Malam ini promnight SMA Harapan Indah akan dilaksanakan. Aku daritadi bingung memilih baju apa yang akan kupakai untuk malam ini. Akhirnya aku memutuskan untuk bertanya pada mamaku.
"Ma bagusan pake baju yang mana?". Mama yang sedang asyik membaca bukupun langsung menaruh bukunya dan melihat ke arahku.
"Buat apa?" tanyanya.
"Buat prom malem ini ma" jawabku sambil cemberut karena kesal tidak ada baju yang cocok untukku.
"Oalah, sini ikut mama" Mama langsung menarik tanganku dan mengajakku masuk ke kamarnya.
"Duduk" suruh Mama kepadaku. Akupun duduk sambil melirik apa yang akan mama berikan kepadaku.
"Ah ini dia. Nih, kamu lebih cocok pake baju ini" ujar Mama sambil memberikan sebuah gaun putih panjang yang sangat mewah.
"Ma? ini bagus banget. Ini punya siapa?" tanyaku yang masih terkagum melihat gaun tersebut.
"Ini gaun Mama buat promnight dulu. Tapi sayangnya mama gak sempet make nya karena waktu itu mama sakit jadinya gabisa dateng ke prom deh" jawab Mama.
"Oalahh yaampun sayang banget ma padahal ini gaun bagus banget".
"Yabegitulah. Tapi mama mau sekarang kamu yang make gaun ini buat ke promnight nanti ya".
Akupun hanya mengangguk dan memberikan ciuman tanda terimakasih kepada Mama lalu mengambil gaun tersebut dan membawanya ke kamarku.
Sam berjanji akan menjemputku jam 7 nanti. Sedangkan sekarang sudah menunjukkan pukul setengah 5 sore dan aku belum siap apaapa.
Akupun segera membuka kotak make up ku dan coba memoles satu demi satu alat make up yang tersedia.
Aku mulai mendepul wajahku dengan bedak tipis yang dilanjut dengan melukis mataku dengan eyeshadow dan eyeliner. Setelah selesai berdandan, akupun segera melihat kaca dan melihat hasil polesanku kepada wajahku sendiri.
Lumayan, pikirku.
Sekarang aku bingung untuk menata rambutku dengan model apa. Aku membuka kotak make up dan menemukan headband silver disana. Aku langsung mendapat ide untuk mengaplikasikannya dikepalaku.
Sebelum aku memakainya, aku mengesampingkan sedikit rambutku untuk dijadikan poni. Lalu memakai headband tersebut dengan longgar dan mengambil sedikit rambutku disamping dan memutarnya kedalam headband.
Setelah itu aku mengikat sisa rambutku dan membuka sedikit rambutnya dan memasukkan rambut yang sudah dikuncir itu kedalamnya. Setelah itu aku mengesampingkan rambut itu dan meng-curly nya.
Setelah selesai dengan rambutku, akupun melihat ke arah gaun putih yang aku gantung didepan lemariku. Aku mengambilnya dan mulai mengganti bajuku dengan gaun tersebut.
Jam sudah menunjukkan pukul 7 kurang 15 menit saat aku selesai berdandan. Saat aku sedang mencari high heels untuk ku pakai, terdengar suara klakson mobil dari depan halaman rumahku.
Aku langsung mengambil tas dan keluar dari kamar. Saat aku membuka pintu rumahku, sudah terlihat Samudera dengan jas hitam yang mengingatkanku pada seseorang.
"Brie? ini lo?" katanya sambil menatapku dari atas kebawah dan begitu seterusnya.
"Kenapa emang? Jelek ya? yaudah gue gausah dateng deh daripada malumaluin lo".
Sam langsung mengambil tanganku dan menahannya.
"Bukan brie, maksud gue lo cantik banget hari ini".
KAMU SEDANG MEMBACA
Flashlight
Teen FictionDisaat keterpurukan menimpanya, Shabrienna Variezsa hampir kehilangan jati dirinya. Ia terus menyalahkan dirinya atas semua yang terjadi. Hingga ia bertemu dengan Samudera, cowok paling dingin yang menjadi salah satu "most wanted guy" disekolahnya...