*Roselle Carlisle*
Aku keluar dari kamarku. Mungkin mengambil segelas jus jeruk dan camilan yang dapat mengganjal perutku selagi ayahku belum pulang membeli pizza.
Baru saja aku mau turun, tapi mata hitamku sudah melihat Justin sedang duduk sendirian diruang tengah. Oh aku tebak dia datang kesini untuk menemui Flo, siapa lagi jika bukan untuk calon tunangannya itu?
"Rose!"
Aku terus berjalan kedapur saat Justin memanggilku.
"Hei what's wrong with you?" Tanyanya yang sudah menyusulku ke dapur. Justin terus saja menanyakan hal itu, tapi aku masih tak menghiraukannya. Atau lebih tepatnya mencoba untuk tak menghiraukannya.
"Hei what's wrong with you,Rose?!"
Tiba-tiba Justin langsung membalikkan tubuhku agar aku dapat menatap wajahnya. Dengan wajah kesal mata cokelat emas itu melihatku tajam.
"Hm nothing" jawabku acuh.
Dia memutar kedua bola matanya. Menandakan dia tahu jika aku sedang berbohong sekarang.
"Rose come on, I'm your bestfriend! I know when you're are fine or not!"
Dia berbicara seolah-olah dia mengerti diriku dengan baik, mungkin Justin memang benar tapi dia tak tahu segalanya tentangku. Terutama perasaanku.
"Please Rose, kita sedikit menjauh sekarang! Kau ingin menjauh dariku? Menghindar dariku? Kenapa kau lakukan hal ini? Apa aku berbuat salah padamu? I don't understand!"
Ujar Justin begitu kesal dan kecewa padaku. Dia memang pantas untuk marah, karena aku memang menjaga jarak dengannya.
"Listen! Kau sudah dijodohkan dengan Flo, aku tak selalu harus didekatmu karena kau sudah memiliki wanita yang mengurusmu kan? Aku hanyalah sahabatmu! Bukan kekasihmu!"
Bentakku padanya membuat Justin menatapku kebingungan.
"What do you mean?"
Oh sepertinya aku baru tersadar jika aku mengucapkan
aku tak selalu harus didekatmu karena kau sudah memiliki wanita yang mengurusmu kan? Aku hanyalah sahabatmu! Bukan kekasihmu!
Kalimat itu terdengar seperti curahan hatiku, menjelaskan jika aku berharap Justin menjadi kekasihku! Bodoh!
"I mean what are you talking about?!" Dia mengulangi pertanyaan dengan konteks yang sama.
"You don't want me to disturb your relationship with Flo right? so do I! I don't want you to disturb me and Niall!"
Justin melebarkan matanya saat mendengar perkataan yang baru saja aku ucapkan.
"What the fu- kau bersama Niall?!" Kejutnya tak percaya. Dan aku pun langsung pergi dari hadapannya, tak kubawa jus jeruk dan keripik kentangku. Aku sudah tak nafsu makan karena pertengkaran bodoh ini.
"Kau bersama Niall? Kau baru saja bertemu dengannya dan sudah berpacaran?"
Aku menghentikan langkahku dan menatapnya lagi. Apa yang dia inginkan sekarang? Kau dan Flo juga baru mengenal tapi kau sudah berkencan, merencanakan pernikahan pula!
"You're with Flo and I'm with Niall! What's wrong with that?"
Mataku meliriknya sinis. Berjalan keatas kamarku dan membanting pintu kamarku kasar.
Karena satu-satunya alasan aku berkencan dengan lelaki lain dan berbuat hal bodoh seperti ini adalah aku tahu jika kau tak akan pernah menjadi milikku.
***
Guys gimana nih ceritanya? Jangan pelit buat vote and comment dong ya ;( syedih banget nih w
KAMU SEDANG MEMBACA
Catching Feelings • jb/nh
Fanfiction[COMPLETED] Tidak semua persahabatan dimaksudkan untuk bertahan selamanya. (my first story, don't forget to feedback, appreciate me guys thank you :)