*Author's POV*
Tak ada yang tahu jika Justin dan Rose memiliki rasa yang sama. Mereka hanya memendam perasaanya selama bertahun-tahun karena mereka takut jika akan merusak hubungan persahabatannya. Bagaimana jika salah satu dari mereka tidak merasakan hal yang sama? Lebih baik tak memilikinya tetapi dapat terus berada disisinya, meski hanya sebatas sahabat.
Justin begitu mencintai gadis bernama Rose itu, meski Justin pernah bilang jika dia menyukai gadis berambut pirang, tapi semenjak hari itu semua disangkalnya. Dia mencintai gadis berambut cokelat dan bermata hitam. Meski ia tahu jika dia akan menikah dengan Flo suatu saat nanti.
Sama halnya dengan Rose, Justin adalah seseorang yang pertama kali ia cintai selama ini. Bahkan ia tak pernah berkencan dengan lelaki lain karena Rose hanya mencintai Justin seorang. Tapi tetap, persahabatan ini lebih dari cukup jika pada akhirnya Rose tak dapat memilikinya, karena ia tahu jika Justin akan menikah dengan Flo suatu saat nanti.
"Please, can I talk to Rose for a sec?"
Lagi-lagi Justin memasuki rumah bergaya spanyol itu, detail dan ornamen-ornamen disetiap dindingnya menghiasi langkah Justin menuju kamar Rose diatas.
"Uhm hei!"
Rose langsung terkejut melihat Justin masuk kedalam kamarnya. Dengan cepat ia pun menutup buku diarynya kasar dan berjalan kearah Justin didepan pintu kamar
"Hi Just"
Senyuman canggung pun tergambar diwajah mereka. Pertengkaran kemarin benar-benar membuat persahabatan Justin dan Rose semakin merenggang
"I'm sorry"
Ujar mereka berdua dengan kompaknya. Membuat mereka langsung tertawa bersama. Sudah lama sekali bukan mereka tak seperti ini? Tertawa bersama dan saling mencuri pandangan satu-sama lain.
"So.. Maaf kalau aku marah padamu hari itu, ya aku memang membentakmu tapi aku tak mau jika kau menjauhiku seperti itu" ujar Justin memulai percakapan.
"Hm aku yang perlu minta maaf, aku membentakmu dua kali lebih keras, aku pikir emosiku tak terkontrol saat itu"
Lagi-lagi mereka saling tersenyum, hal yang tak dijelaskan didunia ini salah satunya adalah bagaimana mereka dapat cepat berbaikan setelah semua pertengkaran yang terjadi?
"So if you're with Niall, I think that's a great thing"
"Yup thanks, and you're... with Flo are the great couple. You love blonde's girl"
Mungkin mereka baru saja mengucapkan kalimat dusta.
"So bestfriend?"
Justin menaikkan satu alisnya membuat Rose tertawa karena ia tahu jika Justin mencoba menggodanya.
"Ohhh bestfriends hug"
Justin membuka lebar kedua tangannya. Dengan refleks Rose pun mendekatkan dirinya dan memeluknya dengan erat.
Tak ada seorang pun yang tahu jika mereka berpura-pura menerima kekasih dari sahabatnya itu. Karena sebenarnya mereka saling cemburu.
***
Guys! Jangan lupa vote n comment dong ya, btw who can't wait what do you mean? I'm so fuking excited!
Thanks ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Catching Feelings • jb/nh
Fanfiction[COMPLETED] Tidak semua persahabatan dimaksudkan untuk bertahan selamanya. (my first story, don't forget to feedback, appreciate me guys thank you :)