22 : The Show

322 22 1
                                    

Hari ini adalah hari terakhir persiapan konserku. Aku sedang duduk dibangku penonton dan melihat panggung besar yang menjulang dihadapanku sambil memikirkan apa yang harus aku lakukan. Karena besok, aku akan berdiri disana dan disaksikan oleh ratusan pasang mata.

Aku yang daritadi berkalikali memetik gitar Vano karena gugup pun akhirnya dipanggil dan disuruh naik keatas panggung untuk berlatih. Damn!

"Ayo Brie kita latihan diatas panggung" ajak Kak Christine.

Aku hanya mengangguk singkat dan segera menyamai langkahku dengan kak Christine. Tak lama kemudian, aku sudah berada ditengah panggung untuk gladiresik acara besok. Hatiku pun berdetak lebih kencang dari biasanya. Nampaknya, aku sangat nervous!

Dalam konser ini, aku dituntut untuk menyanyikan 8 buah lagu. Dan di ke-8 lagu tersebut, aku juga dituntut untuk memberikan sesuatu yang berbeda. Salah satunya seperti berduet dengan Alexandrio McCarrel, anak pertukaran pelajar disekolahku dalam lagu Like I'm Gonna Lose You. Dan sekarang aku akan berlatih dengan Alex diatas panggung ini.

"R u ready, Shabrienna?" katanya yang hanya kujawab dengan sebuah senyuman untuk meyakinkannya.

Lagupun diputar dan kami mulai menyanyikannya. Awalnya kami menyanyikannya dengan baik seperti yang sudah dilatih sebelumnya. Namun ketika sampai ditengah lagu, aku seperti melihat seseorang yang aku kenal, dan menyebutkan namanya.

"Azhar" kataku ditengah lagu yang langsung membuag semuanya berhenti.

Azhar tersenyum, dan aku sangat muak melihatnya. Akupun berlari untuk turun dari panggung tepat saat seseorang menarikku kedalam pelukannya.

"Brie, Maafin gue. Gue tau gue salah. Tapi tolong maafin gue. Gue bela belain balik dari Jerman secepatnya demi ketemu sama lo. Tapi kenyataannya--"

Sebelum Azhar sempat meneruskan perkataannya, aku berhasil melepaskan pelukan itu darinya. "Kenapa gue harus mau banget ketemu sama lo disaat gue udah bahagia tanpa kehadiran lo? Asal lo tau ya, hidup gue jauh lebih bahagia sebelum lo balik kesini. Ngerti?" kataku sambil meninggalkan Azhar.

**********

Alarm ku sudah berbunyi tepat pukul 05.00 pagi. Yah, hari ini adalah hari yang sangat ku tunggu. Hari yang sangat mendebarkan. Hari dimana konser perdanaku akan dilaksanakan. Aku sudah mempersiapkan semuanya dari jauh jauh hari, dan inilah puncaknya.

Aku sudah siap dan sedang menunggu mama selesai berdandan untuk menuju ke tempat konser berlangsung. Yah, konser memang baru dimulai pukul 15.00 siang nanti. Namun masih banyak yang harus ku persiapkan. Terutama kostum yang akan ku pakai nanti.

Setelah semua siap, aku dan mama segera menuju tempat dimana konserku akan berlangsung. Mobil kami berjalan membelah jalanan pagi Ibu Kota yang masih sepi ini. Tepat jam 06.30 pagi, kami sudah sampai ditempat konser.

Aku yang baru turun dari mobil langsung ditarik oleh sang Make Up Artist ke  belakang panggung.

"Nah tunggu disini dulu yah, mau nyari kunci dulu" katanya dengan gaya yang gemulai.

Setelah menunggu beberapa saat, iapun membukakan pintu dan nampaklah bagian dalam dari ruangan itu. Make up dan kostum.

Aku duduk didepan kaca rias dan menatap pantulan diriku disana. Kau hampir nampak seperti kau yang dulu Shabrienna Variesza, ujarku kepada diriku sendiri.

Mami Desy, seperti biasa orang orang memanggilnya tibatiba menarik ikat rambutku hingga rambutku tergerai disekitar bahuku. Aku tersenyum padanya sebelum ia memoleskan bedak pada wajahku.

Jarum jam menujuk kearah angka 9 saat aku baru saja selesai berdandan. Lama juga yah?

Aku dipanggil oleh Kak Christine untuk gladiresik terakhir diatas panggung. Rasa nervous pun terus menjalar ke seluruh bagian tubuhku. Aku mulai berlatih menyanyikan satu demi satu lagu yang akan ku bawakan untuk penampilanku nanti. Sampai jam menunjukkan pukul 12 dan aku harus segera kembali ke belakang panggung untuk bersiap kembali.

FlashlightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang