Bernice pov
Jujur saat ini aku masih merasakan sakit dan sesak dihatiku mengingat dave bagaimana mereka dekatnya ketika mengenang masa lalu mereka tanpa memperdulikan diriku yang berada didekatnya. Aku tak tahu apa yang mereka lakulan sekarang mungkin saja mereka sedang berada disalah satu caffe sambil mengenang masa lalu mereka dengan asiknya hanya berdua kemudian..... wait!!! Berdua??? Pegangan tangan??? Asik mengenang masa lalu???? Kemudian CLBK???? Ya tuhan, jangan sampai semua itu terjadi. Aku tak rela... tak rela....tak rela....bila aku dimadu.... batinku.
Astagfirullah gak mungkin kan dave memadu diriku. Nauzubillah jangan sampe deh. Hhhffftt... sedang apa yah mereka? Pasti makin seru deh tanpa ada pengganggu diantara mereka, ngapain sih dipeduliin arrrggghhh.... ayo bernice positive thinking aja,ok... jangan sampai terbawa emosi.
Aku mencoba untuk menenangkan fikiranku yang tidak karuan agar lebih tenang dan nyaman. Sulit memang memiliki seseorang yang kita sukai kemudian bertemu dengan teman lamanya apalagi perempuan kemudian kita tinggal tanpa ada saudaranya atau siapapun yang menjadi saksi. Sulit untuk itu semua bagaimana bila sesuatu hal yang tidak aku inginkan itu terjadi padanya.
But wait?! Untuk apa aku memikirkan mereka yang sedang asik mengenang masa lalunya, toh mereka juga pasti tidak memikirkan diriku yang sedang diliputi...tau ah...pusing. kalian pasti heran mengapa aku jadi seperti ini?. Aku seperti ini karna dave. Yah. Karna dave aku jadi seperti ini yang tidak bisa berfikir jernih sama sekali. Oh yah dan tak lupa sebenarnya aku pergi bukan pergi ke rumah teman atau pulang ke rumah, aku tidak mau pulang ke rumah disaat fikiranku sedang amat sangant kacau. Aku sekarang berada disalah satu coffe shop keluargaku atau lebih tepatnya sedang berada diruangnya.
Entah mengapa rasanya aku ingin menenangkan fikiranku disini, mungkin memang karna faktor dari kelakuan dave. Sudahlah lebih baik aku tenangkan dulu fikiranku.
"Kamu kenapa sih dek? Dari tadi mukanya ditekuk terus sambil manyun gitu kayak bebek tau gak" ucap ka mario. Aku semakin memanyunkan bibirku mendengar ucapnnya.
"Ya ilah malah tuh bibir makin maju. Digunting aja kali yah!?" Mendengar kata terakhir dari ka mario aku langsung menoleh padanya sambil menatapnya dengan tatapan tajam.
"Iisshhh.. kayaknya ka mario udah gak sayang lagi nih sama aku. Masa tega mau gunting bibir adiknya sendiri yang imut ini" ujarku dengan nada kesal.
"Habis dari tadi muka kamu ditekuk terus sih sampe bibir kamu maju 7 cm. Imut? Imut dari mananya sih!? Coba kaka liat" ujar ka mario sambil terkikik. Ugh... adiknya lagi kayak gini malah diledekin, kalo bukan kakakku mungkin sudah aku buang ke rawa-rawa biar sama kayak hayati.
"Nyebelin, adiknya lagi gak mood malah diledek-ledekin lagi. Kan jadi nambah gak mood"
"Iya..iya... kaka minta maaf. Kata siapa kaka udah gak sayang lagi sama brownise nya kaka ini?! Kaka bahkan tidak pernah membayangkan kamu untuk tidak kaka sayangi lagi disaat kamu akan diambil alih oleh seseorang yang sudah ditakdirkan oleh-NYA untukmu"
"Iishhh... kaka jangan ngomong kayak gitu dong, kan jadinya tambah mellow" aku menyadarkan kepalaku dibahunya.
"Memang benar seperti itu brownise. Kaka akan selalu merindukan tingkah lakumu yang sering membuat kaka selalu bersemangat dan nanti mungkin kaka ketika pulang ke rumah tidak bisa melihat tinglah lakumu yang sangat menyebalkan juga menyenangkan brownise"
Benar apa yang dikatakan oleh ka mario sebentar lagi aku akan pergi dari keluargaku kemudian menjadi bagian keluarga dave dan memulai kehidupan yang baru menjadi seorang istri. Tak terasa waktu begitu cepat berganti sehingga membuatku lupa akan berapa banyaknya moment yang aku buat didalam keluargaku, mungkin aku akan selalu merindukan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
marriage in 20 years old [Revisi]
Romantizm#1- romance (2016) #9 - conflict (2017-2018) #1-conflict what nikah muda? diumur 20 tahun? dengan orang yang tak dikenal? BIG NO!!!! -bernice aprilia pratami- boleh juga nikah sama mahasiswi -dave alvino dewantoro [slow update] [revisi]