16: Need Help

1.7K 195 5
                                    

Aku terjaga dari mimpi indahku ketika mendengar seseorang mengetuk pintu kamarku.

"Mitch! Mitch!"

Aku mengusap mataku dan menyikap selimutku. Aku berjalan ke arah pintu dan membukanya.

Avi berdiri di depan kamarku dengan napas yang terengah-engah dan peluh yang membasahi keningnya.

"Avriel Benjamin Kaplan. Sekarang jam berapa? Kau sudah sinting ya?" protesku dengan suara parau.

"Aku butuh bantuanmu."

"Ada apa lagi?"

"Lebih baik kau ikut aku sekarang."

Aku mengambil jaketku dan segera mengenakan sandal tidurku. Setelah itu, aku berjalan mengikuti Avi.

"Ada apa sih?" tanyaku, penasaran.

"Kau masih ingat dengan penyanyi yang kita cangkok pita suaranya?"

Aku mengangguk.

"Jika kau menyuruhku untuk membantumu operasi lagi, maaf Avi. Aku keberatan."

"Tidak, Mitch. Ini berbeda dan sangat aneh."

Aku menaikkan alisku sebelah.
"Maksudmu?"

"Pekerjaku bilang, penyanyi yang kemarin itu nemiliki DNA yang sama dengan penyanyi yang sudah kami reinkarnasi."

Aku hanya mengedikkan bahuku. "Mungkin kalian salah?"

Avi menggeleng dan suasana langsung hening.

Tak lama kemudian, kami sampai di laboratorium utama.

"Oke, apa yang dapat kulakukan?"

"Biarkan kujelaskan dulu. Ternyata, dia seorang penyanyi sopran.

"Dan kita mencangkok pita suara Whitney Houston. You know, Mitch. We need more energy."

Aku mengangguk paham.


***


Aku menenggak air putih yang telah disediakan setelah menguras banyak energi.

Akhirnya, penyanyi itu berhasi direinkarnasi.


"Hey, kau baik-baik saja?"

Aku mengangguk. "Mau melihatnya?"


Aku berpikir sejenak. Boleh lah. Tidak ada yang salah kan jika aku ingin bertemu dengannya?

Avi mengajakku ke ruang reinkarnasi. Dan... aku melihat seorang malaikat.

"She's beautiful."

"I know," bisik Avi.


Ia sangat cantik. Bagaikan malaikat. Rambutnya pirang, matanya meneduhkan dan berwarna biru.

"Ah." Dia mendapati kami berdua sedang terkagum-kagum dengannya.

Ia terlihat terkejut ketika melihat kedatangan kami. Mata birunya membulat.

"Kalian Mitch dan Avi kan!"

Kami mengangguk. "Gabriela, ayo ikut kami jalan-jalan. Mau?" Ia mengangguk mantab.

Aku dan Avi mengajaknya berkeliling. Ternyata, ia adalah fans berat Pentatonix!

"Aku sangat mengidolakanmu, Mitch," ujarnya.

Aku langsung tersipu malu. Dan jantungku berdetak lebih cepat dari biasanya ketika mata teduhnya menatapku lembut.

Tiba-tiba, kami berpapasan dengan Scott dan Alejandro.

"Scott?"[]

The EartheniansTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang