Kim Hye Na merasa bingung dengan statusnya. Pesta pertunangan itu seperti tidak pernah terjadi. Namun ia tidak bisa mengabaikan rasa simpatiknya pada Jiyong dan Yesung.
Ia telah mencoba menghubungi Kwon Jiyong namun tak satu pun panggilannya diangkat. Dia tahu dia bukan siapa-siapa bagi Kwon Jiyong. Salah dirinya sendiri karena tidak bisa berhenti merasa khawatir. Seharusnya dia tidak pernah mengenal Kwon Jiyong, dengan begitu dia tidak perlu merasa sesak seperti ini. Bahkan dia baru saja mengenal Kim Hye Min. Gadis muda itu adalah penggemarnya dan terus memujinya pada malam hari kemarin. Rasanya tidak benar mendengar berita kematian gadis yang lebih muda darinya itu.
Pada hari pemakaman, Hye Na datang bersama Pamannya.
Dia sedikit merasa asing berada di pemakaman keluarga Kwon. Ia melihat Jiyong dari kejauhan, berwajah pucat dan hampa.
Dia berharap bisa melakukan sesuatu yang berguna untuk Kwon Jiyong.
Tanpa sadar Hye Na berada di rumah duka seharian itu. Kwon Jiyong terlihat duduk lesu di seberangnya, sementara Yesung dan CEO Yang baru saja keluar. Ia pun mendekati Jiyong, namun tidak tahu harus menegur bagaimana.
"Kwon Jiyong-ssi."
Hye Na menoleh bersamaan dengan Kwon Jiyong.
Hye Na langsung mengenali detektif polisi yang mendesak Jiyong pada malam kejadian. Raut wajahnya langsung berubah tidak senang. Tidak bisakah polisi ini melihat kondisi keluarga korban yang ditinggalkan? Kenapa menghampiri keluarga korban di hari pemakaman?
"Apa kau tidak lihat? Ini bukan waktu yang tepat untuk menanyai keluarga korban!" Kata Hye Na ketus.
"Maaf. Saya hanya datang untuk melayat. Selain itu saya juga meminta maaf karena kami tidak berhasil menemukan tersangka," kata Kim Ryeowook.
Jiyong tidak merespons, dia kembali menunduk dalam.
"Tapi, jika berkenan, saya berharap Anda dapat membantu penyelidikan kasus yang merupa dengan kematian ayah Anda."
"Apa kau bilang? Ada kasus yang serupa?" Tanya Hye Na.
"Ya. Ada beberapa kematian yang disebabkan oleh bunuh diri."
"Kematian karena bunuh diri?" Hye Na mengulang.
Kwon Jiyong akhirnya memandang Ryeowook.
"Jiyong-ssi, abaikan saja," saran Hye Na meski ia agak penasaran dengan kasus yang disebut oleh si polisi.
"Jika kau mengenal mereka..." Ryeowook menyerahkan tiga foto korban kasus bunuh diri kepada Jiyong. "Mereka adalah David Lee, seorang desainer. Leslie Kim, seorang mantan manajer artis dan Jang Ri Na, penyanyi senior."
Jiyong menerima ketiga foto itu.
"Jang Ri Na?" Ulang Hye Na. "Penyanyi senior itu meninggal bunuh diri tahun lalu."
"Ya. Jika Anda memiliki suatu informasi, tolong hubungi saya." Ryeowook melihat Yesung dan CEO Yang masuk ke rumah duka kembali. "Ini kartu nama saya," ia buru-buru menyodorkan kartu namanya kepada Jiyong. "Terima kasih. Saya pamit."
Hye Na memandang kepergian sang polisi. "Jujur saja, aku tidak menyukai kinerja para polisi."
Jiyong tidak berkomentar. Ia memandang ketiga foto itu dalam diam.
---
Jiyong mendapat giliran istirahat, itu pun ia harus dipaksa oleh CEO Yang karena tidak mau pergi dari rumah duka.
Ia duduk di bangku halaman gedung rumah duka. Isi kotak makan siangnya nyaris tak tersentuh.
Ia mengeluarkan kembali ketiga foto yang diberikan oleh polisi tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
TONIGHT - BAGIAN I (✓)
FanficBlurb: Gdragon adalah seorang musisi muda yang sangat terkenal. Namun ia tersandung skandal dengan seorang aktris yang baru naik daun, Kim Hye Na. Padahal keduanya sama sekali tidak memiliki perasaan apa pun. TONIGHT (Buku satu) - rewrite, 2024 dae...