PROLOG

31.4K 1.4K 72
                                    

Author : Aphrodite_Themis / Anya

Genre : Action

Rate : 21 +

Warning : Full kekerasan / Penculikan / Pembunuhan / Sugar Daddy / BoyLove

.
.

Never Dare Leave Me, My Witness

.

.

Siang itu begitu indah karena awan bergumpal menyelimuti langit seperti bola-bola kapas yang selalu menjadi cemilan kesukaanku. Matahari bersinar terang, hangat namun tidak sampai terasa membakar kulit putihku. Aku berjalan santai melewati berbagai pertokoan yang etalasenya dipenuhi aksesoris ataupun makanan. Jarang sekali aku punya kebebasan untuk bersantai dan memiliki waktu pribadi karena hampir setiap saat eomma selalu mengawasiku.

Namaku, Kim Jaejoong dan hanya beberapa hari lagi aku akan merayakan ulang tahun ke 17. Hari pendewasaan menurut appa yang selalu memanjakanku dengan berbagai fasilitas mewah.

Hari ini Senior High School tempatku belajar mengadakan rapat guru dan semua siswa dipulangkan 3 jam lebih awal. Aku memilih untuk pulang sendiri daripada menghubungi eomma agar menjemputku karena aku ingin sekali merasakan hal-hal kecil seperti pulang dengan berjalan kaki layaknya siswa-siswa lain terlebih rumah besarku hanya beberapa blok dari Shinki School.

"ARRRRGHHHH....TOLONGGGGGG....."

Jeritan kencang disertai teriakan itu sontak menghentikan langkahku, hatiku tiba-tiba berdebar takut apalagi saat ini aku sendirian di jalanan sepi 1 blok menuju rumahku. Lingkungan elite yang jarang dilalui kendaraan umum ini membuatku semakin takut. Tak seorang pun terlihat olehku disekitar tempatku berdiri. Mataku nyalang melihat sekeliling tempat yang masih dipenuhi pohon-pohon besar itu.

Tak jauh dari tempatku berdiri, di taman terlihat sekumpulan namja berperawakan tinggi dengan pakaian hitam menyeramkan sedang menodongkan pistol pada seseorang yang sedang terbaring dengan posisi aneh ditanah.

Tanpa sadar kakiku melangkah mendekati tempat itu, rasa penasaran mengalahkan rasa takut yang membuatku gemetar. Seumur hidup baru kali ini aku sendirian tanpa seorang pun menemaniku. Mulutku berkomat-kamit memohon dan berdoa agar mereka tidak melihatku namun apa yang kita harapankan tidak selalu terjadi! Kakiku tersandung dan membuatku jatuh, suara dentuman ringan itu mungkin terdengar oleh sekumpulan namja itu karena dalam beberapa saat aku melihat sepatu boots hitam mengkilat ada didepanku. Perlahan aku menaikkan pandanganku dan langsung melihat mata musang terdingin di wajah keras tanpa senyum itu.

"Jangan...Hiksss...Aku...."Ucapku tanpa sadar seraya terisak kecil dan terbata-bata mengucapkan kata-kata yang seperti tersumbat ditenggorokanku.

DEG....DEG....DEG....

Jantungku bergemuruh liar. Langkah itu mendekatiku, refleks aku beringsut mundur. Mata dingin itu membuat semua tulangku serasa lemah tak bertenaga, keringat membanjiri tubuhku dan jantungku berdegub liar. Aku merasa ingin muntah dan sangat mual. Dalam hati aku sangat menyesal tidak menghubungi eomma...

"Boss, bagaimana dengan namja itu ?"suara parau itu menghentikan langkah kaki bersepatu boots itu dan membuatku mendesah lega walaupun isak kecil tanpa sadar keluar dari mulutku.

Mata tajam yang sedingin es itu menatapku beberapa detik sebelum berpaling ke belakang. Apa yang dikatakannya membuatku ingin lari atau menghilang dari hadapannya dalam sekejab. Airmata pasti sudah membanjiri wajahku. Aku sangat menyesal sudah membangkang, jika saja eomma menjemputku mungkin saat ini aku sedang menikmati makan siang di rumahku. Hikssss..Bukan disini! Aku tidak mau melihat ini!

MY LOVELY WITNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang