Chapter 18

174 12 0
                                    

"Hyung, kenapa... Kenapa kau membunuh Ayahku?"

Choi Seunghyun tak mampu berkata-kata ketika Kwon Jiyong bertanya. Pemuda itu berdiri di ujung lorong, menatapnya dengan sorot kebencian.

"Kau juga telah membunuh adikku."

Kali ini Seunghyun menggelengkan kepala. Dia tidak bermaksud membunuh gadis itu.

"Hyung, kau pembunuh! Pembunuh!"

---

Choi Seunghyun terbangun dengan napas terengah. Keringat membasahi tubuhnya. Ia mengusap wajah. Perlahan ketegangan mulai mencair dan tubuhnya mulai merasa gerah dengan suhu udara di dalam kamarnya yang pengap.

Mimpi apa itu?

Sial. Dia tidak bisa melupakan wajah Kwon Jiyong yang menemukannya di lorong saat itu. Apakah Jiyong mengenalinya? Bagaimana jika Bos serius akan membunuh pemuda itu?

Tidak. Dia tidak mendengar adanya lanjutan penyelidikan kematian keluarga Kwon Jiyong. Jangan sampai Bos turun tangan dan mengejar Kwon Jiyong.

Apa yang akan terjadi jika Kwon Jiyong mengenalinya? Dia... Dia telah membunuh dua orang keluarga teman masa lalunya. Setiap kali pikiran itu terbersit, ia menyadari betapa mengerikan pekerjaan yang ia lakukan.

Namun dia tidak memiliki pilihan. Ia melakukan semua ini demi ayahnya. Lagi pula Kwon lah orang yang membunuh ayahnya. Kwon pantas dibunuh.

---

Seunghyun mengamati foto hitam putih yang ia temukan di kamar Jiyong. Dia tidak mengerti mengapa foto ini ditaruh di belakang pigura foto. Apakah Jiyong sudah melihat ini? Mungkinkah ada orang yang sengaja menaruhnya di sana agar ditemukan oleh Jiyong? Sayangnya dia tidak tahu mana jawaban yang benar.

Ada delapan orang dalam foto hitam-putih itu. Empat darinya adalah target yang sudah ia bunuh, yaitu David Lee, Leslie Kim, Jang Ri Na dan Kwon sendiri. Ia mengenal istri Kwon, Kwon Ji Soo yang sudah meninggal ketika ia masih kecil.

Ia menoleh ke layar laptop, pada data target kelima yang dikirimkan oleh Bosnya. Target kelima juga ada dalam foto hitam putih, yaitu Jo Park.

Jo Park akan menjadi target kelima. Dan menurut informasi yang diberikan oleh Bos, dia harus sangat berhati-hati karena Jo Park memiliki banyak petugas keamanan terlatih. Lelaki itu adalah seorang pengusaha yang merintis perusahaan jasa keamanan terbesar di Korea. Semua Pengawal dari perusahaan Jo Park adalah orang-orang terbaik.

Kembali pada foto Hitam-Putih, ia telah menggunakan aplikasi pencarian dengan pemindaian untuk mencari dua orang yang tersisa, keduanya adalah orang tua Kim Hye Na, artis yang bertunangan dengan Kwon Jiyong.

Hal yang lebih mengejutkan dari foto itu, orang-orang di dalamnya berfoto di depan sebuah gereja yang ia kenal, Gereja Matahari Kecil. Gereja itu adalah tempat tinggalnya dulu. Ia bersama Ayah tinggal di sana sambil mengurus gereja dan panti asuhan. Gereja dan Panti Asuhan itu memiliki nama yang sama, yaitu Gereja dan Panti Asuhan Matahari Kecil.

Bangunan Gereja dalam foto tampak masih baru, foto ini pasti diambil sudah sangat lama. Orang-orang dalam foto pun terlihat sangat muda, mungkin saat itu usia sebagian dari mereka masih pertengahan dua puluh.

"Perkumpulan apa ini?" Seunghyun berbisik. "Kenapa ayah dibunuh dan kenapa Bos menyuruhku membunuh hampir semua orang dalam foto?"

---

Young Bae baru saja keluar ketika menemukan Bora sudah berdiri di depan restoran.

"Kenapa kau di sini?" tanya Young Bae.

TONIGHT - BAGIAN I (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang