15. My Soul in Seoul

2.6K 226 39
                                    

Just enjoy this one, guys!

Joon's POV

Sialan! Gara - gara pemuda Chan … siapa tadi? Chan Seok, yah itu namanya. Aku harus berkelit dan bilang bahwa aku salah alamat, mencari saudaraku yang bernama Shin Chan Seok bukan Park Chan Seok seperti dirinya. Untungnya dia tidak lagi curiga dan membiarkanku pergi dari sana. Karena dia juga aku harus kehilangan jejak kemana Gie pergi. Namun, kini kekesalanku sudah lebih berkurang. Meski tanganku tidak sampai menghabisi si dokter keparat itu, aku sudah memberinya pelajaran bahwa aku sungguh tidak main - main. Dia sendiri yang memintaku untuk berbuat kasar.

Kuceritakan bahwa Gie mengalami kecelakaan pada ibuku. Meski untuk bagian Gie yang jatuh cinta pada dokter itu kuhilangkan. Aku tidak mau ibuku tahu soal yang satu itu. Sesuai dugaanku, ibuku pasti terkejut dan memintaku segera menemui Gie. Jadilah aku di sini, di depan istana milik dokter yang ikut mengurung Gie-ku di dalamnya.

Aku memaksa untuk masuk meski beberapa asisten rumah tangga di sana menahanku. Ibuku tambah panik saat melihat sosok Gie dari jendela. Aku tahu ibuku begitu merindukannya.

"Eun Soo-ah, Ya Tuhan! Kenapa kau tak bilang pada kami? Bibi sangat mengkhawatirkan Gie selama ini. Bibi ingin menemuinya."

Ibuku langsung berteriak begitu melihat Eun Soo keluar dari rumah itu. Kami sudah seperti peminta - minta gila yang ingin menerobos rumah seseorang. Biarlah, aku memang sudah tak bisa berpikir jernih.

"Bibi Ahn, Ya Tuhan. Bibi tenanglah, ayo masuk. Tenangkan diri Bibi."

Seorang asisten rumah tangga di sana akhirnya membukakan gerbang itu untuk kami. Pemuda bernama Chan Seok itu berada di ujung halaman, melirikku penuh tanda tanya. Aku mengabaikannya. Aku ingin ini cepat selesai dan Gie kembali padaku.

Ibuku sudah berada dalam pelukan Eun Soo. Kami di bawa ke ruang tamu. Ada seorang pria yang selama ini kulihat sering bersama Eun Soo. Pria yang juga menahanku dari membunuh dokter itu kemarin.

"Duduklah, tenangkan diri Bibi …"

"Aku ingin bertemu Gie, Eun Soo-ah. Di mana dia? Joon bilang dia kecelakaan? Kakinya patah?"

Dalam hatiku tersenyum menang. Eun Soo tak akan mampu menutupi semua hal dari ibuku. Ia mulai terlihat gugup. Aku hanya perlu menunggu.

"Tapi … Bibi perlu tahu satu hal. Gie … amnesia, Bi. Ia kehilangan ingatan. Juga … Gie melupakanmu. Oleh sebab itu aku tidak pernah memberitahumu. Aku tidak mau Bibi semakin sedih, Bi."

Ibuku melemas di samping Eun Soo. Ku edarkan pandanganku. Tidak ada Gie dan dokter pengecut itu di sekitar sini. Entah kemana mereka. Namun kemudian,

"Gie, Ya Tuhan!"

Ibuku menjerit dan berlari ke ujung ruangan. Di sana Gie dan dokter itu berada, serta anak kecil yang aku tak tahu siapa. Ibuku memeluk Gie yang berada di kursi roda. Gie terlihat kebingungan, melirik ke arah pria itu yang tersenyum padanya. Cih!

"Gie kembalilah ke rumah. Kau tidak merindukan Bibi? Kau tidak rindu pada Joon?"

Hatiku serasa sangat sesak. Eomma … kau tidak tahu apa - apa …

"Bi, kemarilah. Kami akan menjelaskan semuanya," pinta Eun Soo. Aku masih diam. Menjadi penonton dan membiarkan ibuku mengatakan apapun yang ingin ia sampaikan. Ibuku melepas pelukannya lalu menatap pria di belakang Gie penasaran. Sebelum pria itu sempat berkata, Eun Soo sudah membawa ibuku menuju sofa. Perlahan menceritakan semuanya. Semuanya … kecuali Gie-ku yang telah menjadi kekasih pria sialan itu.

"Jadi selama ini kau yang merawat Gie? Ya Tuhan, terimakasih banyak anak muda, kau sudah menyelamatkan dia. Meski aku sangat sedih karena Gie tidak mengingatku, tapi karena kau bilang terapinya bisa membuat ingatan Gie kembali lagi, aku merasa sangat bersyukur."

My Soul in SeoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang