Brienna🌸: van
Brienna🌸: besok bisa ketemu gak?
Brienna🌸: ada yang mau aku omongin
Devano Arnanta: bisa kok. dimana?
Brienna🌸: di cafe biasa ya. jam 3 sore
Devano Arnanta: mau ngomongin apasi kok kayaknya serius banget?
Brienna🌸: emang kenapa deh? gaseneng mau ketemu gue?
Devano Arnanta: baperdah lo
Brienna🌸: yak
Devano Arnanta: ngambek dah najis loAkupun hanya me-read pesan LINE dari Vano tadi. Aku sedang terduduk disofa depan sambil mendengarkan musik saat tiba - tiba ada sepasang tangan yang menutup mataku.
"siapa nih?" tanyaku dengan penasaran.
"masa lupa sama gue?" ucap suara dari belakangku itu.
"KAK RAHMAAA YAALLAH KANGEN BANGEEET!!!!! KAPAN DATENG? SAMA SIAPA?!".
Kak Rahma itu adalah sepupu yang paling dekat denganku. Umurku beda 2 tahun dengannya. Ia pindah ke Bali sejak kelulusan SD. Maka dari itu kedatangannya sangat kutunggu - tunggu. Terakhir aku bertemu dengannya yaitu sekitar 3 bulan yang lalu. Aku ingin cerita tentang semua yang aku lalui 3 bulan terakhir.
"Kak aku mau cerita banyak sama kakak. kakak aku hubungin kok susah banget?".
"iyaa aku lagi sibuk banget terus juga aku ganti hp, ganti nomer, ganti LINE, ganti....".
"GANTI PACAR JUGA GAK? HAHAHAHAHA" ujarku sambil meledeknya.
"Kak aku mau cerita deh....." Akhirnya aku menceritakan semua kejadianku dengan Devano, sampai aku menceritakan si cowok misterius yang menggenggam tanganku di UKS dan memberiku laptop waktu itu.
"Kira - kira siapa ya brie cowok misterius itu?".
Ternyata bukan hanya aku saja yang penasaran siapa cowok misterius itu dan apa maksud kata yang diucapkannya waktu itu di UKS.
Brie lo tetep sama ya kayak dulu. cantik. ceria, ujarku dalam hati sambil memikirkan siapa sebenarnya cowok misterius itu.
"woi brie kok bengong?" tepuk Kak Rahma untuk menyadarkanku dari lamunan itu.
"ng...... gapapa kok kak hehe. btw, ke toko buku yuk kak? kemaren vano gak jadi nganterin aku soalnya aku.... aku sakit".
Duh pake boong segala sama Kak Rahma padahal dia aja udah tau, pikirku.
"ayuk. siap - siap gih".
"Kak aku ke atas dulu yaa mau nyari novel". "iyaaa".
Akupun meninggalkan Kak Rahma yang sedang mencari buku biologi dan mulai menaiki eskalator menuju lantai 2. Karena aku sudah mengetahui dimana tempat novel yang aku mau, akupun langsung menuju kesana.
Setelah mengambil buku yang aku mau, aku tidak langsung ke kasir untuk membayarnya. Namun aku berkeliling dahulu sambil mencari buku lain yang menurutku seru.
"Clockwork angel... Hush hush... The kill order..." ucapku sambil menggaruk kepalaku karena bingung untuk memilih yang mana.
"Where she went......" kemudian saat aku ingin mengambil buku berjudul Where she went tersebut, ada seseorang yang kebetulan juga ingin mengambil buku yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flashlight
Teen FictionDisaat keterpurukan menimpanya, Shabrienna Variezsa hampir kehilangan jati dirinya. Ia terus menyalahkan dirinya atas semua yang terjadi. Hingga ia bertemu dengan Samudera, cowok paling dingin yang menjadi salah satu "most wanted guy" disekolahnya...