09. My Soul in Seoul

3.3K 270 26
                                    

Okay, just check it out! Gimme your stars, then I'll give you my love. ㅋㅋㅋ

.

Normal POV

Berkas - berkas tentang penyusunan rencana strategi rumah sakit dan laporan kegiatan menumpuk di atas meja kerja di ruangan itu. Seseorang yang bertanggungjawab untuk mengerjakannya malah berkutat dengan otaknya. Pikiran - pikiran akan masa depan berseliweran dengan runyam. Menjadi direktur utama rumah sakit bukanlah hal mudah untuk Ahli Darah yang berada di awal karir sepertinya. Mungkin menjadi dokter umum seperti Young Woo akan memudahkannya meninggalkan rumah sakit dan menetap di klinik. Menyesali mengapa ia dulu begitu patuh atas semua aturan ayahnya, membuatnya mendesah pusing. Belum lagi kata - kata Young Woo kemarin terus saja berlarian di kepalanya. Tidak, Nathan sama sekali tidak bisa menyingkirkan barang sedetik tentang hal itu.

"Kau bercanda Young Woo ...," desis Nathan tidak percaya. Young Woo memutar bola matanya kesal.

"Kau tahu pasti tentang hal ini. Kau pernah bertemu gadis itu dan tahu bahwa dia cuti untuk mencari adiknya yang hilang. Jika memori Gie melupakan kakaknya, tapi tidak dengan Eun Soo. Lagi pula, ada apa denganmu? Harusnya kau senang aku berbicara akan berita ini ..."

Nathan menunduk diam. Ya ... harusnya ia memang senang dengan kabar ini. Ada apa dengan dirinya? Ia pun tidak tahu. Satu yang pasti, hatinya merasa bahwa Gie tidak lama lagi bersamanya.

"Aku tidak tahu ... Young Woo, aku takut kehilangannya."

Pria berjas putih itu mengernyit heran. "Apa yang kau katakan?"

"Jika keluarganya menemukan Gie, maka ia akan pergi dariku. Keluarganya akan mengambilnya! Sudah selama ini ia tinggal bersamaku dan ... aku harus kehilangannya?" ucap Nathan dengan desahan frustasi.

"Aku tahu kau jatuh cinta padanya, katakan pada keluarganya jika kau menyukai pemuda itu. Cobalah, mungkin agak sulit di awal, tapi mereka pasti mengerti. Lagi pula kau harus memastikan dulu apakah Gie juga menyukaimu," nasihat Young Woo. Tapi kemudian Nathan mendelik. Ia mendesis, "aku dan Gie sudah resmi sepasang kekasih."

Young Woo membelalakan matanya. "Tidak mungkin. Kau membohongiku?"

Meski Nathan menggeleng mantap, Young Woo tetap tak percaya. "Kau menjadikannya kekasihmu ketika ia tidak ingat apapun?"

"Ia masih ingat kakaknya. Gie bercerita padaku bahwa ia punya seorang kakak bernama Eun Soo. Dan lagi ... aku tidak menjadikannya kekasih. Aku mengatakan ia memang kekasihku."

"Apa? Apa kau sudah gila? Bagaimana jika pada kenyataannya Gie sudah memiliki kekasih? Bagaimana jika ia kemudian ingat semuanya dan sadar bahwa kau bukanlah kekasih yang sesungguhnya? Kau tetap akan ditinggalkannya, Nathan. Ia tidak akan bersamamu!"

"Yah ... kau benar Young Woo. Sepertinya aku memang sudah gila."

Nathan menghela nafas panjang. Pikirannya kini menjangkau jauh pada seorang pemuda cantik yang berada di rumahnya. Ia sungguh jatuh hati padanya. Tidak sama sekali terpikirkan jika kemungkinan besar di masa lalu Gie memiliki seorang kekasih. Young Woo benar, ia memang gila. Ia adalah seorang yang sulit jatuh cinta, sama seperti kakaknya. Maka ketika pria itu sudah menyayangi seseorang, ia tidak lagi mampu melepasnya. Kini Nathan mengerti seberapa sakit yang dirasakan kakaknya saat tahu akan ditinggalkan oleh orang terkasih.

Nathan menatap foto yang bertengger di meja kerjanya. Foto keluarganya. Ia tersenyum kecil melihat betapa bahagia mereka dulu. Rangkulan tangan sang kakak di pundaknya dan cengiran lebar khas bocah laki - laki berusia tiga belas tahun. Harusnya dia sudah menjadi dokter hebat sekarang, pikirnya.

My Soul in SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang