BAB 4

6.7K 247 12
                                    

"Kamu datang juga, Allison." Barbara Heys, seorang perancang mode dan salah satu teman Allison yang mengurusi pemotretan wanita itu dengan Vogue untuk hari ini. Barbara mengambil tas Allison dan menyimpannya di atas meja kemudian memberikan Allison round down pemotretan hari ini.

"Ugh, Jonas Drue kembali pemotretan denganku?" tanya Allison kesal. Jonas Drue adalah seorang model pria yang akhir-akhir ini memiliki banyak penggemar di aplikasi mode. Namanya melambung tinggi saat dia terkena kasus pelecehan oleh rekan wanitanya yang tak lain adalah Allison.

"Tentu saja Allison, dia meminta untuk segera kembali dan menjadi partner mu," kata Barbara. Allison mencampakkan kertas itu ke atas meja.

"Seriously? After he set me up with that issue?"

"Hanya dia yang mau pemotretan bersama kamu Allison-"

"Ya karena yang lainnya, sudah ku tuntut karena tidak profesional. Mereka seenaknya menjadikan aku sebagai villain disaat yang mereka lakukan kepadaku melebihi dari apa yang mereka harapkan."

"Allison,"

"Tidak, aku tidak mau Barbara atau Alex yang akan mengurusnya." Allison menegaskan ucapannya di depan Barbara. "Aku tidak akan membiarkan pria brengsek seperti itu bekerja sama denganku. Melecehkan aku di saat pemotretan?! Tidak, dan jangan hubungi aku lagi—jika model prianya sama seperti Jonas Drue."

Allison mengambil tasnya dan keluar, disaat itu juga dia berpas-pasan dengan Jonas Drue, lelaki brengsek yang gemar mecari perlindungan dari pengikutnya.

"Hello, sweetheart." Jonas menciumi pipi Allison, karena terkejut Allison pun menampar pria itu dan di detik itu juga tamparan Allison berhasil terekam serta masuk ke dalam siaran langsung pria itu di aplikasi modenya.

"Lihat, dia kasar sekali. Dia menamparku, dia benar-benar harus diberi pelajaran," kata Jonas kepada ponselnya. Seketika komentar hujatan kepada Allison terkirim dengan brutal. Allison menyipitkan matanya untuk melihat komentar itu dengan jelas.

"Lihat, teman-teman kalian tahu sendiri seberapa buruk sifatnya," kata Jonas lagi yang membuat Allison menamparnya untuk kedua kalinya. "Fuck off, Jonas," dan memberikam jari tengahnya kepada pemirsa siaran langsung Jonas.

Allison menangis di dalam mobilnya. Dia menginjak gas dengan kencang seiring dengan sesak di dadanya. Allison terisak, mencengkram kuat stir mobil yang membawanya ke hotel dimana dia menginap. Lokasi pemotretannya berada  cukup jauh dari Las Vegas diapun harus menginap karena tidak mungkin dia menyetir malam hari sendirian.

"Shit," Allison membanting kepalanya ke stir dan turun dari mobil. Baru saja dia akan melangkah masuk ke dalam hotelnya, seseorang menodongkan ia senjata api.

"Berikan kunci mobilnya," kata orang itu dengan kepala yang ditutupi tudung jaket.

"Untuk apa?" tanya Allison kesal.

"Berikan kunci mobilnya, aku akan merampokmu."

"Apa?!"

"Berikan sekarang atau kamu akan mati," desis perampok itu. Allison bergetar hebat dan memberikan kunci mobilnya.

"Tas mu,"

"Tas ini juga?"

"Iya, cepat serahkan." Perampok itu menarik paksa tas Chanel dari lengan Allison.

"Tidak jangan mengasarinya, itu diamond forever tolong pelan-pelan," kata Allison ketakutan.

"Aku tidak peduli, sekarang tiarap."

SUGAR-TAMATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang