Seseorang tidak akan pernah mengira bagaimana takdir kemudian membawa dirinya berjalan melalui kehidupan.
Semua terjadi bagaikan air yang mengalir, tetapi kadangkala campur tangan kita sebagai insan untuk melakukan sebuah kehendak pun menjadi peran penting tak terelakkan.
Manusia bebas memilih sebuah jalan, adakalanya jalan itu benar untuk dijadikan pilihan namun tidak bisa dipungkiri bahwasanya banyak jua jalan yang salah dipilih olehnya.
Sebagai hakikat semua manusia dapat benar atau salah, tapi bukan itu pointnya!
Pointnya adalah bagaimana jadinya jika salah jalan yang dipilih seseorang menimbulkan efek buruk untuk orang lain?
Tidak adil bukan?
Tetapi perlu diingat setiap manusia pasti hidup dengan ketidakadilan mendampingi.
Dan salah satu contohnya dapat kita lihat pada diri seseorang wanita disana.
Wanita yang dulunya hanya bisa berdiam dari balik jendela rumah tak berpenghuni.
Wanita misterius yang entah darimana mula hadirnya, dapat berada di lain tempat berkat kegigihan seorang gadis membawanya pergi.
Tak pernah terbesit akan ada saat ketidakadilan ini berbalik.
Ingatannya hanya mengingat bagaimana caranya lagi ia mengakhiri semua, maksudnya ialah hidupnya dengan cepat berakhir.
Padahal selama ia hidup jalan baik selalu dipilihnya bahkan keberuntungan selalu menyertainya, namun itu semua tidak sama lagi kala jalan yang salah datang dan fakta menyedihkan cara itu datang bukan karena perbuatannya melainkan perbuatan orang lain yang dulunya ia anggap sebagai penjaga dari semua rasa takutnya.
.
.
.Seulgi masih mengingat awal mula ia mengetahui fakta mengenai Si Cantik yang nyatanya memiliki sebuah nama yaitu,
Irene.
Bahkan hanya diingat nama itu langsung membuat dirinya tersenyum girang.
Seulgi sendiri tidak menyangka saat dimana ia akhirnya dapat memanggil Si Cantik dengan namanya datang, bukan lagi Si Cantiknya tanpa nama melainkan Irene adalah nama indah yang tersemat untuk wanita yang kini tengah mengunyah makanan di depan Seulgi.
"Irene, Irene .. " Panggil Seulgi.
Wanita yang tengah menyantap makanan yang disuapi Seulgi pun menoleh.
Seulgi tersenyum lagi.
"Gapapa, aku mau manggil doang hehehe"
Tidak jelas memang.
Seulgi salah tingkah sendiri akan perbuatannya, lain hal dengan Irene yang menatap Seulgi bingung.
"Aku, aduh malu. Gimana ya? aku tuh lagi seneng, akhirnya tau nama kamu. Bisa manggil kamu dengan nama juga, bukan cuma Si Cantik doang ya walau emang kamunya juga beneran cantik sih" pipinya bersemu merah.
Jujur dia beneran se-malu itu mengungkap apa yang benar-benar sedang dia rasakan ini.
Melihat pipi Seulgi yang bersemu, kedua tangan Irene refleks memegang pipi bakpao Seulgi. Maksudnya supaya meredam semu merah yang ada, namun ternyata perlakuan ini malah membuat Seulgi dilanda salah tingkah lebih brutal lagi.
"Aduh .. bisa pingsan ini" seru Seulgi.
Sebenernya emang mau lebay aja, tetapi salah artian ditangkap lagi oleh Irene.
Wanita itu melepas kedua telapak tangannya dipipi Seulgi, kemudian dia memutus jarak yang ada. Memeluk Seulgi dari samping, lagi-lagi membuat Seulgi terkejut akan perbuatannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
IRENE | Seulrene
Fanfiction"Kalau bukan karena rasa penasaran gue yang tinggi, mungkin sampai kapanpun rahasia rumah besar itu nggak akan terbongkar" - Seulgi. ..... Fanfict lokal seulgi - irene • gxg • homophobic dni!