a/n: bagian yang dicetak miring pas Shabrienna lagi operasi itu kayak mimpinya gitu yaa hehe ;) selamat membaca!
**********
Aku menghabiskan beberapa hari terakhir ini didalam ruang perawatan rumah sakit. Setiap pulang sekolah Sam selalu datang dan menjagaku hingga malam hari. Aku senang melihat masih ada cowok yang rela menjagaku sampai seperti ininya.
Namun aku merasa berbeda karena aku sama sekali tidak melihat Vano datang untuk menjengukku sampai saat ini.
Lo kemana sih Van?
"Hai Brie, gimana hari ini? lebih baik? ini buat lo" kata Sam sambil membawa rangkaian bunga mawar putih untukku.
"Yaah lumayan lah. Iyaa makasih yaa"
"Sama sama. Udah makan Brie?"
"Udah kok tadi. Mmm Sam? gue mau nanya sesuatu deh" tanyaku kepada Sam.
"Iyaa kenapa?"
"Beberapa hari terakhir ini lo ketemu Vano gak? Soalnya sejak dia bawa gue kesini, dia belom pernah dateng buat jenguk gue" kataku menahan air mataku.
"Vano... Vano... Vano... Gue gak ngeliat Brie hehe hmmm mungkin dia banyak tugas? atau lagi sibuk gitu? Yaudah lo istirahat aja yaa karena besok itu lo operasi jadi sekarang lo harus banyak istirahat, okey?"
Aku hanya mengangguk dan terus memikirkan Vano.
Lo harus tau satu hal Brie. Gue ngelakuin ini semua karena gue sayang sama lo dan gue mau lo bahagia. Gue janji bakal terus jagain lo dari jauh Brie. Gue janji.
Aku menutup mata dan air matapun turun mengaliri pipiku.
**********
Devano's POV
Malam ini sama seperti malam malam sebelumnya. Brienna sudah tertidur lelap dan inilah waktuku untuk menjenguk dan menjaganya.
Yah, aku sudah membuat perjanjian dengan Azhar yang berisi tentang aku boleh menjenguk dan menjaga Brienna hanya saat malam dan saat Brienna sudah tertidur lelap.
Memang tidak enak sih hanya bisa melihat Brienna ketika tidur. Tapi setidaknya aku masih bisa menjaganya dan melihatnya daei dekat.
Aku duduk dikursi depan ruang perawatan dan menunggu hingga Azhar keluar dari kamar.
"Brienna udah tidur tuh Van" ujar Azhar sambil membuka pintu.
"Okey gue mau masuk"
"Tunggu"
Azhar menahanku dan menyuruhku untuk duduk ditempat semula. Ada yang ingin ia bicarakan denganku rupanya.
"Van, tadi Brienna nanyain lo. Dan dia sedih banget karena katanya lo belom pernah jenguk dia sejak lo bawa dia kesini" Azharpun langsung diam dan menatap sepatunya lekatlekat.
"Yaaa lo bilang aja gue sibuk gitu. Terus masalahnya dimana?" jawabku sambil menetralkan suaraku untuk menahan kesedihanku.
"Kayaknya dia emang udah benerbener sayang deh Van sama lo. Dan gue.........."
"Zhar, dia cuma sayang gue sebagai sahabatnya. Dan gue gak mau denger lo nyuruh gue buat balik lagi ke Brienna setelah apa yang udah terjadi kayak sekarang. Gue mau, lo terus berusaha jadi orang yang selalu ada buat dia. Gue yakin setelah liat perjuangan lo ke dia apalagi kalo dia tau lo itu Azhar, dia pasti bakal bisa nerima lo lagi kok"
KAMU SEDANG MEMBACA
Flashlight
Teen FictionDisaat keterpurukan menimpanya, Shabrienna Variezsa hampir kehilangan jati dirinya. Ia terus menyalahkan dirinya atas semua yang terjadi. Hingga ia bertemu dengan Samudera, cowok paling dingin yang menjadi salah satu "most wanted guy" disekolahnya...