Dave pov.
Dia pergi meninggalkanku, dimalam pertama kami, hari pengantin kami. Dia pergi tanpa meninggalkan jejak sama sekali, tuhan apa yang telah aku perbuat?!. Mengapa aku bisa jadi sebodoh ini tuhan?! Izinkan aku membahagiakannya.
Kau meminta untuk membahagiakan istrimu? Apakah semua yang kau minta akan dilakukan sesuai ucapnmu? Ku rasa tidak, dave. Kau hanya akan membuatnya merana dan sakit kembali karna sifatmu, jiwamu, serta egomu. Teriak dewa batinku marah.
Sungguh ini semua salahku karna tidak berkata jujur padanya bahwa aku sudah mencintainya dengan setulus hatiku. Namun aku tak bisa mengakhiri permainanku sendiri, karna aku sudah terlanjur untuk membangun ego yang tebal.
Masih bisanya kau sempat memikirkan egomu dan juga permainanmu. Apakah kau tidak berfikir akan perasaannya dave?. Teriak dewa batinku (lagi).
Yah bahkan aku tak memikirkan akan perasaannya. Aku terlalu egois untuk memikirkan diriku sendiri tanpa memikirkan perasaan apa yang dirasakan oleh istriku. Aku terlalu bodoh untuk memikirkan itu semua, suami macam apa aku ini yang membiarkan istrinya tersakiti dan pergi meninggalkannya.
Tuhan, kumohon beri aku kesempatan untuk memberikan kebahagiaan yang sebenarnya kepada istriku. Bukan maksudku untuk menyakitinya. Ini semua karna egoku, seandainya aku bisa mengulang semua waktu kembali aku ingin menyatakan semua isi hatiku tanpa memperdulikan egoku.
Aku bodoh bahkan terlalu bodoh, mengapa aku bisa melukai hatinya?!. Aku sama saja melukai hati ibuku sendiri, tuhan kumohon berikan aku kesempatan lagi!!!! Teriak batinku.
"Bernice, sayang. Kembalilah, aku janji tidak akan menyakitimu lagi. Terserah kamu mau apa yang penting kamu kembali sayang." Ucapku lirih.
Cklek....
Sayup-sayup aku mendengar suara pintu yang terbuka, kemudian aku menolehkan kepalaku ke arah sumber bunyi itu. Namun belum sempat sepenuhnya tiba-tiba.
Drrrtttt.....
Siapa yang menelefonku? Tidakkah dia mengerti kondisiku sekarang?
Kulihat ID caller yang tertera dilayar handphone, aku menyerengit saat melihat nomor yang tidak dikenal masuk.
Aku mengangkatnya kemudian pergi menuju balkon, saat aku bangkit aku mendengar seperti suara bernice?!. "ka..." mungkin itu hanya halusinasiku saja, yah. Karna dia meninggalkanku dan sekarang aku harus mencarinya.
♡_♡_♡bernice♡_♡_♡
Aku sedang berendam dengan air hangat yang membuatku tenang tidak tegang seperti tadi. Hatiku masih gusar dan nyeri melihat kejadian tadi, istri mana yang tidak sakit hatinya melihat suaminya tertawa selain bersama dirimu.
Saat berendam samar-samar aku mendengar suara suamiku, suamiku ada dikamar ini dan dia mengira bahwa aku meninggalkannya. Meskipun dia menyakiti hatiku tapi tetap aku tidak akan pergi dari sisinya hingga maut yang memisahkan.
Akhirnya setelah berendam akupun keluar dari kamar mandi dengan balutan kimono yang disediakan oleh hotel.
Cklek...
Aku keluar dari kamar mandi sehati-hati mungkin agar tidak mengganggu dave yang mungkin sedang mengangkat teleponnya sekarang, karna tadi sempat kudengar bahwa hp nya berbunyi entah dari siapa aku tidak tau. Aku maju hingga menuju ranjang kami, terasa udara yang dingin menusuk tulang dan aku pun menoleh ke arah darimana angin itu berasal, dan yah...
Suamiku berada dibalkon hotel dan sedang menerima telepon dengan suara lembut. Aku tau itu dari perempuan, karna biasanya dave jika menerima telepon suaranya agak diperbesar kepada laki-laki maupun perempuan. Kalian pasti herankan?!.
KAMU SEDANG MEMBACA
marriage in 20 years old [Revisi]
عاطفية#1- romance (2016) #9 - conflict (2017-2018) #1-conflict what nikah muda? diumur 20 tahun? dengan orang yang tak dikenal? BIG NO!!!! -bernice aprilia pratami- boleh juga nikah sama mahasiswi -dave alvino dewantoro [slow update] [revisi]