22. Dugaan yang belum pasti

1 1 0
                                    

Selamat membaca!
——————————



Di sebuah rumah sakit, Agatha tengah berbincang dengan Marvel–Ayahnya. Selagi Alletha masih ditangani oleh dokter di UGD. Alicia tak bisa datang saat Alletha mengalami kecelakaan, karena ia sangat sibuk dengan bisnisnya.

"Pi, kenapa Alletha bisa kecelakaan?"

"Papi juga tidak tahu pasti penyebabnya, tapi Grace tadi sempat berkata jika ia mengirimkan sebuah rekaman kepadanya, dan kami menduga jika Alletha tidak fokus menyetir dan menyebabkan dirinya kecelakaan."

Agatha mengusap wajahnya dengan kasar, merasa frustasi dengan semua kejadian ini, belum lagi Agatha harus kehilangan sahabatnya–Nindi.

"Ponsel Alletha dimana Pi?"

"Oh ya, sebentar ya." Marvel kemudian mengeluarkan ponsel milik Alletha dari dalam sakunya, lalu ia berikan pada Agatha.

Setelah menerimanya, Agatha kemudian mengecek pesan dari Grace, yang berisi rekaman itu.

"Akan ada pengeboman besar di Belanda, tepatnya disaat acara kolektor sedang berlangsung..pengeboman itu akan terjadi dalam waktu sepuluh menit lagi."

Agatha membulatkan matanya, ternyata pengeboman itu terjadi secara bersama dengan kecelakaan yang menimpa Alletha. Agatha lantas duduk dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya, kembali merasakan sesak dan kehilangan atas apa yang terjadi saat ini.

"Sabar ya sayang...Alletha sedang ditangani oleh dokter, kamu harus kuat," Ucap Marvel. Dirinya mengusap pelan kepala Agatha, ia hanya mengangguk pelan.

Tak lama setelah itu, tiba-tiba datanglah Jeff, Grace, Ona, dan Gallen. Menghampiri mereka dengan raut wajah yang khawatir, terlebih lagi dengan Jeff.

"Gimana kondisi Alletha pak?" Marvel menoleh, melihat kehadiran mereka.

"Untuk saat ini Alletha masih ditangani oleh dokter, semoga saja tidak ada yang parah ya," Balasnya.

Grace dan Ona berjalan menghampiri Agatha, dan ikut duduk disampingnya.

Grace merangkul pundak Agatha. "Agatha, maaf ya karena aku...Alletha jadi celaka," Ucapnya.

Agatha lantas membuka wajahnya dan menoleh kearah Grace. Ia lantas tersenyum dan menggeleng.

"Lo gak salah Grace, kejadian ini emang gak disengaja, kita juga gak tau ini bakal terjadi," Sahut Agatha.

"Kita juga sudah tahu berita tentang temanmu itu, dia menjadi korban dalam aksi pengeboman di Belanda kan?" Tutur Grace.

"Lo yang sabar ya Ta, gua tau lo gak bakal percaya ini semua terjadi, tapi gimanapun juga takdir gak ada yang tau," Timpal Ona.

"Sekarang gue gak tau nasib Nindi gimana. Sebelum ini terjadi, Nindi sempat kirim sebuah video ke gue, video itu lah yang jadi kenangan terakhir gue lihat Nindi bahagia, karna bisa gapai impiannya."

Agatha kembali terisak, dengan wajah yang kembali ia tutup dengan kedua tangannya.

"Ditambah kondisi Alletha yang juga gue gak tahu gimana, kenapa sih semua bisa terjadi menimpa kembaran gue sama sahabat gue....kenapa!"

"Sabar Taaa."

Selang kemudian, dokter tiba-tiba datang dan menghampiri mereka. Sontak mereka semua menatap dokter dengan serius.

"Bagaimana kondisi putri saya dok?" Dokter itu tersenyum mendengar pertanyaan dari Marvel.

"Alletha mengalami benturan yang cukup keras, oleh karena itu dia mengalami koma sementara, selain itu kaki Alletha juga mengalami patah ringan, selainnya tidak ada yang serius pak," Balasnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 2 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Wintera! Detective Indigo Twins!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang