Chapter 22

225 11 0
                                    

Hari ini Ryeowook tidak mampir ke restoran. Tidak biasanya Young Bae merasa khawatir dan gelisah karena belum mendapat kabar dari si polisi. Sejak dari rumah Jo Park, ia terus merasa cemas.

Ryeowook sedang membuktikan kasus bunuh diri berantai sebagai suatu kasus pembunuhan. Keterlibatan Jo Park menambah rumit kasus ini. Kasus dengan pengusaha besar terlibat bukanlah pertanda bagus.

Ia menghubungi nomor kontak Ryeowook untuk kesekian kalinya. Kali ini Ryeowook mengangkat panggilannya.

"Ada apa?"

"Kenapa kau tidak menjawab panggilanku, Hyung?"

"Ya. Aku lihat kau meneleponku sampai lebih dari lima kali. Kau begitu merindukanku ya?"

"Kau tidak makan di sini?"

"Tidak. Saat ini aku sedang mengawasi aktivitas Jo Park."

"Hyung..." Kata Young Bae. "Kau harus berhati-hati dengan Jo Park."

"Tentu saja aku berhati-hati," kata Ryeowook, terdengar enteng.

"Hyung, kau tidak mengerti. Ini..."

"Aku tahu kenapa kau gelisah. Kau tidak suka kasus ini berkaitan dengan Jo Park kan? Sebab kasus terakhir yang kau kerjakan sebagai pengacara berhubungan dengan orang dari perusahaan cabang milik pria itu."

Young Bae pun terdiam. Rupanya Ryeowook sudah mencari tahu mengapa ia berhenti menjadi Pengacara.

Dia masih bisa mengingat kegagalannya dalam kasus terakhir yang ia kerjakan. Ada sekelompok rakyat sipil yang kalah dalam persidangan melawan perusahaan itu. Ada kematian dalam kasus yang ia tangani ini, namun ia tidak bisa memenjarakan tersangka karena kekurangan bukti. Ia juga mendengar kabar pihak kepolisian mendapat suap demi menyelamatkan perusahaan itu. Sayangnya ia tidak bisa membuktikan apa pun lagi.

"Dugaanku benar, Young Bae. Kasus Bunuh Diri berantai ini terkait satu sama lain."

"Apa kau menduga Jo Park adalah tersangka?"

"Aku belum yakin dia adalah tersangka. Tapi aku yakin dia terlibat sesuatu. Kau tahu, kita masih bisa menemukan jarum dalam tumpukan jerami jika kita berusaha. Begitu pula dalam kasus ini. Meski korban tidak terlihat saling terkait, tetap saja ada bekas jejak yang ditinggalkan."

"Apa yang kau temukan?"

"Kau sudah terlalu banyak tahu, kali ini aku akan bekerja sendirian."

"Hyung..." Protes Young Bae.

"Aku tidak akan melibatkanmu lagi. Jadi lah rakyat sipil yang baik. Sampai nanti."

"Hyung!" Seru Young Bae namun komunikasi telah terputus. Ia pun menjadi uring-uringan. "Sial... Tidak seharusnya dia bekerja sendirian..." Keluhnya khawatir.

"Pak Polisi tidak mampir?" Bora menegur Young Bae yang keluar dari ruang istirahat, sepertinya ia mendengar sedikit suara Young Bae ketika menelepon Ryeowook.

"Ya," jawab Young Bae. Ia mengambil sapu untuk mengalihkan pikiran agar berhenti mengkhawatirkan Ryeowook.

"Oppa, Yoseob Oppa sudah membersihkan lantai. Kau tidak lihat betapa mengkilapnya hasil pekerjaannya?" Tegur Bora sambil melirik ke lantai di bawah.

"Oh ya? Ya sudah. Aku bersihkan meja saja."

"Yoseob Oppa juga sudah membersihkan meja," kata Bora.

Young Bae mendengar suara denting peralatan makan yang sedang dicuci di dapur, pastinya Yoseob sedang mencuci saat ini.

TONIGHT - BAGIAN I (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang