19. My Soul in Seoul

1.9K 179 47
                                    

Joon's POV

Aku kalut. Ini benar - benar bahaya besar jika sampai Hyun Mi mengirim foto - foto itu ke ponsel Gie. Ia baru saja terkulai lemas karena lelah menangis, bila Hyun Mi selesai dengan rencana kami dan ia mengirimkan fotonya pada Gie, aku tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi.

Aku harus menghentikan ini. Tanpa rencana yang kubuat pun, Gie sudah mengingatku. Jika hal ini diteruskan, aku juga akan menambah bebannya.

Baru saja aku hendak mengetik balasan pesan untuk Hyun Mi, ponsel Gie bergetar. Aku membeku sesaat. Berusaha mengintip siapa yang baru saja mengirim pesan pada Gie. Nomor tak dikenal menghiasi layar ponselnya. Aku buru - buru mengambil ponsel itu dari samping Gie, mencegahnya dari melihat apapun yang telah dikirim seseorang untuknya lewat pesan itu.

"Joon? Apa yang kau lakukan?"

Gie menatapku curiga. Ia melirik ponselnya yang tengah ku genggam.

"Kemarikan ponsel-ku, Joon-ah. Aku ingin melihat dari siapa pesan itu."

Aku tetap tidak mengembalikannya. Membuat kening Gie mengerut bingung. Mata sembabnya membuatku semakin lemah saat menatapnya. Pun ketika Gie merebut kembali ponselnya, aku tidak melakukan apapun selain membiarkannya. Meski aku ingin sekali menarik kembali benda itu.

"Apa - apaan ini!" jeritnya setelah membuka pesan itu. Aku memalingkan wajahku. Ini semua salahku …

Tubuhnya kembali melemas. Air mata lagi - lagi turun menghiasi wajahnya yang telah begitu pucat. Aku bodoh … benar - benar bodoh.

"Ini … mengapa Nathan mengirimiku hal menyakitkan seperti ini!"

Eun Soo memungut ponsel Gie dan melihat apa yang membuat Gie begitu murka. Pupilnya melebar seketika dan langsung menatapku tak percaya.

"Ini … bagaimana bisa?" cicit Eun Soo, memperlihatkan apa yang layar ponsel itu tampilkan padaku. Aku berusaha terlihat shock seperti mereka karena ia sama kagetnya dengan adiknya. Di saat seperti ini, seakan semua hal menyakitkan datang bertubi - tubi pada Gie.

Pria manis-ku menatap lemah padaku. Mengulurkan tangannya yang kusambut dengan lembut. Perlahan, Gie melingkarkan tangannya pada sekeliling tubuhku, memelukku tidak berdaya. Bahunya mulai bergetar dan aku merasa bahwa kaus-ku sedikit basah oleh tangisnya. Tangis tanpa suara.

"Ssshh … Gie … tenanglah."

Aku menciumi puncak kepalanya. Mengelus punggungnya agar Gie merasa lebih baik. Di sampingku, Eun Soo menunduk frustasi, memegangi kepalanya yang mungkin terasa pening. Ketika Gie mengangkat wajahnya sedikit, ia berbisik di telingaku.

"Joon-ah … bantu aku menemui Nathan …"

***

Nathan's POV

Secercah cahaya datang entah dari mana dan mulai menusuk - nusuk kelopak mataku. Membuatku berusaha keras untuk membuka mata walau terasa begitu berat. Hembusan angin yang seperti berasal dari pendingin ruangan membuatku bergidik. Seingatku, aku tidak pernah mengatur pendingin ruangan dengan suhu serendah ini.

Kepalaku terasa berputar ketika aku mencoba bangun. Melihat sekitar dan tersadar bahwa aku memang sedang tidak berada dalam kamarku. Terlebih aku tidak memakai baju saat ini. Entah apa yang telah terjadi kemarin, tapi satu yang pasti, ini bukanlah pertanda baik.

Aku segera mengecek ponsel-ku untuk melihat jam berapa sekarang. Namun ketika aku membuka ponsel, beberapa foto malah terpampang di sana. Mataku membulat kala menyadari bahwa foto itu adalah foto diriku. Tertidur lelap dengan seorang pria kecil yang tidak kuketahui siapa.

My Soul in SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang