Decision

24.5K 653 11
                                    

Bernice pov

Sakit...hatiku sakit....

Itu yang kini aku rasakan. Hatiku sakit hanya karna dave, entah mengapa dia berubah kepadaku, dia jdi dingin kepadaku bahkan sekarang dia tidak lagi memanggil namaku yang biasannya dia panggil. Perih... tiba-tiba perasaan itu muncul kembali seperti ada yang menggores hatiku, tapi kali ini bukan dengan orang yang sama, ini karna dave. Yah hanya karna dia aku merasakan sakit itu kembali.

Ada apa dengannya? Apa yang membuat dia jadi seperti itu? Mengapa sekarang berubah? Kumohon jangan ubah sikapnya yang hangat itu hilang?!. Jangan-jangan dave berubah seperti itu karna diriku yang seolah-olah bahwa aku tidak mencintainya, yah mungkin karna itu dave berubah tapi jujur aku sama sekali tidak bermaksud seperti itu sehingga membuat dave berubah seperti ini.

Kalian tahu apa lagi yang membuatku kembali merasakan sakit dan sedih karna orang yang aku cintai?. Aku sakit ketika dave mengatakan apa yang diucapkan oleh dirinya yang membuat hatiku melambung tinggi dan kemudian dengan perkataannya lagi aku dijatuhkan, "maaf, lupakan tadi apa yang aku katakan" hanya karna kata-kata itu aku dihempaskan dan merasakan sakit yang menggores hatiku, entah mengapa dia menjadi seperti itu.

"Bernice, ka theo tadi menyuruhmu untuk mengantarkan makanannya kan? Dan kau ditunggu diruang tengah dari tadi. Lamban sekali" ucapnya dingin dengan wajah datar. Sudah kubilang bukan, sekarang dia tidak lagi memanggilku dengan khasnya sendiri dan itu membuatku sakit dengan ditambah wajahnya yang datar serta dingin yang saat ini menghiasi wajahnya. Entah kemana perginya sifat dave yang hangat itu, tidak ada lagi dave yang hangat serta lembut seperti dulu yang hanya ada sekarang ini adalah dave yang dingin dan juga kasar.

"Oh, maaf aku akan segera ke sana" ucapku mengalihkan pandanganku dari dave. Jika aku tidak bisa mengalihkan tatapanku pada dave hatiku akan semakin terasa sakit melihat dave yang kini sudah berubah secara drastis dan entah itu karna apa.

Hari ini dave masih berada dirumah saudaraku dan Kalian pasti bertanya kepadaku kan? Mengapa dave masih disini?. Dave disini karna ditahan oleh ka theo, ka riana, dan juga si curut tengik itu herjuno, entah apa motiv mereka menahan dave disini sedangkan aku merasa kesepian karna aku telah dilupakan oleh mereka semua dan ini semua hanya karna dave. Aku sudah berbicara kepada ka riana masalah yang aku alami sekarang ini dan jawaban ka riana sama seperti herjuno yang intinya bahwa aku itu harus menerima dave, aku tidak tahu untuk itu.

Setelah aku mengantarkan apa yang diminta oleh ka theo, aku pergi mencari keberadaan ka riana. "Ka riana, kenapa kaka nahan dia untuk pulang sih? Sudah kubilang bahwa dia itu tidak suka padaku? Kemarin saja dia menyuruhku seenak jidatnya saja" sungutku kesal.

Bukannya menjawab pertanyaanku tapi ka riana malah pergi meninggalkanku didapur. Mengapa jadi begini sih? Arrrgghhh... batinku frustasi. Aku kembali mengejar ka riana dan mengikutinya dibelakang, jika aku mempunyai kekuatan akan aku hajar siapa saja yang telah mengontaminasi fikiran keluargaku.

"Ka riana jawab dong pertanyaanku? Kaka kenapa sih? Kaka masih marah karna kejadian kemarin?"

Flash back

Aku dan ka riana sedang bersantai ditaman depan rumah menikmati indahnya malam seusai belanja sore tadi. Sampai saat ini aku masih shock dengan kedatangannya kemari, entah apa yang dia lakukan disini. Ngomong-ngomong dave hari ini begitu tampan dengan kaos polo berwarna biru donker yang sangat pas ditububnya sehingga memperlihatkan tububnya yang...err...sangat sexy dimataku. Sempat tadi aku meneliti dia dari atas sampai bawah ketika dia selesai mandi, badannya yang sexy seolah-olah memanggilku ingin menerkamnya. Eh, apaan sih aku ini!! Kenapa jadi mesum sih???..

Malam ini dia menginap disini karna ditahan oleh ka theo,ka riana,dan juga herjuno. "Sist, i wanna talk to you about something" ucapku dengan serius.

marriage in 20 years old [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang