31

529 78 8
                                    

Typo bertebaran ‼️

bahasa campur aduk‼️

𝘏𝘈𝘗𝘗𝘠 𝘙𝘌𝘈𝘋𝘐𝘕𝘎.....

.

.

.

.

malam telah berganti pagi, sang mentari telah nampak meski belum sepenuhnya terlihat. namun meskipun begitu, cahaya matahari yang masuk lewat celah jendela itu sama sekali tidak mengusik tidur dua insan yang semalam baru saja melakukan kegiatan panas.

namun tak lama kemudian, salah satu dari kedua orang itu mulai terusik dari tidurnya. sang dominan bangun terlebih dahulu dari sang sub. pria itu mengerjabkan matanya beberapa kali sambil mengumpulkan kesadarannya.

alex perlahan mulai bangun, dan hal pertama yang dia lihat adalah istri kecilnya yang tengah tertidur di dada bidangnya. alex melepaskan pelukan arthur dengan hati hati takut jika tidur arthur akan terganggu.

pria itu lalu mrlangkahkan dirinya menuju ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang terasa begitu lengket. selang beberapa menit kemudian alex keluar dari walk in closet dengan pakaian santainya.

alex menghela nafasnya panjang saat melihat kamarnya yang sangat berantakan dan jauh dari kata bersih. bahkan aroma dari bekas percintaannya masih sangat jelas tercium disana.

alex beberapa kali menghela nafasnya sebelum mulai memunguti baju mereka yang berserakan di lantai dan membereskan kamar itu hingga bersih kembali. bahkan alex juga yang mengepel lantai kamarnya, alasannya? gausah ditanya :)

selesai membereskan kamarnya alex lalu menyemprot kamarnya dengan pengharum ruangan agar aroma aroma yang tersisa tidak tercium lagi di kamar itu.

setelahnya, alex berjalan keluar dari kamarnya untuk mengambil sarapan untuknya dan juga arthur. alex keluar dari kamarnya dan ternyata bersamaan dengan axel yang juga baru saja keluar dari kamarnya.

"woy bang." panggil axel sambil menghampiri alex dan keduanya lalu berjalan beriringan.

"kenapa?" tanya alex.

"gapapa, cuma manggil aja." jawab axel.

"hm"

"eh bang, gimana lu sama arthur semalem? enak kaga?" tanya axel sambil menaik turunkan alisnya.

alex memutar matanya malas mendengar pertanyaan tak bermutu dari axel.

"pertanyaan bodoh, tak usah bertanya jika kau sendiri pasti tau jawabanku." ucap alex.

axel tertawa mendengar jawaban yang diberikan oleh kakaknya itu.

"ayolah bang, aku kan hanya bertanya saja, tak usah kesal seperti itu, siapa tau kan abang mau berbagi cerita denganku." goda axel dengan nada tengilnya.

"ck diamlah, kau semakin kesini jadi semakin cerewet." dengus alex kesal.

axel malah semakin tertawa yang membuat alex ingin menggampar axel.

alex tak menghiraukan axel dan terus berjalan menuju lift. keduanya lalu memasuki lift dan tidak meneruska obrolan mereka tadi.

sedangkan di bawah, semua anggota keluarga sudah berkumpul di meja makan untuk melakukan sarapan.

tak lama kemudian suara lift yang terbuka pun terdengar, mereka mengarahkan pandangan mereka dan melihat alex dan axel keluar dari lift. mereka seketika terkikik geli karna telah tau apa yang pasti terjadi.

"morning." sapa kedua pria itu.

"too." jawab mereka serentak.

arav dan tama saling pandang lalu tersenyum jahil.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Arthur kailand LouisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang