Chapter 21

186 12 0
                                    

Kwon Jiyong tidak bisa tidur. Ia masih bergelut dengan jadwal comeback baru yang sudah dikirimkan oleh Yesung. Dia harus memeriksa semua persiapan dari awal lagi karena tertunda akibat hiatusnya selama satu bulan ini.

Ia berhenti sejenak. Semakin larut, ia semakin sulit untuk fokus. Ia mengembuskan napas, bersandar pada punggung kursi lalu memejamkan mata.

Mendadak, bayangan lelaki di lorong malam itu berkelebat masuk ke dalam ingatannya.

Entah mengapa ingatan itu muncul begitu jelas. Ia membuka mata, kemudian duduk tegak. Ia segera menyambar buku sketsanya, kemudian mulai menggambar sosok dalam ingatannya.

Dalam beberapa menit ia menyelesaikan sketsa lelaki itu. Benar. Lelaki itu mengenakan topi, jaket, masker serta sarung tangan. Segala yang dikenakan serba hitam. Lelaki ini tidak mungkin salah satu tamu atau bahkan pengawal Jo Park.

Ia berpikir keras untuk berusaha mengingat lebih banyak.

Mata lelaki itu. Ya. Benar. Ia bertemu tatap dengan lelaki itu.

Ia kembali menggoreskan ujung pensil di sebelah sketsa penuh tubuh si lelaki. Ia menggambar sepasang mata. Ia ingat bagaimana sorot tajam lelaki itu menghunjam matanya.

"Kira-kira begini," ia merasa cukup puas dengan usahanya dalam mengingat.

Ia segera mengambil ponsel, lalu memotretnya. Ia mencari nomor kontak polisi yang berjanji akan melanjutkan kasus kematian ayahnya, lalu mengirimkan gambar sketsa itu kepada si polisi.

Karena sudah larut, pesannya tentu tidak akan segera direspons. Ia berdiri, meninggalkan meja, kemudian mendekati jendela. Ia memandang bulan purnama yang bersinar terang menggantung di langit malam.

Pemandangan malam yang syahdu berhasil mendinginkan perasaannya. Kematian ayahnya membuatnya teringat pada Hye Min. Rasa kehilangan itu nyata mengiris dada.

---

Sebelum turun dari mobil, Hye Na mengecek namanya di pencarian. Ia masih menemukan komentar kejam tentang dirinya, namun juga sudah ada bermunculan sekelompok komentar yang bersimpati kepadanya. Bahkan pagi ini sudah ada artikel yang merilis fotonya bersama Kwon Jiyong di lokasi syuting hari kemarin.

"Kemesraan Kim Hye Na dan Gdragon, bantahan berita pertunangan palsu." Hye Na mendengus. "Cih. Kwon Jiyong, kau benar-benar menyelamatkanku."

Ia terdiam sejenak. Jiyong berkata tidak akan memutus pertunangan mereka untuk sementara ini. Mungkin lebih baik begitu. Mereka harus menyelamatkan karir mereka terlebih dahulu.

"Aku akan turun," kata Hye Na pada Daesung.

"Baik, Nona," sahut Daesung, ia mengamati Hye Na dari cermin di atasnya, sedang bersiap-siap akan turun. "Nona," panggilnya tiba-tiba, membuat Hye Na menoleh. "Apakah Gdragon akan datang lagi hari ini?" Tanyanya.

Hye Na terdiam sejenak. "Entahlah," jawabnya. "Ada apa? Oh... Kau pasti masih kesal karena kemarin dia mengambil mobil darimu? Tenang saja. Itu tidak akan terjadi lagi."

"Sebaiknya itu tidak pernah terjadi lagi ke depannya," kata Daesung. "Sebab tindakan seperti itu bisa membuat Nona dalam bahaya."

Daesung teringat pada informasi yang disampaikan oleh Lee Junho malam tadi. Jika Jo Park sedang dalam bahaya, Kim Hye Na pun bisa dalam bahaya. Dia tidak boleh lengah.

"Kenapa kau terlihat serius hari ini?" Tanya Hye Na heran. "Oh ya, pengawal baru itu... Paman yang memintamu membawanya?"

"Ya."

"Huh, buat apa sih," keluh Hye Na. "Daesung-ssi, lain kali jika kau dipanggil Paman, kau harus memberitahuku. Kau bekerja untukku kan?"

"Ya, Nona. Saya minta maaf."

TONIGHT - BAGIAN I (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang