23. My Soul in Seoul

1.8K 181 20
                                    

Normal POV

Gie menggigiti bibirnya sejak tadi. Sejak ia menaiki mobil yang kini Nathan kemudikan. Tangannya berkeringat dingin. Harusnya ia tidak bertemu dengan pria itu dulu. Tidak dalam waktu dekat ini.

"Nanti aku mau makan ice cream rasa coklat! Bolehkan Daddy Nath?"

Nathan terkekeh kecil saat mendengar Jonas memanggilnya 'Daddy' lagi. Bukannya ia tidak suka. Oh, ia malah sangat menyukai panggilan itu. Nathan hanya merasa ia seperti sudah memiliki anak sendiri. Jonas juga menetapkan untuk selalu memanggilnya Daddy. Nathan berpikir, mungkin suatu saat ia bisa mengadopsi Jonas agar benar - benar menjadi anaknya …

… bersama Gie.

"Daddy, kenapa belok ke kiri? Bukannya kita mau pergi ke taman? Taman 'kan ada di sebelah kanan?"

Ah, ia jadi melamun.

"Eh? Betulkah? Baiklah kalau begitu kita putar balik."

Gie melirik Nathan. Merasa bingung kenapa pria itu seakan tidak fokus sedari tadi. Ia ingin sekali bertanya, tapi Gie ragu. Lagipula ia benar - benar tidak berani untuk mengeluarkan suara sedikit saja sekarang ini.

Suasana di antara mereka sangat amat canggung. Nathan juga tidak membuat keadaan menjadi lebih baik. Ia hanya tersenyum saat pandangan mereka bertemu. Atau malah mengalihkan wajahnya dan bertingkah seakan mereka tidak baru saja saling tatap. Hanya Jonas satu - satunya yang bersuara. Dan Gie sangat bersyukur anak itu tidak terpengaruh sama sekali dengan keheningan 'orang tuanya'.

"Yeiy! Akhirnya kita jadi juga pergi piknik bersama! Jonas sangat memimpikan bisa pergi di akhir pekan bersama orang tua seperti ini. Nathan Hyung dan Gie Hyung, terima kasih karena sudah mau berperan jadi orang tua buat Jonas, ya!"

Hati Gie terenyuh ketika mendengar ucapan polos Jonas. Anak itu tidak henti - hentinya tersenyum memandang dirinya dan Nathan. Ia langsung berlari ke ujung taman, lalu duduk tepat di bawah pohon yang rindang. Melambaikan tangannya dengan semangat. Memberitahu Gie dan Nathan agar menghampirinya.

Gie tersentak ketika tangan kiri Nathan mengamit lembut lengan kanannya.

"Ayo, Jonas pasti sudah tidak sabar membuka bekal pikniknya."

Rona merah segera memenuhi pipi Gie seiring Nathan menuntunnya perlahan. Jonas terkikik kecil di tempatnya. Ia suka melihat betapa romantisnya kedua orang tuanya itu.

"Sini! Sini! Cepat!" Jonas berteriak lantang dengan wajah super gembira. Membuat Gie tertawa melihat tingkahnya.

"Kau sudah lapar, Sayang?" Gie mengelus puncak kepala Jonas. Bocah itu mengangguk semangat. Keduanya menunggu Nathan menggelar karpet pikniknya dan segera duduk setelah ia selesai.

"Mommy masak apa? Aromanya harum sekali~"

Jonas menatap lapar pada kotak makan besar yang baru saja Gie keluarkan. Aroma yang menguar dari sana memang benar - benar menggiurkan.

"Mommy masak sup tiram dan tteokbokki. Kau pasti suka."

Nathan menatap keduanya dengan senyum. Memang ini yang ia rencanakan bersama Jonas. Tadinya ia akan beli beberapa makanan cepat saji saja untuk bekal piknik mereka, tapi rupanya Gie punya pikiran yang sama dengannya. Pria manis itu sudah lebih dulu memasak makan lezat. Nathan sungguh tidak percaya ia bisa punya koneksi batin yang sama dengan Gie.

"Daddy tidak makan? Dari tadi tersenyum saja." Jonas mencibir kelakuan sang 'Daddy'. Dia tahu, Nathan Hyung-nya itu pasti senang sekali bisa pergi bersama sang kekasih.

My Soul in SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang