Part 52 - Book 1 Ending

3K 496 272
                                    

Author : Aphrodite_Themis / Anya

Genre : Action

Rate : 21 +

Warning : Full kekerasan / Penculikan / Pembunuhan / Sugar Daddy / BoyLove

.
.

Never Dare Leave Me, My Witness

.

.

SEOUL

"Luhan, Chen, Oscar! Bersiaplah, ada yang menyerang Yunho-sama dan rombongannya dalam perjalanan pulang! Aktifkan semua sensor gerak dalam rumah itu! Bunuh saja setiap yang mendekat dan pastikan kalian tidak lengah sedikit pun!"

Suara keras Changmin yang sedang duduk didepan puluhan CCTV pasti terdengar jelas disetiap alat komunikasi yang diwajibkan bagi semua pengawal yang berjaga disekitar mansion Kim dan juga seluruh kompleks yang sebenarnya sudah dibeli oleh ketua Jung tanpa sepengetahuan kedua orang tua Jae-sama itu.

"Baik, Changmin! Segera kami lakukan!", sahut Chen yang berjaga disekitar pintu gerbang kompleks dengan nada tegas.

"Beberapa mobil itu mencurigakan itu masih berada ditempatnya tapi aku melihat salah satu kaca jendela mobil terbuka!", lapor Oscar yang ditempatkan untuk menjaga bagian belakang kompleks perumahan yang memang sangat luas itu.

Setiap namja yang berada dalam rumah besar yang tepat berada didepan mansion Kim itu terlihat sibuk mengisi senjata mereka dengan peluru dan mulai mempersiapkan diri untuk menghadapi serangan sejak Jae-sama menghubungi mereka tadi. Ini akan menjadi pertempuran seru dan saling unjuk keahlian karena untuk pertama kalinya sang Lucifer mengumpulkan hampir semua pembunuh bayaran yang bergabung dalam organisasi miliknya disatu tempat!

"Aku berhasil melumpuhkan 2 pengendara motor sport itu, Jae-sama! Sepertinya mereka itu hanya pejahat amatir! Tidak ada satu pun tembakan mereka berhasil mengenai ban motorku! Kerjasama mereka juga sangat buruk!"

"Pastikan semua mayat itu dibereskan! Jangan sampai meninggalkan jejak!"

"700 meter didepan kita muncul 3 mobil lagi! Apa aku harus menghidupkan alat tembak mobil kita, Yunho-sama?"

"Tidak perlu, L! Percepat saja mobil ini dan Taecyeon bisa mengurus sisanya!"

Dalam ruangan yang berisi puluhan CCTV itu, semua orang bisa melihat dan mendengar langsung apa yang sedang terjadi dengan rombongan sang Lucifer yang sedang baku tembak dengan sejumlah sosok bertopeng hitam yang terus mengejar mereka dengan mobil dan juga motor sport yang melaju kencang dan terus bermunculan. Sepertinya orang yang mengirim mereka benar-benar ingin membunuh Ketua Black Dragon.

Dari tempatnya duduk, Changmin terkekeh dan bertepuk tangan keras saat melihat bagaimana dengan mudahnya Chansung yang ternyata juga sedang berdiri dibelakang sebuah motor sport hitam yang dikendarai salah satu anak buah Jung menembak akurat setiap targetnya dengan sebuah bazoka yang membuat lawannya hangus seketika.

"Seharusnya kita ikut bermain! Ini sangat menyenangkan dan mudah karena mereka hanya para amatir yang sedang mengantar nyawa!" nilai Changmin yang langsung disetujui semua namja di ruangan itu yang ikut tertawa keras saat melihat bagaimana senapan laras panjang sang ketua berhasil membuat salah satu mobil yang mengejar jatuh dari jembatan yang sedang mereka lalui.

"Aku sangat setuju denganmu, Shim. Kita harus perlihatkan pada Seoul, siapa sebenarnya Black Dragon itu!"seru Kang Chul, namja muda berwajah layaknya model yang diketahui Changmin sebagai salah satu pembunuh bayaran yang sangat disukai Yunho-sama dan selalu dipuji Jaejoong sebagai senjata rahasia mereka.

.

.

DOR....DOR...BOOMM

"Kita mundur saja! Kalau tidak sama saja dengan bunuh diri!"

"Tidak! Harga diri kita dipertaruhkan saat ini. Hubungi boss dan minta dia mengirimkan bantuan lagi!"perintah namja yang sedang membalas setiap tembakan yang diarahkan oleh sosok bertubuh tinggi besar dari atap sebuah mobil mewah yang sedang mereka kejar.

"Ya Tuhan, aku belum mau mati!"teriak yang lainnya sambil berusaha mengisi peluru disenapannya dengan tangan gemetar.

"Ini semua salahmu! Kau bilang mereka akan mudah dibantai dan sekarang? Lihat! Mereka yang membantai kita seperti lalat! Kita bahkan akan mati sebelum bantuan sialan itu tiba!"

Suara-suara tinggi itu terdengar marah dan berselimut takut terlebih mereka baru saja melihat salah satu team mereka yang mengendarai motor baru saja meledak hingga tak bersisa karena ulah dari seorang namja gila bertubuh raksasa yang dengan nekad berdiri diatas sebuah motor sport yang sedang melaju kencang dengan bazoka besar ditangan.

"Boss kami butuh bantuan...Team A dan team B sudah mati semua!"

.

.

Note Author : Lanjut?

Komen dulu 😉

MY LOVELY WITNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang