Bernice pov
Sudah menunjukkan pukul setengah 6 sore dan matahari sebentar lagi akan tenggelam dengan sempurna, sudah kuhabiskan waktu selama 3 jam berada ditoko roti untuk merenungi takdir hidupku. Tuhan jika aku di izinkan untuk mencintai dan di cintai tolong kirim seorang pria yang kau putuskan. Doaku dalam hati.
Ku putuskan untuk segera pulang ke rumah agar tidak membuat khawatir keluargaku, mungkin juga jika aku pulang pasti papah agar menyuruhku tidak pulang (jika beliau marah).
Oh iya.... tak lupa juga aku harus meminta maaf pada mamahku, meskipun aku nakal aku tidak bisa melihat mamahku menangis hanya karna ulahku. Entahlah untuk papah aku tidak tau.
Sesampainya dirumah aku langsung memasuki rumah dengan tatapan bingung.
"Assalamua...." belum selesai aku mengucapkan salam tiba-tiba aku mendengar suara keributan antara kak mario,mamah,dan papah."Tapi pah pasti bernice gak mau di giniin, biarkan dia menyelesaikan sekolahnya dulu" ku dengar suara ka mario sedikit geram. Sebenarnya ada apa?. Batinku.
Akhirnya ku langkahkan kakiku menuju ruang keluarga, aku melihat dari samping bufet ka mario sedang memijat pelipisnya, ku perhatikan keluargaku sampai akhirnya ka mario menyadari kehadiranku dengan wajah yang terkejut.
Aku hampiri mereka sambil memandang wajah mereka dengan tatapan bingung. Sungguh. Aku bingung dengan keadaan ini.
"Ka sebenarnya ini ada apa?" Aku bertanya pada ka mario dengan tatapan menyelidik, ku dengar ka mario menghembuskan nafas lega.
"Tidak ada apa-apa, sayang" jawab ka mario lembut.
Ku lirikkan pandanganku ke mamah sambil berjalan kepadanya. Setelah sampai di hadapan mamahku, ku genggam tangannya lalu ku cium tangannya.
"Mah bernice minta maaf yah, soalnya bernice udah ngebentak mamah" ucapku sambil mengingat kejadian pagi tadi, tak terasa air mataku mulai jatuh dengan sendirinya.
"Iya sayang, mamah udah maafin kamu, mamah tau ko pasti mood kamu lagi gak baik, kan?!" Lalu ku anggukkan kepalaku sebagai jawaban.
Setelah meminta maaf aku bergegas untuk bersiap-siap karna kata mamah hari ini ada acara makan malam bersama teman lama papah, meskipun aku ikut makan malam tapi aku berpisah bersama orang tua. Aku memisahkan diri karna menurutku itu pasti akan sangat membosankan.
----------------------------------------------------------
Dave povMalam menjelang dengan langit di taburi oleh ribuan bintang yang indah dan di hiasi oleh satu bulan yang menyempurnakan malam menjadi indah.
Malam ini aku harus mengikuti acara makan malam yang di adakan oleh teman lama papahku.Flash back
Aku akhirnya sampai dirumah dengan perasaan yang bahagia. Ku masuki rumah mewah yang orang tuaku miliki, ku langkahkan kakiku menuju dapur lalu memeluk mamah dari belakang.
"Mah aku pulang, aku bawain pesanan mamah" ujarku seraya mengecup pipi mamah.
"Tumben kamu cepet biasanya suka lama, pasti ada maunya ya?" Selidik mamahku.
"Gak ko mah, mamah tenang aja"
"Oh iya sayang, jangan lupa kamu dandan yang keren yah soalnya kita mau dinner"
"Dinner? Sama siapa? Emang resmi?"
"Iya dinner, sama temen lama papah, ya pasti resmi dong"
"Yang keren dan cakep yah, ok?!" Lanjut mamahku sambil mengedipkan sebelah matanya.
Flash back end
Aku sudah siap dengan pakaianku yang casual tapi terlihat resmi, tiba-tiba jantungku berdebar entah kenapa dan tiba-tiba saja wajah gadis itu melintas di dalam ingatanku.
Sungguh aku ingin bertemu dengannya kembali, seandainya dia memiliki acara yang sama denganku dan kita bertemu di tempat yang sama, aku ingin berbicara dan mengetahui segala tentang dirinya.
Gadis yang cantik, lucu, dan menggemaskan.
"Rili..." gumamku tanpa sadar sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
marriage in 20 years old [Revisi]
Romance#1- romance (2016) #9 - conflict (2017-2018) #1-conflict what nikah muda? diumur 20 tahun? dengan orang yang tak dikenal? BIG NO!!!! -bernice aprilia pratami- boleh juga nikah sama mahasiswi -dave alvino dewantoro [slow update] [revisi]