problem

119K 2.7K 12
                                    

Bernice pov

Pagi ini seperti biasa yang aku lakukan setiap hari yaitu berangkat ke kampus tapi tak lupa dengan pertanyaan mamahku yang selalu dipertanyakan setiap paginya.

"Pagi pah,mah,ka mario" sapaku pada penghuni yang sedang duduk dimeja
makan.

"Hai sayang sudah rapih aja"sapa papa padaku

"Iya, biasanya lo paling lama dek" timbal ka mario yang membuatku kesal, aku mengerucutkan bibirku. Yah setiap pagi seperti inilah adegan yabg slalu dilakukan setiap paginya, 'telat salah, rapih banget salah. Batinku

"Yah pah soalnya mau ada praktikum" jawabku dengan nada datar. Andai saja salah satu anggota keluargaku tidak selalu menanyakan....

"Sayang apa kamu tahun ini sudah punya pacar?" Tanya mamahku dengan mata berbinar, yah kira-kira seperti itulah pertanyaan setiap pagi yang aku dapatkan.

"Mamah kenapa sih? Selalu tanya kayak gitu!! Aku tau meskipun aku tanya mamah akan bilang 'mau kamu gini terus sampe tua?' Iya kan mah?! Dan mamah tau aku ini masih mau belajar" ujarku sedikit emosi.

Dengan pertanyaan itu tiba-tiba aku menjadi emosi. Aku capek dengan pertanyaan seperti itu, bagaimana aku bisa mempunyai pacar kalau merasakan cinta saja tidak?! Menurutku cinta itu hanya sebuah omong kosong yang selalu diucapkan ketika ada hal romantis saja tapi selanjutnya hanya OMONG KOSONG!!!

"Mamah gak mau kamu nanti jadi perawan tua"

"SELALU ITU!!! APA GAK ADA ALASAN LAIN MAH? HANYA ITU YANG SELALU MAMAH UCAPKAN, I'M STILL YOUNG MOM DAN MAMAH TAU ITU, KA MARIO AJA GAK PERNAH SELALU DITANYA SEPERTI ITU KAN??? IYA KAN MAH!!!!" Ucapku emosi seraya menggebrak meja.

BRAAKKK....

Tiba-tiba papah berdiri dari bangkunya sambil menatapku tajam dan emosi

"BISAKAH KAMU BICARA PADA MAMAHMU DENGAN CARA SEDIKIT LEMBUT? DIA ITU ORANG TUAMU, IBUMU!! ORANG YANG SUDAH MELAHIRKANMU, DAN YANG SUDAH MERAWATMU" aku hanya bisa menundukkan kepalaku, mataku memanas

"aku capek pah...aku pergi dulu, tenang aku akan pergi sendiri" hanya itu yang dapat aku ucapkkan, lalu aku pergi meninggalkan mereka.

Lelah aku lelah setiap hari selalu dipertanyakan, selalu di tekan demi kemauan orang tuaku. Biarkan kali ini aku sendiri yang memilih jalanku sendiri agar aku bisa merasakannya.

marriage in 20 years old [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang