, gue minta udah ya. sampe ini aja rasa penasaran lo, bukan apa-apa gak penting banget aja gi lo jauh kesini dari Jakarta terus kepo sama hal beginian" ucap Wendy.
Jawaban nampak enggan terdengar, Seulgi yang diajak berbicara hanya bersandar pada pintu kamar kosnya sambil memasang wajah ngambek. Pokoknya dia ngambek sama Wendy.
"Gue tau mungkin lo penasaran, tapi gue takut aja gi. Takut beneran emang ada sesuatu di rumah itu dan saat lo jadi yang pertama yang mengungkap alasan tersebut, gue takut lo malah dalam masalah"
![](https://img.wattpad.com/cover/169783174-288-k27813.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
IRENE | Seulrene
Fanfiction"Kalau bukan karena rasa penasaran gue yang tinggi, mungkin sampai kapanpun rahasia rumah besar itu nggak akan terbongkar" - Seulgi. ..... Fanfict lokal seulgi - irene • gxg • homophobic dni!