Maaf baru update soalnya authornya lagi sibuk untuk ujian, jadi kalo ceritanya kurang panjang maaf ^^
Typo dimana2
------------------------------------------------------------
Bernice povAku dan keluargaku sudah sampai di salah satu resto milik keluarga kami tapi yang sedari tadi ku cari adalah dimana teman lama papah itu? Ah aku jadi penasaran dengan teman lama papah, apa teman lama papah memiliki anak perempuan sepertiku?.
"Dek, mau ikut dulu apa langsung misah?"kata ka mario, Kurasakan tepukan dipundakku.
"Aku ikut dulu deh ka baru nanti misah" kataku seraya menyengir kuda.
Aku berjalan beriringan dengan ka mario banyak sekali pasang mata apa lagi tatapan para wanita yang mengisyaratkan seolah-olah mereka iri denganku dan kakaku. Hey dia kakaku bukan pacarku. Batinku.
Kami memasuki ruang VIP yang telah dipesan oleh papa, tiba-tiba jantungku berdebar dengan sangat keras. Astaga kenapa ini?. Batinku.
"Assalamualaikum hendra, gimana kabarnya?" Tanya papah kepada teman lamanya. Oh ternyata teman papah itu namanya om hendra tapi sedari tadi aku tidak melihat anaknya, kemana anaknya? Apa om hendra tidak memiliki anak?.
tiba-tiba aku sadar dari lamunanku.
"Nah hendra ini anakku namaya bernice" ucap papah seraya mengenalkanku. Lalu aku mencium tangan om hendra dan istrinya, aku tak tau namanya siapa?!.
"Wah ini bernice cantik sekali kamu nak" ucap istrinya om hendra.
"Makasih tante..." ucapku menggantung.
"Panggil aja tante lusi" seakan tau tante lusi menjawab apa yang ada dipikiranku.
"Makasih tante lusi" seraya tersenyum.
Aku sudah tidak kuat dengan acara ini yang membosankan lebih baik aku memisahkan diri untuk keluar dari acara ini.
"Khm.... sebelumnya maaf tante,om aku gak bisa ikut acara ini sampai selesai soalnya temanku sudah menunggu" dustaku, pasti dengan cara ini aku akan.....
"Ya sudah tidak apa-apa, om tau ko pasti kamu punya acara sendiri" ujar om hendra.
benarkan apa kataku pasti aku di izinkan tapi entahlah untuk selanjutnya karna pasti setelah ini papah minta alasanku dengan mata elang dan tajamnya, membayangkannya saja membuatku ngeri.
"Baiklah kalau begitu aku permisi dulu" kataku lalu tanpa menunggu jawaban mereka aku langsung keluar dari ruangan yang membosankan.
Saat aku keluar dari ruangan aku melihat sosok pria yang bertemu di toko roti kemarin, aku berjalan dengan cepat menuju lantai dasar restoran, ku perhatikan kemana dia akan pergi dan ternyata dia pergi ke tempat VIP, mau apa dia ke sana? Apa dia memiliki acara disini?. Batinku.
Tapi sudahlah tidak usah dipikirkan.---------------------------------------------------------
Dave povAku datang terlambat karna aki tidak bersama keluargaku, aku turun dari mobil dengan cepat.
Ketika aku ingin menaiki tangga aku melihat rili sedang berjalan, sepertinya dia habis menemui pacarnya.Pacar? Pacarnya?. Entah kenapa tiba-tiba aku cemburu hanya karna pemikiran seperti itu, sudahlah aku pura-pura tidak mengetahuinya saja.
Aku memasuki ruangan VIP yang di beritahukan oleh mamah kepadaku, disana kulihat teman lama papah dan keluarganya sedang duduk berhadapan dengan papah dan mamah.
"Assalamualaikum pah,mah, om dan tante" sengaja aku tidak sebutkan lelaki yang ada di sebelah tante.
"Waalaikumsalam akhirnya kamu datang juga dave, kenalin ini tante vivi dan ini om dika juga itu anaknya namanya mario" ucap papah seraya mengenalkan.
"Assalamualaikum om,tante,dan mario" ucapku seraya mencium tangan om dika dan tante vivi.
"Waalaikumsalam nak dave, sebenarnya anak kami ada satu lagi dia perempuan namanya bernice" ucap om dika padaku. Bernice? Seperti pernah mendengar nama itu tapi dimana? Dan siapa?. Kemudian prosesi dimulai untuk kedepannya entah hingga jam berapa.
Sudah satu jam lebih aku di sini dan kalian tau apa yang aku rasakan.
Membosankan......
Itulah yang terjadi pada diriku ini, aku terjebak di dalam acara yang membuang waktuku dengan percuma. Tetapi dengan tiba-tiba wajah gadis itu terlintas dipikiranku dan mengatakan bahwa dia masih berada disini.
AARRGGGHHH.....
Kumohon hilangkan dari fikiranku.
Aku ingin keluar dari ruangan ini dan ingin bertemu dengan gadis itu, sungguh aku meridukan wajahnya yang..... ahhh..... aku harus bertemu bagaimana pun caranya."Khmm... permisi semuanya, aku izin keluar karna aku harus menemui klientku" ucapku bohong, kalau tidak seperti itu pasti aku terus memikirkan gadis itu dan ingin segera menemuinya.
"Baiklah, tidak apa-apa" ucap papah, tanpa membuang waktu lagi aku segera keluar dari ruangan itu dengan sedikit tergesa-gesa.
Aku sudah sampai dilantai dasar restoran, lalu ku edarkan pandanganku ke penjuru restoran ini dan sampai tiba-tiba aku melihat sosok gadis itu.
Ya.....dia.....rili.....gadis itu.... dia duduk di bangku dekat dengan kaca sambil melihat ke arah luar jendela, ku berjalan ke arahnya dengan perlahan sambil membelalakkan mataku, aku melihat ada cairan bening yang jatuh dari matanya.
Kenapa dia menangis? Apa yang membuatnya menangis? Siapa yang membuatnya menangis?. Semua pertanyaan di pikiranku bermunculan, sampai akhirnya aku memiliki tekad untuk mendekati dia.
----------------------------------------------------------
Maaf kalo ceritanya makin jelek dan sebagainya, maaf juga kalo ceritanya kurang panjang karna authornya belum bisa memikirkan adegan apa aja yang harus dilakukan. ^^Tapi tenang aja ko next time author bakal buat cerinya agak panjang jadi jangan bosen2 untuk baca ini yah ^^.
Butuh vomentnya nih ^^.
KAMU SEDANG MEMBACA
marriage in 20 years old [Revisi]
Romance#1- romance (2016) #9 - conflict (2017-2018) #1-conflict what nikah muda? diumur 20 tahun? dengan orang yang tak dikenal? BIG NO!!!! -bernice aprilia pratami- boleh juga nikah sama mahasiswi -dave alvino dewantoro [slow update] [revisi]