Akhirnya, aku bisa ke laboratorium utama. Aku pasti bisa bertemu dengan pria kemarin. Rasa penasaran terus menghantuiku. Siapa sih pria itu? Aku kok sepertinya kenal dengannya.
Kuketuk pintu laboratorium utama perlahan. Lalu, aku masuk ke dalam. Aku hanya bisa berdecak kagum ketika melihat berbagai alat canggih yang terdapat di dalam laboratorium utama.
Sayangnya... pria kemarin tidak ada. Dimana dia?
"Permisi. Ada yang bisa saya bantu?" Aku langsung tersentak kaget ketika seseorang menepuk bahuku pelan. Aku memutar badanku dan bertemu dengan salah satu pria yang kulihat di ruangan reinkarnasi seminggu yang lalu.
"Oh, Mr. Grassi. Ada yang bisa saya bantu?"
"Uh, ya. Saya, saya terkena radang tenggorokan." Pria itu mengangguk, lalu mengajakku ke suatu tempat di dalam laboratorium itu.
"Silahkan duduk," katanya dengan ramah. Ia mempersilahkanku untuk duduk. Di depanku, ada sebuah alat canggih dengan tabung-tabung di dalamnya.
Pria tadi mengambil salah satu tabung. Yang berwarna hijau. Ia menyuruhku untuk menenggak cairan berwarna hijau itu.
Setelah kutenggak habis cairan itu, aku merasakan tenggorokanku sudah mulai membaik. "Cairan ini sangat berguna. Terima kasih." Pria itu mengangguk.
"Anda bisa meninggalkan ruangan ini sekarang." Pria itu bangkit berdiri, diikuti oleh diriku.
"Baiklah. Terima kasih sekali lagi."
Aku pun berjalan meninggalkan laboratorium utama. Tidak kutemukan sama sekali sosok pria misterius yang kemarin aku lihat. Aku pun menyerah.
Saat aku berjalan di lorong, aku mendengar ada orang yang sedang bernyanyi. Suaranya sangat rendah. Aku sangat mengenali suara ini! Aku segera berlari, mencari asal sumber itu.
Dan tak lama kemudian, aku tiba di depan sebuah ruangan. Ruangan direktur. Suara yang sangat rendah itu berasal dari dalam sana. Aku harus masuk!
KLEK.
Kubuka pintu ruangan itu secara perlahan. Kulihat pria yang kemarin sedang duduk di kursinya sambil mengerjakan sesuatu di laptopnya. Wajahnya tertutup oleh layar laptopnya. Aku hanya bisa melihat rambutnya.
Jantungku berdetak kencang. Siapa pria misterius ini? Apa jangan-jangan... tetapi itu tidak mungkin!
Mungkin ia menyadari kehadiranku. Ia mendongakkan kepalanya sehingga aku dapat melihat wajahnya dengan jelas.
Aku langsung membeku di tempat. Benar-benar sangat tidak dapat dipercaya. Tidak mungkin direktur dari perusahaan ini adalah...
"Avi Kaplan?"[]
A/N: Maaf kalau chapter yang satu ini pendek dan membosankan banget. Otak sudah buntu. So, hope you like it. Votes and comments mean a lot to me. Kritik dan saran sangat membantu.
Love,
Silvertongue.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Earthenians
FanficHIT #5 ON SCI-FI -- 08 OCT 15. [PENTATONIX FANFICTION] Tidak ada lagi benua ataupun samudra yang tersisa di bumi kita ini. Hanya ada permukaan kerak bumi yang kering, retak-retak, dan sangat rapuh. Tidak ada lagi tumbuhan dan hewan yang dapat hidup...